Warga Sidoarjo Geger Temuan Pria Penuh Luka Terkapar Dekat Sawah, Lokasi Sepi dan Gelap
Warga Dusun Jatisari Desa Watesari RT 1 RW 1, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo mendadak geger.
TRIBUNJAKARTA.COM, SIDOARJO - Warga Dusun Jatisari Desa Watesari RT 1 RW 1, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo mendadak geger.
Pasalnya seorang pria ditemukan tergeletak penuh luka di jalan paving menuju ke area persawahan.
Kapolsek Balongbendo, Kompol Sugeng Purwanto mengatakan korban ditemukan seorang warga yang akan menuju ke sawah.
"Sekitar pukul 05.30, seorang warga yang akan menuju ke sawah kaget karena melihat ada seorang pria tergeletak penuh luka di tengah jalan ke area persawahan. Akhirnya langsung dilaporkan ke Polsek Balongbendo. Dan sekitar jam 06.00, korban dibawa menuju ke RS. Anwar Medika untuk mendapatkan perawatan medis," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (13/11/2019).
Ia menjelaskan pria tersebut saat dibawa menuju rumah sakit dalam keadaan hidup.
"Namun setelah itu, saya mendapatkan kabar dari pihak rumah sakit bahwa pria penuh luka itu sekitar jam 09.00 telah meninggal dunia," tambahnya.
Sugeng menambahkan tidak ditemukan satupun identitas di tubuh korban.
"Oleh karenanya kita masih kesulitan dalam mengungkap kejadian ini karena identitas korban tidak ada. Tapi kita telah menyiarkan di salah satu stasiun radio terkait ciri-ciri korban," terangnya.
Sugeng juga memberikan ciri-ciri dari pria tanpa identitas yang penuh luka itu.
"Memakai kaos oblong warna hijau, pakai celana pendek kolor warna hitam, dan tinggi badan kurang lebih 160 cm dan rambut pendek lurus warna hitam. Bila mana ada yang merasa kehilangan saudaranya atau anggota keluarganya maka bisa langsung menghubungi Polsek Balongbendo atau Polresta Sidoarjo," tandasnya.
Lokasi Sepi
Lokasi tempat ditemukannya pemuda penuh luka di Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur, sepi dan gelap ketika malam hari.
Hal itu diungkapkan oleh seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.
Dia mengatakan, jalan tersebut memang ramai kalau pagi hingga sore. Namun ketika malam hari, jalan berpaving itu gelap gulita.
"Di jalan itu tidak ada lampu penerangan sama sekali. Jadi orang ketika mau berjalan kaki ke jalan tersebut harus memakai senter," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (13/11/2019).