Warga Jakarta Korban Laka di Tol Cipali

Warga Jakarta Korban Kecelakaan Tol Cipali, Gelisahnya Sabrawi saat Tak Bisa Telepon Istri

Warga Jakarta menjadi korban kecelakaan di Tol Cipali, Jawa Barat. Bagaimana kisah mereka diceritakan oleh orang terdekat, mari disimak.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
ISTIMEWA/Tribun Cirebon
Bangkai bus sinar jaya dan arimbi yang terlibat kecelakaan maut di Tol Cipali hari ini 

TRIBUNJAKARTA.COM - Warga Jakarta menjadi korban kecelakaan di Tol Cipali, Jawa Barat.

Tercatat, seorang meninggal dunia bernama Warsidin.

Sementara, tiga orang lainnya terluka.

Warsidin merupakan warga yang beralamat di Jalan Madrasah No 26, RT 12/RW 12, Gandaria Selatan, Cilandak.

Kecelakaan di Tol Cipali KM 117, Subang, Jawa Barat, Kamis (14/11/2019) dini hari itu melibatkan bus Arimbi nomor polisi B 7168 CGA dan bus Sinar Jaya nomor polisi.

TribunJakarta.com merangkum sejumlah fakta mengenai warga ibu kota yang menjadi korban kecelakaaan maut di Tol Cipali.

1. Keluarga Warsidin Langsung ke Pekalongan

Latif (23), keponakan Warsidin korban tewas akibat kecelakaan di Tol Cipali, saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019)
Latif (23), keponakan Warsidin korban tewas akibat kecelakaan di Tol Cipali, saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019) (TribunJakarta/Annas Furqon Hakim)

Hampir seluruh keluarga Warsidin sudah pulang ke kampung halamannya di Pekalongan, Jawa Tengah.

"Sudah pulang semua dari pukul 09.00 WIB. Tinggal keponakannya yang di sini," ujar seorang tetangga korban saat ditemui TribunJakarta.com di lokasi pada Kamis (14/11/2019) siang.

Warsidin tinggal di rumah kontrakan seluas 3x4 meter.

Ia diketahui tinggal bersama istri dan dua anaknya.

"Kalau anak pertamanya sudah berkeluarga, jadi tinggalnya misah," ujar Latif (23), keponakan Warsidin.

Rumah kontrakan korban tampak terkunci rapat.

Tampak dua sepeda motor terparkir di depan rumah.

Kecelakaan maut yang melibatkan bus Arimbi dan Sinar Jaya di Tol Cipali KM 117 merenggut korban jiwa.

2. Dimakamkan di Pekalongan

Jenazah Warsidin (53), korban kecelakaan Tol Cipali bakal dimakamkan di Pekalongan, Jawa Tengah.

Hal itu diungkapkan keponakan Warsidin, Latif (23), saat ditemui di rumah kontrakannya di Jalan Madrasah, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.

Menurutnya, tidak ada alasan khusus jenazah pamannya dimakamkan ke Pekalongan selain faktor kedekatan dengan keluarga.

"Memang kan kampung halamannya di Pekalongan, keluarga juga kebanyakan di sana semua," kata Latif, Kamis (14/11/2019).

Namun, ia belum dapat memastikan kapan jenazah Warsidin dimakamkan.

"Kalau jenazahnya sampai ke rumah sebelum Magrib, dimakamkan hari ini. Kalau lewat Magrib, kayaknya besok," ungkapnya.

Kabar terakhirnya yang ia terima sekitar pukul 16.00, jenazah masih dalam perjalanan dari RSUD Subang.

3. Obrolan Terakhir Warsidin

Rumah kontrakan Warsidin (53), korban meninggal kecelakaan di Tol Cipali, Jawa Barat, Kamis (14/11/2019) dini hari WIB yang melibatkan bus Arimbi dan bus Sinar Jaya. Warsidin diketahui mengontrak di Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Rumah kontrakan Warsidin (53), korban meninggal kecelakaan di Tol Cipali, Jawa Barat, Kamis (14/11/2019) dini hari WIB yang melibatkan bus Arimbi dan bus Sinar Jaya. Warsidin diketahui mengontrak di Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Keponakan Warsidin, Latif (23), mengungkapkan pamannya berprofesi sebagai kuli bangunan.

"Tapi dia punya anak buah juga, mandornyalah istilahnya," kata Latif saat ditemui di kediamannya, Kamis (14/11/2019).

Sebelum pulang ke kampung halamannya di Pekalongan, Warsidin juga tengah menyelesaikan proyek bangunan di dekat rumah kontrakannya.

"Makanya, kemarin almarhum pulang duluan, soalnya masih ada kerjaan di sini," ujar Latif.

Ia mengungkapkan percakapan terakhirnya bersama Warsidin sebelum berangkat ke Pekalongan.

"Dia kan ngurusin burung, hobi main burung. Obrolannya nggak jauh-jauh dari itu," ucapnya.

4. Warsidin Habis Memilih Kepala Desa

Menurut Latif, Warsidin dalam perjalanan pulang ke Jakarta menggunakan bus Arimbi.

Warsidin sengaja pulang ke kampung halamannya untuk berpartisipasi dalam pemilihan kepala desa.

Ia berangkat ke Pekalongan sejak Selasa (12/11/2019), bersama istri, dua anak, dan seorang cucunya.

"Iya almarhum (Warsidin) nyoblos di Desa Sambiroto. Istrinya di Desa Wangandowo."

"Dua-duanya masih di Pekalongan," ujar Latif.

"Menurut almarhum, memilih kepala desa itu penting. Kalau ada apa-apa kan tertujunya sama kepala desa," tambahnya.

5. Warga Duri Kepa Korban Kecelakaan Tol Cipali

Warga mendatangi rumah Sabrawi untuk menanyakan kondisi Riyati dan Ratna yang jadi korban kecelakaan di Tol Cipali.
Warga mendatangi rumah Sabrawi untuk menanyakan kondisi Riyati dan Ratna yang jadi korban kecelakaan di Tol Cipali. (TribunJakarta/Elga Hikari Putra)

Warga RT 08 RW 04, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat kaget mendengar dua tetangganya turut jadi korban luka dalam kecelakaan maut di Tol Cipali KM 117, Jawa Barat.

Sejak pagi tadi, warga bergantian mendatangi rumah Sabrawi (60) untuk menanyakan kondisi istrinya, Riyati (51) dan sang anak, Ratna Sari (25), penumpang bus Sinar Jaya yang alami luka-luka.

Adin mengatakan, keluarga Sabrawi telah tinggal puluhan tahun di wilayah RT 08 RW 04 Duri Kepa.

"Tadi dikasih tahu sama Pak Sabrawi kalau bu Yati sama anaknya jadi korban kecelakaan," kata salah satu warga bernama Adin (40), Kamis (14/11/2019).

Adin mengatakan, keluarga Sabrawi telah tinggal puluhan tahun di wilayah RT 08 RW 04 Duri Kepa.

"Ya sudah lama tinggal disini biarpun bukan asli sini. Makanya kaget juga pas denger kabar kalau jadi korban kecelakaan," tuturnya.

Selama TribunJakarta.com berada di kediaman Sabrawi, beberapa tetangganya bergantian memang menanyakan kondisi terkini dari Riyati dan Ratna Sari.

"Tetangga emang sudah pada tahu dari saya pas tadi pagi saya dapat kabar dari anak kalau mereka jadi korban kecelakaan," kata Sabrawi kepada TribunJakarta.com.

Sabrawi mengatakan, para tetangga telah menawarkan bantuan untuknya menjenguk kondisi istri dan anaknya yang saat ini masih berada di Rumah Sakit kawasan Subang, Jawa Barat.

Namun, Sabrawi memilih tetap bertahan di rumahnya lantaran menurut informasi Riyati akan dipindahkan ke Rumah Sakit Tarakan.

"Saya tunggu sini aja karena kata anak saya sekarang lagi nunggu hasil rontgen keluar. Kalau memungkinkan bisa dirujuk ke Tarakan biar lebih dekat," ujarnya.

Riyati bersama kedua anaknya yakni Ratna Sari dan Hartoko merupakan penumpang bus Sinar Jaya dari Pekalongan menuju Jakarta.

Mereka berangkat dari Pekalongan sekira Pukul 18.30 WIB kemarin usai menghadiri pernikahan keluarga di kampung halamannya.

"Saya enggak ikut karena jagain anak bontot yang masih sekolah. Jadi anak sama istri saya aja yang berangkat. Istri saya dari hari Jumat udah pulang ke Pekalongan," katanya.

Dalam kecelakaan tersebut, Riyati dan Ratna menjadi korban luka. Riyati mengalami luka di bagian tangan serta Ratna alami luka ringan.

6. Firasat Tak Enak

Sabrawi (60) mencerita kondisi istri dan anaknya yang masuk dalam daftar korban luka dalam kecelakaan bus Arimbi dan bus Sinar Jaya di Tol Cipali, saat ditemui di rumahnya Duri Kepa, Jakarta Barat, Kamis (14/11/2019).
Sabrawi (60) mencerita kondisi istri dan anaknya yang masuk dalam daftar korban luka dalam kecelakaan bus Arimbi dan bus Sinar Jaya di Tol Cipali, saat ditemui di rumahnya Duri Kepa, Jakarta Barat, Kamis (14/11/2019). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Dini hari tadi Sabrawi (60) sudah menduga ada peristiwa tak mengenakan yang menimpa istri dan kedua anaknya.

Sebab, hingga adzan subuh berkumandang, tiga anggota keluarganya belum juga sampai ke rumah mereka di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Keluarga Sabrawi terdiri dari istri Riyati (51) dan kedua anaknya, Ratna Sari (25) dan Hartoko (31) berangkat dari Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (13/11/2019) malam.

Mereka menaiki bus Arimbi dan turun di Grogol.

Tapi sampai Kamis (14/11/2019) subuh tak kunjung datang.

"Biasanya pukul 03.00 WIB juga sudah sampai karena berangkat dari Pekalongan itu jam setengah tujuh malam, tapi ini kenapa kok sampai Subuh belum sampai juga."

"Saya yakin pasti ada-apa, entah mogok atau kecelakaan," kata Sabrawi ditemui TribunJakarta.com di rumahnya kawasan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (14/11/2019).

Selepas azan Subuh, Sabrawi membangunkan anak bungsunya untuk menghubungi Ratna.

Dari lima anggota keluarga itu, hanya Sabrawi dan anak bungsunya yang tak ikut pulang ke kampung halaman mereka di Pekalongan.

Adapun Riyati bersama Ratna dan Hartoko pulang ke Pekalongan lantaran harus menghadiri acara pernikahan keluarga besar.

Setelah menghubungi Ratna, kegelisahan Sabrawi pun terjawab.

Dari sambungan telepon, Ratna mengatakan bus yang mereka tumpangi terlibat kecelakaan dengan bus Sinar Jaya di ruas Tol Cipali, Jawa Barat.

Riyati mengalami luka di tangan dan sudah berada di rumah sakit daerah Subang, Jawa Tengah.

Sedangkan Ratna hanya alami luka ringan, sementara Hartoko selamat dan terluka sedikit pun.

"Dia bilang saya suruh tenang aja karena istri saya sudah ditangani dokter dan keadaan sadar. Saya juga sudah sempat ngobrol sama istri," kata Sabrawi.

Kini, Sabrawi terus memonitor perkembangan Riyati.

Ia berharap sang istri dapat segera dipindahkan ke rumah sakit di Jakarta agar lebih dekat dengan keluarga.

"Kata anak saya lagi nunggu hasil rontgen, kalau bagus maunya bisa dipindah ke RS Tarakan biar lebih dekat," kata Sabrawi.

7. Riyati Habis Hajatan

Riyati (51) dan anaknya, Ratna Sari (25), warga Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menjadi korban luka dalam kecelakaan di Tol Cipali KM 117.

Kecelakaan tersebut melibatkan bus Arimbi dan Sinar Jaya pada Kamis (14/11/2019) dini hari WIB.

Suami Riyati sekaligus ayah Ratna, Sabrawi (60), mengatakan pada Rabu malam keduanya dalam perjalanan pulang ke Jakarta menggunakan bus Arimbi.

Mereka baru saja menghadiri pernikahan keluarga di kampung halamannya, Pekalongan, Jawa Tengah.

"Mereka itu semalam berangkat dari Pekalongan sekitar jam setengah tujuh. Harusnya jam tiga juga sudah sampai sini," cerita Sabrawi saat TribunJakarta.com ke rumahnya, Kamis (14/10/2019) siang.

Orang-orang tercinta yang Sabrawi tunggu-tunggu tak datang-datang.

Selain Riyati dan Ratna, ikut bersama keduanya si sulung, Hartoko (30).

"Tapi, tadi sampai jam 5 saya tunggu enggak ada kabar."

"Akhirnya saya telepon anak saya dan ternyata kecelakaan," beber Sabrawi.

Berbeda dengan Riyati dan Ratna, kondisi Hartono selamat.

"Jadi bertiga keluarganya saya di sana. Ibunya (Riyati) luka di tangan, kemudian Ratna luka ringan."

"Kalau yang laki (Hartoko) enggak kenapa-napa, dia yang lagi ngurusin di sana masih di Rumah Sakit Subang," imbuh Sabrawi.

Melly Goeslaw Unfollow Instagramnya, Rossa Singgung Terkait Ruang dan Silaturahmi

Pemprov DKI Mulai Lakukan Sejumlah Persiapan, Antisipasi Datangnya Musim Hujan

Sandra Dewi Masih Pikir-pikir Beli Bedak Seharga Rp 500.000, Harvey Moeis Sampai Beraksi Begini

Dipengaruhi Miras, Kakak di Sulut Tega Bunuh Adik: Pelaku Cemburu Lihat Istrinya Dekat dengan Korban

Saat ini ia terus memonitor informasi dari sang anak mengenai kondisi terkini Riyati.

Sebab, Riyati mengalami luka cukup serius di tangan.

"Tadi saya telepon katanya lagi nunggu hasil rontgen."

"Kalau hasilnya baik, rencananya akan dipindahkan ke Rumah Sakit Tarakan biar dekat," kata Sabrawi.

Ia berharap kondisi sang istri terus membaik dan dapat secepatnya dipindahkan ke Rumah Sakit di Jakarta.

Kecelakaan maut yang melibatkan bus Arimbi dan Sinar Jaya di Tol Cipali KM 117 merenggut sejumlah korban jiwa, korban luka berat dan ringan. 

"Akibat laka lantas tersebut, kedua kendaraan bus rusak, pengemudi bus Sinar Jaya luka berat, 7 orang penumpang bus Arimbi meninggal dunia, 5 penumpang bus Arimbi Jaya Agung luka berat dan 10 orang penumpang bus Arimbi luka ringan. Korban dibawa ke RSUD Ciereng Subang," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

Berikut daftar 7 korban meninggal, 6 korban luka berat, dan 10 korban luka ringan:

7 Korban meninggal

1. Warsidin (53), laki-laki, wiraswasta, Jalan Madrasah No 26, RT 12/RW 02, Kelurahan Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.

2. Imam Safi'i (27), laki-laki, wiraswasta, Kampung Dusun 1, RT 02/RW 02, Desa Boyo Telu, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan.

3. Aris Yunianto (37), laki-laki, wiraswasta, Kampung/Desa Purwoharjo, RT 01/RW 01, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang.

4. Surta (61), laki-laki, wiraswasta, Kampung Cijalit, RT 05/RW 02, Desa Cibungur, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Lebak.

5. Khofifah (32), perempuan, Ibu rumah tangga, Kampung/Desa Tambak Selo Barat, RT 05/RW 03, Kecamatan Kedung Galar, Kabupaten Ngawi.

6. Kuntarsih (37), perempuan, ibu rumah tangga, Kampung/Desa Pantai Sari, RT 02/RW 01, Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan.

7. Salsis (24), laki-laki, wiraswasta, Kampung Serut, RT 01/RW 06, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan.

6 Korban luka berat:

1. Sanudin bin Roibun (42), laki-laki, pengemudi, Kampung Duren Sawit, RT 05/RW 03, Desa Kesuben, Kecamatan Lebak Siu, Kabupaten Tegal.

2. Bahria (60), perempuan, ibu rumah tangga, Kampung/Desa Wonorejo, RT 07/RW 03, Kecamatan Wono Pringgo, Kabupaten Pekalongan.

3. Khotimah (55), perempuan, ibu rumah tangga, Kampung/Desa Rangkas Kidul, RT 05/RW 05, Kecamatan Kedung Kuni, Kabupaten Pekalongan.

4. Multini (36), perempuan, ibu rumah tangga, Kampung Plumbon, RT 02/RW 02, Desa Lindu Aji, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan.

5. Riyati (51), perempuan, ibu rumah tangga, Jalan Asia Baru, RT 08/RW 04, Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

6. Nurhidayah (27), perempuan, wiraswasta, Kampung Panti Anom, RT 02/RW 01, Desa Pantisari, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.

10 Korban luka ringan

1. Moh Risqon (21), laki-laki, wiraswasta, Dukuh Gandu Kidul, RT 04/RW 07, Desa Dadirejo, Kecamatam Tirto, Kabupaten Pekalongan.

2. Awaludin (37), laki-laki, wiraswasta, Rusunawa Tambora I Timur ALT XI/01 Rt. 01/11 Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

3. Nia Musalam (26), perempuan, ibu rumah tangga, alamat Kampung Suyangan, RT 02/RW 02, Desa Sidoluhur, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pati.

4. Abdul Rohim (35), laki-laki, wiraswasta, Kampung/Desa Wonorejo, RT 07/RW 03, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan.

5. Ratna Sari (25), perempuan, wiraswasta, Jalan Asia Baru, RT 08/RW 04, Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

6. Alpin (22), laki-laki, wiraswasta, Kampung/Desa Kedungjaran, RT 05/RW 08, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan.

7. WIlyanto (6), laki-laki, Kampung/Desa Kedungjaran, RT 05/RW 08, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan.

8. Eti Mulyati (27), perempuan, ibu rumah tangga, Kampung/Desa Wonorejo, RT 12/RW 05, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan.

9. Endi (25), laki-laki, pedagang, Kampung/Desa Kalipancur, RT 13/RW 05, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.

10. Ryanto (19), laki-laki, wiraswasta, Kampung Tirto, RT 04/RW 07, Desa Gendu Kidul, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved