Ahok Masuk BUMN
Kabar Ahok Jadi Bos BUMN Ramai Disoal, Sandiaga Uno Justru Sebaliknya: Patut Didukung
Ketika Ahok disoal jadi bos BUMN, Sandiaga Uno justru mengungkapkan hal yang sebaliknya
Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Belakangan kabar soal Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok yang bakal masuk jajaran direksi BUMN banyak menimbulkan pro dan kontra.
Kabar itu berawal dari Menteri BUMN Erick Thohir yang memberikan sinyal akan menempatkan Ahok sebagai pimpinan di salah satu BUMN.
Rencananya kepastian soal posisi Ahok di BUMN akan diumumkan pada awal Desember 2019.
Kabar tersebut pun menuai berbagai komentar dari berbagai kalangan.
Sejumlah politisi bahkan ada yang mengatakan Ahok tak cocok jadi pemimpin di salah satu BUMN.
• Disinggung soal Status Ahok yang Mantan Napi, Ini Kata Menteri BUMN Erick Thohir
Tak cuma sejumlah politisi, mantan sekretaris kementerian BUMN Said Didu mengaku tak yakin Ahok dapat menjadi direksi BUMN.
Namun hal yang berbeda justru disampaikan oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Melansir Kompas.com, Sandiaga Uno mengatakan Ahok dipilih jadi bos salah satu perusahaan BUMN karena latar belakangn pendidikan.
Ia menilai Erick Thohir sudah berpikir matang saat menunjuk Ahok karena Ahok sarjana pertambangan.

"Mungkin Pak Ahok memiliki kekuatan di bidang pertambangan karena beliau sarjana pertambangan, yang dicari tentu kecocokannya kepada right man at the right place," ucap Sandi kepada wartawan seusai mengisi acara di Hotel Grand Dafam Rohan Yogyakarta, Bantul, Kamis (14/11/2019).
Ia juga meminta masyarakat agar tidak cepat berspekulasi atas pemilihan Ahok, dan menunggu penjelasan Erick Thohir ke publik terkait keputusannya tersebut.
"Dan setelah terpilih, kita sudah wajib (mendukung) karena BUMN milik rakyat, milik bangsa dan negara. Jadi patut didukung untuk memberikan kemaslahatan sesuai dengan Pasal 33 UUD 45," ucap Sandi.
PDIP Siap Beri Restu
Menanggapi rencana tersebut, Eriko Sotarduga, Ketua DPP PDI Perjuangan, mengatakan bahwa partainya siap melepas keanggotaan Ahok dari partai.