Warga Sunter Tagih Janji Kampanye Anies Baswedan, Nova Paloh: Program Prioritas Lebih Penting
Penggusuran bangunan liar (bangli) di kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara menuai protes dari banyak warga.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Ardi dan warga lainnya mengaku sangat kecewa.
Sebab, Anies dianggap telah mengingkari janji kampanyenya.
"Kita sudah pilih dia dan dukung dia. Tapi giliran gubernur sendiri malah begini jadinya," kata Ardi.
Warga lainnya, May (40) mengaku dukungan penuh terhadap Anies diberikan saat Pilkada 2017 lalu.
Bahkan, dikatakan May, warga setempat rutin menggelar pengajian yang bertujuan mendoakan Anies agar jadi gubernur.
"Tiap malam jumat ada yasinan, Pak Anies dihajatin lah, nggak tahunya malah ditindas rakyat kecil," keluh May.
Kenyataan bahwa lapak barang bekas tempat usaha dan tempat tinggalnya telah dibongkar membuat May makin sakit hati.
Ia menganggap telah dibohongi dan tak diperlakukan secara manusiawi.
"Saya doain Pak Anies biar jadi gubernur, nggak tahunya dibohongin kayak binatang," ucapnya.
• Ini 3 Alasan Marko Simic Harus Bertahan di Persija Jakarta Musim Depan
• Bocah Tewas Terbakar Saat Dipasung di Rumah, Semasa Hidup Kerap Teriak Kelaparan & Berkawan Kotoran
Pantauan di lokasi, sedikitnya 62 KK masih bertahan di atas puing-puing tiga hari pascapembongkaran yang dimulai pada Kamis (14/11/2019) lalu.
Pembongkaran bangunan liar ini sebagai awal penataan terhadap Jalan Agung Perkasa 8 yang membatasi Kelurahan Sunter Jaya dan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pemerintah Kota Jakarta Utara hendak menata aksesibilitas jalan serta kelancaran saluran.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim juga mengatakan bahwa penataan di Jalan Agung Perkasa 8 untuk mengatasi genangan di Sunter.
"Eksistingnya (di Jalan Agung Perkasa 8) jalan dan saluran air. Petugas tidak bisa memperbaiki jalan dan saluran jika masih diokupasi bangunan," ucap Ali.