Polisi Tembaki Pencuri Motor yang Kendarai Honda Scoopy: Berawal dari Pelaku Tendang Aparat
Perlawanan pelaku yang memiliki nama panggilan Suntra itu berupa nekat menendang anggota polisi dari sepeda motor saat dikejar aparat.
TRIBUNJAKARTA.COM, MALANG- Kapolres Malang Kota, AKBP Dony Alexander mengungkapkan kronologi anggotanya memberondongkan peluru berawal dari perlawanan pelaku.
Perlawanan pelaku yang memiliki nama panggilan Suntra itu berupa nekat menendang anggota polisi dari sepeda motor saat dikejar aparat.
Menurut Dony, pencurian terjadi di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Akibat kenekatannya itu, polisi menembak Suntra saat mencuri motor bersama temannya, M.
“Kami lakukan tindakan tegas terukur karena tersangka Suntra berusaha melawan petugas,” ucap Dony Alexander kepada reporter SURYA.co.id, Aminatus Sofya di Mapolresta, Senin (18/11/2019).

Dony menceritakan kronologi penembakan berawal saat akan menangkap Suntra dan M.
Dua orang ini berusaha kabur dengan mengendarai motor Honda Scoopy berwarna merah dan Honda Beat warna Putih.
Karena Suntra menendang anggota korsp Bhayangkara yang mengejarnya, polisi akhirnya melepaskan tembakan.
“Tiga kali mengenai motornya dan satu kena kaki sebelah kiri,” beber dia.
Ia mengatakan sempat terjadi kejar-kejaran sejauh 400 meter dengan Suntra dan M.
Sayang, M berhasil kabur dengan cara berlari dan meninggalkan motornya.
“Satu temannya berhasil kabur. Kendaraannya ditinggal,” ucapnya.
Kepada polisi, Suntra mengaku mencuri motor sebanyak lima kali.
Dia menyasar kendaraan yang terparkir di depan rumah dan beraksi saat tengah malam.
“Dia spesialis di rumah-rumah, aksinya malam hari dengan cara membobol pagar,” imbuh Dony.