Tahun Depan, Rumah Sakit Apung Nusa Waluya II Bakal Melayani Masyarakat Maluku

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II menjadi fasilitas pelayanan ketiga yang dimiliki organisasi nirlaba doctorShare.

Rumah sakit apung ini dibangun sejak 2015 dan baru mulai beroperasi pada 2018 lalu menuju ke pelosok-pelosok negeri.

Koordinator RSA Nusa Waluya II dr. Stephanie mengatakan, pada perjalanan pertamanya, RSA Nusa Waluya II menetap di Samarinda, Kalimantan Timur.

• Melihat Fasilitas Rumah Sakit Apung yang Layani Pasien Sampai ke Pelosok Negeri

"Kemudian rumah sakit apung ini melanjutkan operasionalnya ke Palu, Sulawesi Tengah, saat terjadi bencana gempa bumi dan tsunami akhir 2018 lalu," katanya, Senin (18/11/2019).

Stephanie mengatakan, hingga akhir tahun ini, RSA Nusa Waluya II bakal berada di perairan Jakarta untuk Hospital Barge Tour.

Rumah sakit apung ini juga menjalani sejumlah perbaikan untuk kembali beroperasi tahun depan.

"Di Jakarta tidak melayani pelayanan kesehatan, jadi hanya perbaikan dan ditunjukkan ke publik," jelas Stephanie.

Dikatakan Stephanie, di tahun depan, rumah sakit apung ini akan kembali beroperasi.

Target operasinya, kata Stephanie, akan berada di sekitar Maluku.

"Next projectnya adalah di tahun depan, kapal ini akan dibawa ke Maluku Tenggara Barat. Beroperasinya di sekitar Provinisi Maluku," ucap Stephanie.

Pengamatan TribunJakarta.com, seluruh ruangan yang serupa dengan rumah sakit di daratan berada di lantai dua rumah sakit apung ini.

 Fasilitas di RSA Nusa Waluya II ini juga cukup lengkap.

 Untuk pelayanan kesehatan, rumah sakit apung ini dilengkapi dengan poli umum, poli spesialis, poli gigi, serta apotek.

 Ruangan lainnya yang ada dalam rumah sakit ini antara lain ruang rawat inap dengan 40 kasur, ruang operasi, laboratorium sinar-x, laboratorium umum, dan apotek.