Hepatitis di Depok
100 Murid Tak Hadir hingga Ditetapkan Jadi Kejadian Luar Biasa, Ini Deretan Fakta Hepatitis di Depok
Saat ini, kasus tersebut pun tengah menjadi sorotan dan pihak Dinas Kesehatan Kota Depok telah turun tangan menanggulanginya.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Ratusan murid sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 20 Kota Depok di Pancoran Mas, Kota Depok, jatuh sakit disebabkan terindikasi penyakit hepatitis.
Saat ini, kasus tersebut pun tengah menjadi sorotan dan pihak Dinas Kesehatan Kota Depok telah turun tangan menanggulanginya.
Berikut, sederet fakta dari kasus yang kiji telah ditetapkan bestatus sebagai kejadian luar biasa (KLB).
1. Kronologi
Kasus tersebut bermula pada hari Senin satu pekan yang lalu, sebanyak 60 murid jatuh sakit ketika melaksanakan upacara.
2. Korban terus bertambah
Pada hari berikutnya Selasa, jumlah murid yang jatuh sakit terus bertambah. Bahkan, menyentuh angka kurang lebihnya 100 murid.
3. Pihak guru jatuh sakit
Sekretaris Daerah Kota Depok Hardiono dalam tinjauannya ke sekolah tersebut mengatakan, ada tiga guru yang juga terindikasi mengidap penyakit hepatitis.
4. 100 murid tak hadir sekolah
Kepala Sekolah SMPN 20 Depok Komar Suparman mengatakan, pada Senin (18/11/2019) dua hari yang lalu, kurang lebihnya sebanyak 100 murid tidak masuk sekolah lantaran sakit.
5. Gejala hepatitis
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita mengatakan, gejala hepatitis yang dialami murid tersebut diantaranya adalah demam, mual-mual, pusing, hingga kulit dan mata berwarna ke-kuningan.
6. Ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok mengatakan kasus tersebut saat ini ditetapkan berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Statusnya KLB Parsial, artinya hanya ada di lingkungan sekolah itu," kata Novarita dijumpai wartawan di ruangannya di Kantor Wali Kota Depok, Pancoran Mas, Rabu (20/11/2019).
