Kisah Sarwani, Petugas Kebersihan yang Harus Bolak-balik RSCM Demi Kesembuhan Bayinya
Berdasarkan keterangan dokter, anaknya mengidap kelainan jantung VSD (Ventricular Septal Defect) atau lubang pada sekat bilik jantung.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Sudah hampir sebulan, petugas kebersihan PPSU Bangka, Sarwani (34) bolak-balik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) demi mendampingi anak perempuannya yang mengidap kelainan jantung.
Setiap pagi, Sarwani pergi ke Kelurahan dari RSCM untuk sekadar absen.
Usai menempelkan sidik jari di mesin absensi, Sarwani kemudian kembali lagi menuju RSCM.
Rutinitas belakangan ini sudah dilakukan Sarwani selama hampir sebulan terhitung dari masuknya Safiya Putri yang berusia sembilan bulan pada tanggal (22/10/2019) silam di RSCM.
"Saya hari ini nginep, besok pulang absen di kelurahan, abis itu balik lagi ke RSCM. Tiap hari begitu bolak-balik," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Selasa (19/11/2019).
Pihak Kelurahan Bangka memaklumi musibah yang mendera Sarwani.
Ia harus mendampingi anaknya selama di rumah sakit itu.
Namun, Sarwani diwajibkan setiap hari absen di kantor Kelurahan Bangka.
Kelainan Jantung VSD
Safiya Putri kini terbaring lemah di Gedung A ruang 103 RSCM, Jakarta Pusat.
Berdasarkan keterangan dokter, anaknya mengidap kelainan jantung VSD (Ventricular Septal Defect) atau lubang pada sekat bilik jantung.
Selain itu, Safiya juga mengidap tiroid down syndrome.
Masker oksigen masih melekat di sekitar mulutnya.
Safiya masih bergantung dengan oksigen.
"Kondisi fisiknya sampai saat ini masih belum membaik. Nanti panas, nanti turun lagi," tambahnya.
Butuh Dioperasi
Untuk menyembuhkan kondisi Safiya, pihak rumah sakit harus melakukan operasi.
Namun, Sarwani harus menunggu kabar kepastian ruangan operasi.
"Belum dioperasi karena sampai sekarang belum dapat ruangan operasi," tuturnya.
Sarwani melanjutkan ia belum diberitahu oleh pihak rumah sakit mengenai biaya operasi dan biaya rumah sakit selama di RSCM.
• Warga Sunter Anggap Anies Ingkar Janji, Politikus PDIP: Janji Kemarin Lebih dalam Semangat Populisme
• Hari Ini, Pengendara yang Melintas di Jalur Sepeda Belum Dikenakan Sanksi Tilang
• Okie Agustina Terkejut Dengar Kabar Lelhy Spaso Meninggal: Sempat Janjian, Tapi Belum Kesampaian
Penyakit Kuning
Setelah lahir dari bidan, Sarwani sempat membawa Safiya pulang.
Namun ketika di rumah, penyakit kuning pada Safiya tak kunjung hilang.
"Sudah saya jemur di tempat panas enggak hilang-hilang kuningnya. Kemudian saya bawa ke Rumah Sakit.
Sebelumnya, ia telah kehilangan anak pertamanya yang juga terkena penyakit jantung.
Sarwani berharap anak keduanya lekas diberikan kesembuhan.
"Alhamdulilah banyak rekan-rekan PPSU yang datang. Ada juga pihak-pihak yang menyumbang," katanya.
Lurah Bangka, Nofia Enita menambahkan pihaknya turut membantu keperluan sehari-hari Sarwani.
Sedangkan untuk biaya operasi yang besar, Nofia mengharapkan agar BPJS mampu menanggungnya.
"Ini lagi saya tanyakan, kata teman-teman kalau dari BPJS lama menunggunya karena mengantre. Makanya saya lagi minta tolong bantuan ke yang lain," tandasnya.