Hepatitis di Depok
2 Murid SMPN 20 Depok Pasien Gejala Hepatitis Masih Dirawat di Ruang Isolasi RSUD
Buntut kasus penyakit hepatitis menyerang ratusan murid SMPN 20 Depok, hingga kini masih ada sejumlah murid yang menjalani perawatan insentif.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, SAWANGAN - Buntut kasus penyakit hepatitis menyerang ratusan murid SMPN 20 Depok, hingga kini masih ada sejumlah murid yang menjalani perawatan insentif di sejumlah Rumah Sakit.
Dua diantaranya adalah HA dan FA, ke-duanya masih terbaring sakit di Ruang Perawatan Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok.
Dijumpai wartawan di RSUD Kota Depok, HA mengaku sudah menjalan perawatan selama empat hari.
Awal mulanya, HA merasakan kondisi kesehatan tubuhnya menurun dan lemas seusai menjalankan upacara di sekolahnya, hingga semakin memburuk dan dilarikan ke Rumah Sakit.
"Bukan cuma saya, di kelas saya ada lima orang yang sakit, gejalanya sama. Kalau sekarang sudah mendingan, cuma kadang masih nyeri perutnya," ujar HA di RSUD Depok, Sawangan, Jumat (22/11/2019).
Sementara itu, FA murid lainnya yang juga dirawat di RSUD pun masih terbaring lemas di ruang perawatan didampingi ibunda tercinta.
IM orang tua FA mengetahui putranya terjangkit penyakit hepatitis adalah berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok yang datang ke sekolah anaknya untuk mengambil sampel darah sejumlah murid.
"Terus dia bilang anak saya kena gejala hepatitis A. Saya periksa lagi ke dokter, cek lab ternyata benar dan harus dirawat disini (RSUD). Awalnya itu dia ngeluh lemas, pusing, mual dan demam," ujar IM.
Imah menuturkan, dirinya berpesan pada pihak sekolah agar lebih meningkatkan kualitas kebersihan di sekolahnya.
"Saya berharapnya lebih diperhatikan lagi kebersihannya di sekolah, makanan-makanan yang di kantin juga diperhatikan dan juga diawasi," tuturnya.
Terakhir, Kepala Seksi Penunjang Non Medis RSUD Depok Riyanto menjelaskan, total ada lima murid pasien gejala hepatitis yang dirawat di RSUD Depok.
"Awalnya ada lima, tiga diantaranya sudah pulang, dua masih dirawat," pungkasnya.
Hepatitis Serang Murid SMP di Kota Depok, Orang Tua Desak Cari Penyebabnya
Buntut dari ratusan murid SMPN 20 Depok terserang virus Hepatitis, orang tua mendesak sekolah agar segera menyelidiki penyebabnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Fachrudin Efendi (42), salah seorang wali murid yang putranya terserang Hepatitis di sekolah tersebut.
“Perlu kami himbau sekolah, cari tahu dulu detailnya. Kedua latar belakang apa kemudian teknisnya, penyebabnya apa itu yang diselesaikan, supaya tidak terjadi lagi kejadian serupa. Tapi sekarangkan belum ketahuan,” ujar Fachrudin dikonfirmasi, Rabu (20/11/2019).
Fachrudin menjelaskan, gejala yang dialami oleh putranya adalah lemas, pusing, demam, hingga sakit perut dan buang-buang air selama tiga hari.
Sempat memaksakan masuk sekolah, Fachrudin akhirnya meminta putranya untuk beristirahat penuh pada hari Rabu satu pekan yang alalu.
“Lemas ya, kemudian pusing, panas, perutnya sakit dan sering buang airn selama tiga hari kurang lebih. Senin masih masuk, Selasa masuk, Rabu setengah hari. Saya bilang istirahat saja,” tambahnya.
Fachrudin pun sudah mencoba menanyakan penyebabnya pada anaknya.
“Ini coba saya tanyakan juga ke anak saya, tapi dia nggak tahu detailnya ya, mungkin ada dari makanan yang dijual dari belakang sana. Tapi saya nggak tahu, sepengetahuan saya antibody anak saya kuat,” ujarnya.
Deretan fakta Hepatitis di Depok

Ratusan murid sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 20 Kota Depok di Pancoran Mas, Kota Depok, jatuh sakit disebabkan terindikasi penyakit hepatitis.
Saat ini, kasus tersebut pun tengah menjadi sorotan dan pihak Dinas Kesehatan Kota Depok telah turun tangan menanggulanginya.
Berikut, sederet fakta dari kasus yang kiji telah ditetapkan bestatus sebagai kejadian luar biasa (KLB).
1. Kronologi
Kasus tersebut bermula pada hari Senin satu pekan yang lalu, sebanyak 60 murid jatuh sakit ketika melaksanakan upacara.
2. Korban terus bertambah
Pada hari berikutnya Selasa, jumlah murid yang jatuh sakit terus bertambah. Bahkan, menyentuh angka kurang lebihnya 100 murid.
3. Pihak guru jatuh sakit
Sekretaris Daerah Kota Depok Hardiono dalam tinjauannya ke sekolah tersebut mengatakan, ada tiga guru yang juga terindikasi mengidap penyakit hepatitis.
4. 100 murid tak hadir sekolah
Kepala Sekolah SMPN 20 Depok Komar Suparman mengatakan, pada Senin (18/11/2019) dua hari yang lalu, kurang lebihnya sebanyak 100 murid tidak masuk sekolah lantaran sakit.
• Berseteru dengan Irma Darmawangsa, Barbie Kumalasari Ungkit Masa Lalu: Dia Tahu Ada Salah Sama Gue!
• Ridwan Kamil Berharap Bayi Kembar Siam Asal Bekasi Rahman-Rahim Bisa Segera Dioperasi
5. Gejala hepatitis
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita mengatakan, gejala hepatitis yang dialami murid tersebut diantaranya adalah demam, mual-mual, pusing, hingga kulit dan mata berwarna ke-kuningan.
6. Ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok mengatakan kasus tersebut saat ini ditetapkan berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Statusnya KLB Parsial, artinya hanya ada di lingkungan sekolah itu," kata Novarita dijumpai wartawan di ruangannya di Kantor Wali Kota Depok, Pancoran Mas, Rabu (20/11/2019).