Bocah 14 Tahun Alami Pengeriputan Otak
Fakta-fakta Otak Bocah di Jaksel Mengeriput: Menurun Sejak Tinggal Kelas, Ibunda Dipukul Ayah Tiri
Panggah Jalu Pawane kini terapi sekali sebulan terapi di RSUD Pasar Minggu. Keluarganya terkendala biaya. Ibundanya tetap yakin anaknya sembuh
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Suharno
Pudji yakin anak bungsunya tersebut bisa sembuh total.
Panggah menderita penyakit pengeriputan otak sejak Desember 2018 lalu.
"Saya yakin anak saya sembuh total, tinggal tunggu mukjizat Allah," kata Pudji di rumahnya.
Saat ini, Panggah hanya menjalani perawatan di rumah. Namun, setiap sebulan sekali, ia membawa Panggah terapi di RSUD Pasar Minggu.
Orangtuanya bersedia menerima donasi untuk biaya pengobatan Panggah melalui rekening 3248 01 021824 531 atas nama Pudji Utami.
5. Komentar Ketua RT
Ketua RW 10 Pejaten Timur, Jamiat Amir Hudaya, menduga orangtua Panggah Jalu Pawane (14), bocah yang mengalami pengeriputan otak, kurang proaktif.
Pasalnya, ia mengaku tak pernah menerima laporan soal sakit yang diderita Panggah.
"Bilamana ada temuan, Posyandu selalu koordinasi dengan kami. Ini kemungkinan besar pihak orangtuanya yang kurang proaktif terhadap kegiatan di Posyandu," ujar Jamiat saat ditemui di Gedung Posyandu RW 10 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2019).
• Puluhan WNA Asal Tiongkok yang Diamankan Terkait Penipuan Via Telpon
• Pendaftaran CPNS 2019, Ini Formasi yang Belum Ada Pelamar & Sederet Instansi dengan Peminat Terendah
• Gerebek Rumah Mewah di PIK Terkait Penipuan, Polisi Amankan 4 WN China dan 2 WNI
Jamiat mengatakan, pihaknya juga tidak sempat melakukan pengecekan terhadap satu per satu warganya.
Menurutnya, hal itu sulit dilakukan mengingat banyaknya warga di wilayah RW 10.
"Untuk ke masing-masing rumah cukup sulit karena jumlahnya cukup padat di RW 10. Satu RT itu bisa 300 rumah," kata Jamiat.
"Dan kadang, ada warga yang malu untuk melapor karena suatu hal. Kita kan bukan dewa," tambahnya. (Annas Furqon Hakim)