WNA China Sindikat Penipuan Digerebek
Warga Kemanggisan Kaget Wilayahnya Jadi Lokasi Berkumpulnya Penipu Asal China
Rumah dua lantai itu diisi oleh puluhan warga negara asing (WNA) asal China yang terlibat sindikat penipuan menggunakan telpon.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Warga RT 10 Chin/RW 01 Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, heboh polisi menggerebek dengan sebuah rumah mewah di pinggir Jalan Anggrek Neli Murni.
Penggrebekan ini pun menjadi tontonan warga yang penasaran dengan keberadaan banyaknya polisi.
Sekretaris RT 10 RW 01, Bambang Agus mengatakan pihaknya tak menyangka bahwa rumah tersebut di jadikan tempat penipuan.
Pasalnya, penghuni di rumah mewah dua lantai ini tak pernah melapor ke pihak RT.
"Awalnya ini rumah pribadi punya orang Medan terusnya dijual sama orang mana saya enggak tahu," kata Bambang di lokasi.
"Karena warga di sini kalau jual rumah enggak lapor siapa yang ngontrak atau yang beli," imbuh Bambang.
Selain tak mengenali penghuni rumah, Bambang mengatakan selama tinggal di sana pelaku tak pernah berinteraksi dengan warga.
Ia menyebut penghuni dikenal tertutup. Pintu pagar rumah hanya dibuka apabila ada mobil yang masuk.
"Kita semua di sini enggak ada yang kenal sama yang tinggal di sana," kata Bambang.
Penghuni rumah mewah tersebut digrebek aparat Polda Metro Jaya.
Rumah dua lantai itu diisi oleh puluhan WNA China yang terlibat sindikat penipuan menggunakan telpon.
Mereka adalah sindikat penipuan yang menyasar para korban di negara China.
• Dua Pembobol Warnet di Koja Ternyata Pernah Empat Kali Mencuri Sepeda Motor
• Selain Sidak Polisi Gemuk, Polres Jakarta Utara Turut Lakukan Tes Urine
Diduga, sindikat ini sengaja beraksi di luar China agar tak tersentuh polisi di negara tersebut.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku menelpon langsung calon korbannya yang ada di China.
Pelaku umumnya bermodus untuk membantu korban mengatasi masalah pajak dengan berdalih memiliki kenalan polisi di negara China.
Setelah menawarkan, barulah pelaku meminta sejumlah uang dengan cara ditransfer.
Dari rumah ini, polisi mengamankan 24 WNA China dan dua warga negara Indonesia.