Persija Jakarta

Kisah Jamaludin: Jakmania Berkaki Satu, Pernah Terinjak-injak dan Cerita Kenangan Bersama Fauzi Bowo

Dia kehilangan satu kakinya karena diamputasi usai menghantam peron saat berdiri di depan pintu kereta.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Jakmania Berkaki Satu, Jamaludin atau akrab disapa Matlauw di Kawasan Lenteng Agung pada Kamis (28/11/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Loyalitas Jamaludin tak perlu disangsikan bila Macan Kemayoran, julukan Persija Jakarta berlaga di lapangan.

Meski hanya berkaki satu pasca-tragedi kecelakaan kereta api masa silam, semangat Jamaludin tak surut menyaksikan Persija.

Bila meminjam slogan klub asal Inggris, Liverpool, 'You'll never walk alone', rasanya tepat ditujukan kepada Jamaludin yang tak biarkan si macan loreng itu jalan sendirian.

Sebelum bertolak menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk menyaksikan laga istimewa melawan Persipura Jayapura yang bertepatan dengan HUT ke-91 Persija, Jamaludin sempat diwawancara TribunJakarta.com.

Ia menceritakan latar belakangnya mencintai klub Persija Jakarta.

Kecintaannya terhadap Persija dimulai pascatragedi malang yang menimpanya saat duduk di kelas tiga bangku SMP.

Pada tahun 1997, ia harus merelakan kaki kanannya diamputasi usai menghantam peron saat berdiri di depan pintu kereta.

"Waktu itu saya berdiri di depan pintu kereta, saya bengong enggak tahu kereta mau sampai. Pas mau turun kaki kanan saya kebentur peron," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Kamis (28/11/2019).

Usai tabrakan itu, Jamaludin tak sadarkan diri hingga dilarikan ke rumah sakit.

Berselang tiga tahun pascakejadian itu, ia diajak oleh teman-temannya menyaksikan laga Persija di Stadion Menteng.

Tak sedikit di lingkungannya yang gandrung menyaksikan pertandingan Persija.

Jakmania Berkaki Satu, Jamaludin atau akrab disapa Matlauw di Kawasan Lenteng Agung pada Kamis (28/11/2019)
Jakmania Berkaki Satu, Jamaludin atau akrab disapa Matlauw di Kawasan Lenteng Agung pada Kamis (28/11/2019) (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Awalnya, ia sempat ragu untuk menyaksikan laga Persija karena harus berdesak-desakan di tengah keterbatasan fisiknya.

"Saya diajak nonton pada tahun 2000. Awalnya saya takut nonton, karena kan aduh gimana kalau antre saya pakai tongkat," katanya.

Namun, keraguan itu beringsut sirna setelah ia memberanikan diri menonton dan diberi izin oleh orangtuanya.

Ia pernah mengajak ayahnya turut menyaksikan laga Persija.

"Ayah saya ketika nonton ternyata suka juga karena koreografi para suporter di tribun penonton," ungkapnya.

Atas restu orangtuanya, Jamaludin kerap kali berangkat menuju luar kota untuk menyaksikan Persija berlaga tandang.

Misalnya, ia menemani Persija berlaga di Malang, Sleman, Kediri, Solo, hingga Medan.

Hingga kini, ia masih menemani laga tandang Persija di luar kota.

Tak sedikit para Jakmania dari wilayah lain mengenal Jamaludin yang dikenal dengan panggilan Matlaw oleh rekan-rekannya itu.

Sebab, Jamaludin sering kali hadir setiap ada acara kumpul Jakmania antar wilayah.

"Banyak yang kenal sama saya karena saya sering datang ke acara-acara kumpul bareng. Selain itu, kalau ada tour ke luar kota saya kan suka ketemu mereka juga," ujarnya.

Pernah Terinjak-Injak

Ia pernah mengalami pengalaman pahit menyaksikan pertandingan bola.

Kala itu, Jamaludin mengantre hendak menyaksikan laga Timnas Indonesia melawan Malaysia di SUGBK.

Namun, situasi antrean saat itu tak terkendali sehingga menyebabkan banyak penonton berdesak-desakan masuk tribun.

Jamaludin pun terjatuh dan terinjak-injak di tengah lautan para pendukung Timnas.

"Pernah yang terparah saat mau menyaksikan laga melawan Malaysia, karena antrean enggak terkendali ricuh. Saya terjatuh terinjak tertendang oleh suporter lain. Saya nyaris 'lewat' itu," kenangnya.

Beruntung, nyawa Jamaludin tertolong berkat bantuan tentara dan salah satu pengurus yang menyelamatkannya.

Dapat Penghargaan Fans Terbaik 2008

Jakmania Berkaki Satu, Jamaludin atau akrab disapa Matlauw di Kawasan Lenteng Agung pada Kamis (28/11/2019)
Jakmania Berkaki Satu, Jamaludin atau akrab disapa Matlauw di Kawasan Lenteng Agung pada Kamis (28/11/2019) (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Loyalitas Jamaludin berbuah apresiasi oleh Pengurus Pusat Jakmania pada tahun 2008.

Saat itu, Ketua Umum Persija dijabat oleh Danang Ismartani.

Jamaludin diundang ke sebuah acara HUT Jakmania.

Di sana, Ia diberikan sebuah penghargaan sebagai fans terbaik 2008 lantaran memberikan inspirasi kepada Jakmania yang lain.

"Karena kan saya punya keterbatasan. Namun, ernyata ini menjadi sebuah motivasi kepada teman-teman yang lain. Seharusnya mereka lebih semangat dari saya," kenangnya.

Penghargaan itu diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Fauzi Bowo atau akrab disapa Foke.

Ia merasa tersentak saat yang memberikan penghargaan itu orang nomor satu se-Jakarta saat itu.

"Surprise pas yang ngasih gubernur karena waktu datang itu masih dirahasiakan," lanjutnya.

Sepenggal Kenangan di Stadion Menteng dan Bang Yos

Jamaludin menjadi salah satu Jakmania yang pernah merasakan bagaimana menginjakkan kaki di Stadion Menteng, menyaksikan para penggawa Persija berlatih di sana.

Ia merasakan hal berbeda kala menyaksikan Persija berlatih di sana.

Sebab, ada kedekatan antara para fans dengan pemain Persija.

Daftar HP Oppo yang Mendapat Android 10 dan Jadwalnya, Kamera Mirrorless Termungil Dijual Rp 8 Juta

2 Siswa SMP Dikeluarkan Karena Tolak Hormat Bendera: Orang Tua Melawan, Kemenag Bersuara

SEA Games Timnas U-23 Indonesia Vs Singapura: Live di RCTI, Ini Link Live Streaming Nonton di HP

"Dulu enggak ketat penjagaannya di sana, kita bisa foto di sana bareng pemain. Kalau sekarang udah lebih ketat ya," ungkapnya.

Selain itu, ia bersama rekan-rekan Jakmania yang lain sempat beberapa kali merasakan buka puasa bersama di Stadion tersebut.

"Buka puasanya beberapa kali bareng pemain lagi. Jiwa persaudaraannya kuat banget dulu yang saya rasakan," tambahnya.

Jamaludin juga pernah diundang ke Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta kala itu, Sutiyoso di sekitar Taman Surapati.

"Di rumah beliau tanya jawab dan bercengkerama bersama-sama Jakmania lain," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved