Mahasiswa Tewas Kecelakaan Hendak Wisuda
Cerita Teman Soal Kebaikan Nurul Faqih, dari Selalu Traktir Makan Soto, Sampai Hobi Membantu
Kebaikan mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta yang tewas sebelum sempat wisuda itu, terlalu sulit untuk dilupakan.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT TIMUR - Nurul Faqih (22) mungkin tak akan pernah dilupakan teman-temannya.
Kebaikan mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta yang tewas sebelum sempat wisuda itu, terlalu sulit untuk dilupakan.
Rega Johara, adalah teman dekat Faqih, mereka berbeda indekos, namun sangat sering bertemu.
Rega bercerita, suatu saat, Faqih menghubunginya, ia membawa soto dagangan ibunya, dan hanya dua porsi.
Rega pun diajak ke kosnya untuk menyantapnya bersama.
"Di mana? gua bawa soto nih, cuma ada dua porsi, lu aja yang ke sini," ujar Rega menceritakan.
Terkadang, Faqih suka datang ke indekos Rega untuk membagi sotonya.
Dan hal itu berulang terus-menerus, juga kepada teman-teman yang lain. Faqih selalu membawa porsi lebih soto ibunya untuk teman-temannya.
Selain suka memberi, pria yang jago desain itu juga sangat senang membantu.
Lukman menceritakan, Faqih adalah koordinator pelepasan wisuda, tradisi Fakultas Psikologi yang selalu mengadakan upacara setelah prosesi wisuda.
Ia mengurusi semua, utamanya terkait perlengkapan acara tersebut sesuai keahliannya di bagian desain.
"Dia itu koordinator wisuda. Itu karena yang lain enggak ada yang mau, dia mau jadinya," ujarnya.
Lukman, temannya yang lain juga mengutarakan hal yang sama soal hobi membantu terkait sosok Faqih.
Sampai sulit mengungkapkannya, Lukman hanya bisa menyebutnya beberapa kali bahwa almarhum memang tidak bisa membiarkan temannya dalam kesusahan, dan tanpa pamrih.