Kecelakaan Maut Tol Cipali
Tekan Kecelakaan, Kemenhub Ingin Lakukan Rekayasa Lalu Lintas Kurangi Kecepatan di Tol Cipali
rekayasa lalu lintas di Tol Cipali sangat penting agar kecepatan kendaraan bisa berkurang saat melaju di jalan tol tersebut.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menginginkan adanya rekayasa di Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) setelah terjadinya kecelakaan kendaraan yang menewaskan enam orang pada Minggu (1/12/2019) pukul 05.15 WIB.
Menurut Kemenhub, rekayasa lalu lintas di Tol Cipali sangat penting agar kecepatan kendaraan bisa berkurang saat melaju di jalan tol tersebut.
“Kalau secara geometrik jalan tidak ada masalah dengan ruas Cikampek-Palimanan, namun walau begitu kami telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan BPJT untuk melakukan manajemen rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kecepatan kendaraan,” kata Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Pitra Setiawan, Minggu (1/12/2019).

“Kami mengimbau kepada para pengguna jalan terutama jalan tol agar selalu waspada saat mengemudi, perhatikan selalu rambu-rambu dan marka jalan serta berhenti beristirahat jika lelah. Berhentilah setelah mengemudi 3-4 jam. Jangan memaksakan diri untuk terus mengemudi,” katanya.
Saat ini, Kemenhub tengah menyelidiki penyebab kecelakaan yang terjadi di kilometer 113 Tol Cipali, Kampung Haniwung, Desa Gembor, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Minggu (1/12/2019) pukul 05.15 WIB.
• Hancur Tak Berbentuk, Begini Penampakan Avanza Korban Kecelakaan di Tol Cipali yang Tewaskan 6 Orang
“Pertama izinkan kami menyampaikan ucapan duka cita atas musibah yang terjadi. Kami berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan tersebut,” kata dia.
Sebelumnya, kecelakaan terjadi di kilometer 113 jalur B Kampung Haniwung, Desa Gembor, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Minggu (1/12/2019) pukul 05.15 WIB.
Enam orang tewas dan satu luka berat dalam kecelakaan itu.
Kasat Lantas Polres Subang AKP Bambang Sumitro mengatakan, kecelakaan bermula saat Toyota Avanza Nopol B 1076 PVC yang dikemudikan Sutarno datang dari arah Palimanan menuju arah Cikopo menabrak dari belakang truk Mitsubisi Fuso Nopol B 9556 UIO yang dikemudikan Imron Fauzi.
Truk tersebut datang dari arah sama dengan kendaraan yang dikemudikan Sutarno pada lajur lambat atau kiri.
"Diduga sopir minibus Toyota Avanza kurang konsentrasi, tidak memperhatikan adanya kendaraan yang ada di depannya," kata Bambang, saat dihubungi.
• 6 Penumpang Tewas,Video Sesaat Setelah Avanza Tabrak Buritan Truk di Tol Cipali & Daftar Nama Korban
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kemenhub Ingin Ada Rekayasa Lalu Lintas di Tol Cipali, Ini Alasannya
Video sesaat setelah kecelakaan maut di Tol Cipali
Kecelakaan maut terjadi di Tol Cipali, wilayah Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Minggu (1/12/2019).
Tepatnya, kecelakaan maut tersebut terjadi di KM 113.200.
Kecelakaan melibatkan mobil Toyota Avanza bernomor polisi B 1076 PVC dengan truk bernomor polisi B 9556 UIO.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, ada enam orang meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Kini, video detik-detik setelah kecelakaan maut itu terjadi tersebar di dunia maya.
Satu di antaranya, video tersebut diunggah di kanal YouTube Yuherda.
Dalam video itu, mobil Avanza yang terlibat kecelakaan hancur di bagian depan dan tengahnya.
Bentuk mobil itu sudah tak terlihat lagi seperti semula.
• Hancur Tak Berbentuk, Begini Penampakan Avanza Korban Kecelakaan di Tol Cipali yang Tewaskan 6 Orang
Beberapa bagiannya juga berserakkan.
Terlihat ban mobil sudah tergeletak di jalan.
Tak hanya itu, pecahan kaca mobil juga berserakkan di sekitar lokasi kejadian.
Sementara itu, mobil truk yang ditabrak Avanza tersebut hanya rusak di bagian belakangnya.

Truk itu mengangkut sepeda motor.
Tampak sepeda motor ada yang sudah tak berada dalam posisinya.
Di sekitar lokasi kejadian, polisi seperti sedang mengukur sesuatu.
Rambu lalu lintas berupa safety cone juga sudah dipasang agar pengemudi mobil lain waspada saat melintas lokasi kecelakaan.
Dalam video itu, beberapa korban meninggal juga sudah dimasukkan ke dalam kantung mayat berwarna oranye.
Kronologi Kecelakaan

Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko telah menuturkan kronologi kecelakaan maut di Tol Cipali itu.
Mobil Avanza yang dikendarai Sutarno dan ditumpang lima orang lainnya ternyata datang dari arah Palimanan.
"(Avanza) menabrak bagian belakang truk yang dikemudikan Imron Fauzi. Truk itu berada di jalur lambat," ujar Trunoyudo via pesan instan, Minggu.
Saat berita ini ditulis, polisi tengah melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Adapun dua kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dibawa ke kantor PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Cilameri.
Nama-nama Korban
Trunoyudo mengatakan, pria pengemudi mobil Avanza, Sutarno (44), meninggal dalam kecelakaan maut di Tol Cipali tersebut.
Selain Sutarno ada korban meninggal lain.
Korban itu di antaranya adalah Sukardi (42) warga Kota Tangerang, Sunarto (33) warga Jakarta Selatan, dan Tutik Kurniawati (34) warga Boyolali, Jawa Tengah.
Sementara itu, korban luka berat dalam kecelakaan itu adalah Partini (41) asal Jakarta Selatan.
Partini sudah dilarikan ke RSUD Ciereng, Subang.
"Dua orang lagi sedang diidentifikasi karena anak-anak, belum direkam KTP elektronik," kata Trunoyudo. (Yongky Yulius)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Detik-detik Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Avanza Seruduk Truk, Hancur Tak Berbentuk, 6 Orang Tewas
80 persen kecelakaan di Tol Cipali akibat human eror
General Manager Operasional PT Lintas Marga Sedaya (LMS), Suyitno Sari, membantah konstruksi jalan tol yang kurang baik menjadi pemicu kecelakaan maut di Tol Cipali.
Menurut Suyitno, kontur jalan di tol ini bagus.
"Dari data yang kami miliki, 80 persen kecelakaan di Tol Cipali disebabkan sopir mengantuk atau bisa disimpulkan karena human error," kata Suyitno.
Pelaksanaan pengamanan tol meliputi tali baja atau wire rope sepanjang 18 kilometer yang berfungsi sebagai pemisah pada median jalan sehingga bisa mengantisipasi kendaraan melintas ke jalur berlawanan.
Pihaknya juga memasang MCB hingga di median terbuka sedalam 10 meter.
LMS juga telah memasang garis kejut (rumble dots) dan lampu strobo di beberapa titik yang rawan kecelakaan.
Kedua benda tersebut berfungsi untuk meningkatkan kewaspadaan pengemudi saat berkendara di jalan tol.
Pemasangan tali baja, garis kejut, dan lampu strobo merupakan upaya LMS dalam aspek teknis untuk meningkatkan keselamatan berkendara di jalan tol.
"Tol Cipali sudah melalui tahap sekaligus memenuhi standar minimum pelayanan (SPM) persyaratan sesuai ketentuan regulator BPJT," tegasnya.
Ke Depan, Tol Cipali akan ditambah lajurnya dari saat ini yang 2-2 akan menjadi 3-3.. (mega nugraha/syarif abdussalam/cipta permana/tribunnetwork)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 80 Persen Kecelakaan di Tol Cipali Gara-gara Human Error, Lajur Tol Cipali Akan Ditambah