BPPT Ungkap Penyebab Longsor yang Tewaskan Seorang Ibu di Setu

BPPT menganalisa longsor di Kampung Kademangan, Setu, Selatan (Tangsel), merupakan dampak kemarau panjang.

Tribunjakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Kondisi lokasi longsor di wilayah Kampung Kademangan, Setu, Tangsel, Selasa (3/12/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SETU -Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menganalisa longsor di Kampung Kademangan, Setu, Selatan (Tangsel), merupakan dampak kemarau panjang.

Kepala Bagian Program dan Anggaran Pusat Teknologi Reduksi Resiko Bencana BPPT, Nur Hidayat, mengatakan, kemarau membuka pori-pori tanah semakin melebar.

Hal itu membuat air jadi mudah masuk ke dalam tanah saat hujan turun.

Terlebih ditambah tanah yang bergerak perlahan karena berada di posisi puncak tubing dan mendapat beban dari bangunan di atasnya.

"Kemaru panjang mempercepat longsor karena ada keretakan. Jadi bukan hanya pergerakan tanah tapi akibat pori-pori kebuka kemudian hujan menyerap air dan ditambah beban bangunan yang ada di atas. Jadi cepat longsor," ujar Hidayat ditemui di lokasi longsor.

Selain itu, tanah di wilayah itu, menurut Hidayat bukanlah tanah liat yang kuat saling mengikat, melainkan tanah urukan yang rapuh.

"Kayanya tanah urukan kalau saya lihat material yang longsor tadi. Tanah urukan," ujarnya.

Seperti diberitakan TribunJakakarta.com sebelumnya, longsor tersebut menewaskan Anggi Febriyanti (23).

Saat itu sekira pukul 15.30 WIB, Senin (2/12/2019), Anggi sedang melintas menggunakan sepeda motor membonceng anaknya, DA (3).

Mereka tertimpa turap yang terdorong tanah longsor. Anggi tewas di lokasi, sementara anaknya mengalami luka di bagian kepala.

Pantauan TribunJakarta.com pada Selasa (3/12/2019), runtuhan tanah dan puing sudah dibersihkan tim gabungan evakuasi.

Namun warga tetap diminta waspada, karena curah hujan akan terus meningkat sampai beberapa bulan ke depan.

Warga Sekitar Area Longsor di Setu Trauma, Tak Berani Pulang hingga Pilih Mengungsi di Warung Makan

Longsor di Kampung Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), yang menewaskan seorang ibu, membuat warga sekitar trauma.

Dewi (42) adalah salah satunya.

Dirinya sampai takut pulang ke rumah yang berada di bawah lokasi longsor itu.

"Saya di sini saja, enggak berani pulang, takut, trauma saya," ujar Dewi ditemui di dekat lokasi longsor.

Seorang ibu dan anak tertimpa turap yang longsor di bilangan Kampung Kademangan RT 04 RW 03, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (2/11/2019).

 
Seorang ibu dan anak tertimpa turap yang longsor di bilangan Kampung Kademangan RT 04 RW 03, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (2/11/2019).   (ISTIMEWA/Dokumentasi warga)

Dewi memilih tidur di warung makan saudaranya yang masih terdapat kamar untuk tidur.

Meskipn dekat dengan lokasi longsor, namun warung makan itu posisinya di atas.

"Enggak, saya tidur di sini saja," ujarnya.

Saat longsor terjadi, Dewi memang sedang berada di warung makan saudaranya itu.

Dia merasakan betul tanah bergetar dan mendengar suara keras longsor.

Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) juga sudah mengimbau warga sekitar lokasi longsor segera mengungsi.

Hal itu demi menghindari longsor lanjutan mengingat wilayah tersebut sudah diindikasikan terjadi pergeseran tanah.

"Saya berharap masyarakat itu bisa bergeser lah yang ada di bawah, demi keamanan. Atau kita ungsikan ke mana dulu," ujar Kepala BPBD Tangsel, Chaerudin saat ditemui di lokasi.

Kondisi tanah dan turap longsor di Kampung Kademangan, Setu Tangsel, Senin (2/12/2019)
Kondisi tanah dan turap longsor di Kampung Kademangan, Setu Tangsel, Senin (2/12/2019) (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR)

Diberitakan TribunJakakarta.com sebelumnya, longsor yang menyebabkan turap ambruk tersebut menewaskan Anggi Febriyanti (26).

Saat itu sekira pukul 15.30 WIB, Anggi sedang melintas menggunakan sepeda motor membonceng anaknya, DA (3).

Mereka tertimpa turap yang terdorong tanah longsor.

Anggi tewas di lokasi, sementara anaknya mengalami luka di bagian kepala.

Saat ini DA sedang mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Hermina Serpong.

Seorang ibu tewas dalam kondisi peluk anaknya

Jenazah Anggi Febriyanti (23), korban longsor di Kampung Kademangan, Setu, Tangsel, Senin (2/12/2019).
Jenazah Anggi Febriyanti (23), korban longsor di Kampung Kademangan, Setu, Tangsel, Senin (2/12/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR)

"Tolong, tolong anak saya!" teriak Anggi Febriyanti (23) saat tertimbun longsoran dan puing turap sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, seperti ditirukan Uswatun Hasanah (39), saksi kejadian yang berlokasi di Kampung Kademangan RT 04 RW 03, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (2/112/2019).

Uswatun melihat Anggi di balik tumpukan puing yang menindih tubuhnya.

Ia memeluk anaknya yang baru berusia 3 tahun, agar tidak terkena runtuhan batu kali, material turap yang hancur itu.

Anggi rela mengorbankan dirinya demi sang belahan jiwa yang akhirnya selamat dan hanya luka di bagian hidung.

Setelah suara sang ibu tak terdengar, tangisan DA yang kemudian muncul.

Warga pun langsung ramai mengerubungi lokasi dan berusaha mengevakuasi ibu dan anak itu.

"Anaknya dipeluk, mungkin neglindungin anaknya. Anaknya luka di hidung doang berdarah," ujar uswatun menceritakan peristiwa yang membuatnya trauma itu.

Uswatun bahkan mendengar dari warga lainnya, kalau Anggi dan anaknya sempat jatuh dari motor sebelum melaju ke arah lokasi longsor itu.

Ia memperkirakan itu suatu pertanda, namun Anggi tidak menghiraukannya.

Saat tertimpa longsor memang Anggi sedang membonceng anaknya menggunakan sepeda motor.

"Sebelumnya dia sudah jatuh, iya jatuh dari motor, mungkin sudah diperingatin ya," ujarnya.

Sederet Doa Usai Shalat 5 Waktu (Shubuh, Dzuhur, Ashar, Magrib & Isya) Pakai Bahasa Arab & Artinya

Daftar Ucapan Selamat Natal Pakai Bahasa Inggris Cocok untuk WhatsApp, SMS, atau FB, Yuk Diintip!

Saat ini, kondisi DA, yang selamat berkat pelukan ibunya masih dalam perawatan medis.

Camat Setu, Hamdani, mengatakan, pihaknya membantu pembiayaan medis itu di Rumah Sakit Hermina, Serpong.

"Kondisi anaknya sedang dirontgen di Rumah Sakit Hermina. Kondisi anaknya sedang dirontgen di Rumah Sakit Hermina. Kita ambil tindakan lebih, takut ada hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Hamdani di lokasi.

Namun sampai saat ini, ia belum mendapat laporan terkait kondisi terakhir DA.

"Kesimpulannya saya belum tahu medis seperti apa," ujarnya.

Sementara, jenazah Anggi sudah disemayamkan di rumahnya, tak sampai 1 kilometer dari lokasi longsor.

Jenazah direncanakan akan dikebumikan di pemakaman di wilayah Kademangan.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved