Maling Motor Tembak Warga Pondok Kopi
Setelah Tembak Warga dengan Senjata Api Rakitan, Maling Motor di Pondok Kopi Minta Maaf
Sari Handayani (38), warga RT 02 mengatakan Hendry baru mengakui perbuatannya dan meminta maaf setelah menembak Puji sebanyak tiga kali.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Warga RT 02/RW 11 Kampung Bojong Rangkong, Kelurahan Pondok Kopi kesal dengan aksi Hendry Yanto (32), pelaku pencurian sepeda motor yang mereka tangkap pukul 04.00 WIB tadi.
Tak hanya karena ogah mengakui perbuatannya, Hendry melukai seorang pemilik sepeda motor yang hendak dicurinya, Puji Utomo (56) menggunakan senjata api.
Sari Handayani (38), satu warga RT 02 mengatakan Hendry baru mengakui perbuatannya dan meminta maaf setelah menembak Puji sebanyak tiga kali.
"Warga makin emosi karena dia menembak pak Puji, makannya tambah parah dipukulin. Habis itu baru pelakunya minta maaf dan mengaku," kata Sari di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (3/12/2019).
Menurutnya Hendry ogah mengaku karena memiliki ilmu kebal sehingga fisiknya tak luka parah saat dipukuli warga.
Hingga kedua kaki dan tangan Hendry diikat warga menggunakan tali lalu dipukuli warga pun Sari menilai ketahanan fisik pelaku tak lazim.
"Berdarah sih, tapi enggak banyak. Seperti orang punya ilmu kebal saja, giliran habis nembak dan berdarah baru dia minta maaf dan ngucap Allahu Akbar," ujarnya.
Perihal ciri satu pelaku yang berhasil kabur ke arah Jalan Karya Bakti II, warga RT 02 lainnya Yuharsih (54) menyebut pelaku memiliki postur tubuh tinggi.
Hendry dan rekannya kabur usai dipergoki anak Puji yang mendengar suara gaduh saat pelaku berusaha membobol kunci setang sepeda motor.
Pantauan TribunJakarta.com, bercak darah Hendry saat diamuk warga di masih tampak di lantai balai pertemuan warga yang berada depan gang.
"Jadi pelaku ini kaburnya lain arah, satu ke kanan arah gang sempit. Satu lagi ke arah jalan raya, yang berhasil ditangkap pelaku yang kabur ke gang," tutur Yuharsih.
Puji yang kini dirawat di RS Polri Kramat Jati sendiri ditembak saat Hendry dibawa keluar dari gang sempit ke arah Jalan Karya Bakti II.
Warga menduga Puji menderita tiga luka tembak, dua di bagian perut sementara satu peluru lainnya bersarang di bagian paha.
Kabid Perawatan Medik dan Perawatan RS Polri Kramat Jati Kombes Yayok mengaku tak tahu pasti berapa luka tembak dan lokasi peluru bersarang.