Viral Bangkai Sapi Dijual Rp 3 Juta Lalu Dagingnya Dipasarkan Harga Normal, Begini Modusnya

Media sosial diramaikan viral bangkai sapi dijual Rp 3 juta. Kemudian dagingnya dijual harga normal, ini modusnya.

SURYA.co.id/David Yohanes
Kepala Desa Nyawangan, meninjau sapi milik warganya, Selasa (3/12/2019). 

"Yang membuat warga waspada, sapi-sapi ini mati dengan ciri-ciri keracunan," sambung Sabar.

Diduga ada orang tertentu yang sengaja meracuni sapi warga.

Sebab, sapi yang mati adalah sapi-sapi yang gemuk, baik sapi perah atau sapi pedaging.

Sapi yang mati tujuh, di antaranya dijual, sedang satu sapi disembelih dan dagingnya dibagi-bagikan ke warga.

"Warga takut orang yang menebar racun ini masih keliling cari mangsa. Makanya warga terus curiga dan berjaga-jaga," ungkap Sabar.

Matinya sapi-sapi para warga ini sudah dilaporkan ke polisi.

Namun polisi juga kesulitan, karena bangkai sapi tidak ditemukan.

"Setiap kejadian baru dilaporkan ke saya lima atau tujuh hari setelah kejadian. Jadi saya juga tidak tahu detailnya," katanya.

Ada pula yang curiga, kematian sapi ini karena ada modus kejahatan.

Karena, sapi yang mati harganya jatuh hanya sekitar Rp 3.000.000 per ekor.

Padahal dalam kondisi hidup, utamanya sapi perah belum produksi, sekurangnya senilai Rp 17 juta.

Modus ini dilakukan untuk mendapatkan sapi dengan harga murah.

Selanjutnya daging akan dijual layaknya daging sapi pada umumnya, dengan harga normal.

Kepala Dusun Puthuk, Desa Nyawangan, Sutikno membenarkan ada enam sapi di wilayahnya mati mendadak.

Dari ciri-cirinya sapi itu memang mati karena racun.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved