Penangkapan Sindikat Pengedar Ganja
Jadi Pengedar Ganja di Kampus, Dimas Wahyu Wicaksono Ternyata Sarjana Teknik & Sempat Kritik Menteri
Sosok Dimas Wahyu Wicaksono menjadi satu diantara enam orang yang diduga pengedar narkoba jenis ganja seberat 80 kilogram di Universitas Pancasila.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Dimas Wahyu Wicaksono menjadi satu diantara enam orang yang diduga pengedar narkoba jenis ganja seberat 80 kilogram di Universitas Pancasila, Jakarta Selatan.
Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Ahmad Fanani mengatakan, para pelaku adalah Khoirul Anwar Nasution alias Pike (24), Ahmad Harahap (47), Juni Asrul Efendi (46), Muhamad Rizan Hasibuan (40), Febriansyah (24), dan Dimas Wahyu Wicaksono (24).
TONTON JUGA:
"Tersangka telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Fanani, Jumat ini.
Penangkapan enam tersangka peredaran ganja itu dilakukan di sejumlah tempat berbeda, yakni di lahan parkir kendaraan Jalan Masjid At-Taqwa, Bekasi, lantai dua rumah di Cipinang Asem, Jakarta Timur, Kompleks Mutiara Gading Timur, Bekasi, dan sebuah ruangan di Universitas Pancasila.
• Adi Sempat Mondar-mandir di Underpass Senen Sebelum Diduga Bunuh Diri, Rekan Kerja Ungkap Sifatnya
Menurut Fanani, polisi akan menjelaskan kronologi penangkapan dan jaringan narkoba itu pekan depan.

Saat penangkapan, polisi mengamankan barang bukti berupa lima karung narkoba jenis ganja seberat 76.000 gram (76 kg), sebuah koper hitam berisi ganja seberat 3.078 gram (3,07 kg), 11 buah ponsel, dan satu mobil Isuzu Panther warna hitam.
"Asal barang dari tersangka Zul Rangkuti. Saat ini, Zul masuk dalam daftar pencarian orang (DPO)," ungkap Fanani.
• Hakim PN Medan Disebut Tewas Sejak Subuh, Sang Istri Diduga Otak Pelaku Pembunuhan, Ini Kata Polisi
Sosok Dimas Wahyu Wicaksono
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJakarta, Dimas Wahyu Wicaksono merupakan pria kelahiran Jakarta, 20 Januari 1995.
Dimas Wahyu Wicaksono tinggal di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
• 5 Fakta Ibu Muda Ditinggalkan Suami yang Malu Punya Bayi Tak Sempurna, Sempat 2 Kali Digigit Tikus
Pria kelahiran 1995 itu ternyata merupakan seorang sarjana teknik.
Di laman media sosialnya, Dimas Wahyu Wicaksono tampak sudah tak aktif menggunakannya.
Ia terakhir kali menuliskan status pada 2016 lalu.
Status itu mengkritisi soal pernyataan Mendikbud Muhadjir Effendy.
Tampak dalam unggahan itu, Dimas Wahyu Wicaksono menyertakan screenshot berita terkait pernyataan Muhadjir Effendy soal sanksi fisik untuk siswa bisa ditorelansi dalam pendidkan.
• CCTV Rumah Dicabut di Kasus Kematian Hakim PN Medan, Istri Korban Beberkan Ini
Dimas Wahyu Wicaksono tampaknya tak begitu setuju dengan sikap Mendikbud saat itu.
Sehingga ia mengkritisinya.
Dimas Wahyu Wicaksono meminta Mendikbud Muhadjir Effendy itu tak menyamakan siswa dengan tentara.
"pak kemendikbud yang terhormat, tolong jangan samakan siswa dengan tentara," tulis Dimas Wahyu Wicaksono.

Sebelum mengunggah kritikan itu, Dimas Wahyu Wicaksono juga sempat mencurahkan perasaannya.
• Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 7 Desember 2019, Taurus Sisihkan Ego, Cancer Beruntung, Pisces Khawatir
Ia mencurahkan perasaannya itu melalui unggahan potret semut berserta daun yang dibawanya.
Dalam potret itu, ada beberapa semut yang membawa daun.
Namun, rupanya semut terakhir membawa daun dengan bentuk berbeda.
"Karena bersama gak harus sama," tulisnya.
• Pengakuan Nia Ramadhani Masak Makanan Ini untuk Ardi Bakrie, Jessica Iskandar Heran: Susah Buatnya

Kasus Ganja Lainnya
Seorang pelajar berinisial SS (16) di Kabupaten Bogor kedapatan menjadi pengedar narkoba jenis ganja.
Pelajar ini terjaring Satuan Narkoba Polres Bogor dalam Operasi Antik (Anti Narkoba) 2019.
"Ada yang umur 16 tahun, pelajar, dia pengedar. Inisialnya SS," kata Kasat Narkoba Polres Bogor AKP Andri Alam Wijaya dalam jumpa pers di Mapolres Bogor, Jumat (6/12/2019).
Saat ditangkap, kata Andri, pelajar ini tengah berpesta barkoba dengan 5 pengedar yang lain dalam sebuah ruangan kelas sekolah di kawasan Kecamatan Cibungbulang pada Minggu (24/11/2019) dini hari.
Awalnya saat itu, lanjut Andri, pihaknya tengah melakukan perburuan seorang bandar namun target berhasil kabur.
Pihaknya justru menemukan 6 pengedar ganja tengah berpesta narkoba yang mana salah satunya pelajar berinisial SS tersebut.
"Mereka ditangkap pada saat melaksanakan pesta narkoba di sebuah sekolahan di ruangan kelas di wilayah Kecamatan Cibungbulang. Pelajar 1 orang, sisanya penganguran dan bandar besarnya pas kita tangkap, melarikan diri," kata Andri Alam.
Dia menjelaskan bahwa selain ditangkap saat berpesta narkoba, pelajar ini juga kedapatan tengah memecah-mecah 800 gram ganja untuk diedarkan dalam ruangan kelas tersebut.
Selain ganja, pihaknya juga menemukan beberapa gram sabu di lokasi.
"Ganja hampir 800 gram, kebetulan pengakuan tersangka saat itu pesta narkoba dan barang itu sedang dipecah untuk diedarkan," ungkapnya.