Viral Video Siswi SMA Berseragam Joget Kondisi Mabuk: Miras Oplosan dan Tangis Sang Ibu

Media sosial diramaikan dengan video seorang siswi berseragam sekolah berjoget dalam kondisi mabuk di Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNJAKARTA.COM - Media sosial diramaikan dengan video seorang siswi berseragam sekolah berjoget dalam kondisi mabuk di Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Siswi SMA itu berjoget sambil sempoyongan.

Ia mengenakan seragam sekolah berwarna baju biru tosca dalam video berdurasi 29 detik itu.

Dia berjoget sembari menutup mata, dan rambut pirangnya terurai.

Dua tangannya kompak berdendang mengikuti irama musik remix.

Dia seakan tidak mempedulikan meskipun banyak pengunjung kafe yang meneriakinya.

Kepala SMAN 1 Mojosari, Ibnu Mudzakir mengakui siswi SMA yang terekam dalam video viral itu adalah muridnya.

“Kami sudah memanggil dia,” ujar Mudzakir kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (5/12/2019).

Ibnu mengatakan pihak sekolah sudah memanggil wali muridnya untuk penanganan lebih lanjut.

“Kami panggil orang tuanya. Nanti siswinya akan dilakukan pembinaan,” ungkapnya.

Minum Miras Oplosan

Ilustrasi Miras
Ilustrasi Miras (Tribun Batam/Istimewa)

Pihak SMAN 1 Mojosari, Mojokerto, akhirnya mengklarifikasi kelakuan siswi SMA mabuk sempoyongan hingga berjoget di tempat umum.

Informasi yang dihimpun SURYAMALANG.COM, siswi yang bersangkutan adalah SF (18) pelajar kelas XII IPS.

Ia mengkonsumsi miras oplosan di Cafe Paijo, Mojosari, Kabupaten Mojokerto, pada Rabu siang (4/12/2019).

Kepala SMAN 1 Mojosari, Ibnu Mudzakir mengatakan pihaknya telah meminta keterangan dari siswi yang bersangkutan.

Siswi SF mengaku mengkonsumsi minuman beralkohol bersama teman-temannya.

"Iya siswi kami yang bersangkutan dalam kondisi pengaruh minuman beralkohol tanpa sadar melakukan hal itu," ungkapnya saat ditemui di SMAN 1 Mojosari, Kamis (5/12/2019).

Ibnu menjelaskan pihak sekolah mengetahui kejadian ini dari tayangan video Facebook via WhatsApp, Rabu sore (4/12/2019).

Video tersebut mempertontonkan siswinya mabuk berjoget mengenakan atribut sekolah SMAN 1 Mojosari.

"Masih pakai seragam sekolah sehingga ketahuan identitasnya," ujarnya.

Video viral siswi SMA dalam kondisi mabuk sedang berjoget di sebuah kafe di Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Video viral siswi SMA dalam kondisi mabuk sedang berjoget di sebuah kafe di Mojosari, Kabupaten Mojokerto. (SURYAMALANG.COM/facebook)

Dikatakannya, pihak sekolah berkoordinasi dengan kesiswaan dan guru Bimbingan Konseling (BK) berupaya menghubungi siswa yang mengetahui kejadian itu.

Setelah ditelisik ternyata benar pelajar di dalam video tersebut adalah siswi SF.

"Ada alumnus yang mengirimkan video siswi ini ke WhatsApp, kami mencari informasi tenyata benar itu anak didik kami," jelasnya.

Menurut Ibnu, siswi SF saat itu usai mengikuti ujian akhir semester ganjil.

Ia bersama teman-temannya yaitu pelajar dari sekolah lain berkumpul di Cafe Paijo pukul 10.00 WIB.

Setelah berada di lokasi sudah ada minuman keras yang dicampur berwarna merah.

Mereka berpesta minuman keras di dalam Cafe tersebut.

Dari pengakuan siswi SF ini minum tiga kali dampaknya membuatnya tidak sadar sehingga bersikap seperti itu.

"Kami akan melakukan pembinaan terhadap siswi ini karena boleh dibilang anak inklusif yang memang perlu perhatian khusus untuk memperbaiki akhlak dan budi pekertinya," pungkasnya.

7 Siswa Minum Miras

Kepala SMAN 1 Mojosari, Ibnu Mudzakir
Kepala SMAN 1 Mojosari, Ibnu Mudzakir (SURYAMALANG.COM/M Romadoni)

Pihak SMAN 1 Mojosari, Mojokerto, akan memanggil wali murid dari tujuh peserta didiknya kelas XII yang ikut pesta minuman keras (miras) di Cafe Paijo, Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Kepala SMAN 1 Mojosari, Ibnu Mudzakir mengatakan, pemanggilan wali murid ini berkaitan dengan turut sertanya tujuh pelajar bersama siswi SF (18) yang mabuk minuman keras hingga berjoget di muka umum.

Dari tujuh pelajar terdiri dari enam siswi dan satu siswa ada yang ikut mengkonsumsi minuman keras.

"Di sana ada yang minum ada yang tidak, jadi tidak semuanya ikut minum (miras) besok kita panggil orang tuanya," ujarnya, Kamis (5/12/2019).

Sebagai kepala sekolah, lanjut Ibnu, pihaknya bertanggungjawab terhadap perilaku siswa yang melanggar norma masyarakat.

Nantinya akan ada penanganan khusus mengenai kejadian ini.

"Dari pelajar sekolah lain juga banyak kan itu gabungan mereka tapi saya mengakui itu tujuh anak kita," jelasnya.

Dikatakannya, pihak sekolah akan mempertimbangkan apakah yang bersangkutan diberi sanksi tegas atau tidak.

"Kalau terkait sanksi tidak sampai mengeluarkan siswi ini karena itu tanggungjawab saya sebagai Kepala Sekolah juga mendidik mengarahkan dan mendampingi anak itu sampai tuntas sekolah," ungkapnya.

Ditambahkannya, penanganan siswi SF pihaknya berharap jangan sampai perbuatan siswi ini yang viral di media sosial Facebook bisa menghambat masa depannya.

"Kami berupaya mendampingi untuk mengetahui alasan siswi ini mengapa melakukan hal itu," tutupnya.

Tangis Sang Ibu

Orang tua siswi SF kelas XII IPS SMAN 1 Mojosari menangis saat mengetahui anaknya mabuk berjoget di muka umum yang videonya viral di media sosial.

Ia bersama suaminya memenuhi panggilan pihak sekolah SMAN 1 Mojosari terkait permasalahan yang menyangkut anak gadisnya itu, Kamis (5/12/2019).

Wajah ibu berhijab itu terlihat sembab seusai mendampingi anaknya. Kedua matanya tampak berkaca-kaca ketika keluar dari ruangan kepala sekolah SMAN 1 Mojosari.

Ia bersama suaminya berambut panjang bergegas keluar menuju ke mobil yang di parkir di depan halaman sekolah.

Ibu dari siswi SF ini mengatakan pihak sekolah akan memberikan pembinaan terhadap putrinya.

"Saya sudah tahu anak saya seperti itu saat berada di dalam (Ruangan Kepsek) saya hanya bisa menangis," ujar ibu SF yang menolak menyebutkan namanya itu.

Harapan Sang Ibu

Dikatakannya, tidak menyangka anaknya tersangkut permasalahan minuman keras hingga viral di media sosial Facebook.

Selama ini siswi SF jarang bercerita tentang masalahnya.

Ia berharap semoga pihak sekolah bisa mengubah perilaku anaknya menjadi pribadi yang lebih baik.

"Anak saya tidak bercerita apa-apa semoga bisa berubah," ungkapnya.

Belasan Kilogram Paket Ganja Berhasil Diamankan dari Pengedar di Depok

Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Sea Games 2019, Indra Sjafri: Kita Lolos dari Grup Surga

Kepala SMAN 1 Mojosari, Ibnu Mudzakir menambahkan perlu melibatkan wali murid saat pendampingan untuk penanganan peserta didik yang bermasalah.

"Orang tuanya menangis tahu anaknya seperti itu mungkin saking banyaknya beban yang harus disampaikan," jelasnya.

Ibnu menegaskan pihak sekolah akan bertanggungjawab mengenai pembinaan terhadap peserta didiknya. Pendampingan intensif akan dilakukan ibu guru Bimbingan Konseling (BK).

"Kami harus mendalami permasalahan apa yang sedang dihadapi siswi ini sehingga bisa memberikan terapi yang tepat untuk menyelamatkan masa depannya, utamanya siswi tetap sekolah hingga lulus," pungkasnya. (SuryaMalang.com)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved