Ibunda Setia di Sisi Jenazah Ahmad Yusuf Ghozali, Ini Kejanggalan Kondisi Jasad Balita Tanpa Kepala
Duka mendalam ibunda Ahmad Yusuf Gozali kepergian putranya, diduga hilang dari November, begini kejanggalan kondisi jasad balita tanpa kepala.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Keluarga memastikan jasad balita tanpa kepala di Samarinda merupakan Ahmad Yusuf Ghozali.
Hal itu diungkapkan paman dari Ahmad Yusuf Ghozali.
Ia menuturkan, awal mulanya pihak keluarga mengetahui adanya penemuan mayat balita dari media sosial.
Saat itu pihak keluarga belum yakin jika mayat tersebut merupakan anggota keluarganya.
Meski demikian, sekitar pukul 16.00 WITA keyakinan itu muncul karena melihat pakaian yang ditemukan bersama mayat itu sama dengan busana yang terakhir kali dikenakan Ahmad Yusuf Ghozali sebelum dikabarkan hilang.
TONTON JUGA:
Lukman, Paman Ahmad Yusuf Ghozali menjelaskan, sejak hilangnya sang keponakan sederet informasi diterima pihaknya.
Kabar mengenai Ahmad Yusuf Ghozali ditemukan kerap diterima oleh pihaknya, namun tidak ada satupun kabar tersebut yang benar.
• Reaksi Citra Kirana Dikode Rezky Aditya Ingin Punya 12 Anak, Chacha Frederica Semringah Begini
Hingga akhirnya, Minggu (8/12/2019) pagi tadi pihaknya mendapatkan kabar mengenai adanya penemunan mayat balita.
Kepolisian dan relawan yang memberitahukan mengenai penemuan itu, membuat pihaknya langsung bergegas mendatangi lokasi yang dimaksud.
Saat itu, bahkan hingga saat tadi pihaknya belum dapat memastikan apakah mayat tersebut merupakan keponakannya.
"Sore tadi bisa kami pastikan ini adalah Ahmad Yusuf Ghozali keponakan saya, sudah 100 persen. Ini didasari dari baju dan celannya," tuturnya, Minggu (8/12/2019).
• Mengenal Harga dan Jenis Sepeda Brompton, Diduga Diselundupkan Dirut Garuda Indonesia Ari Ashkara
Dirinya pun membenarkan mengenai kondisi mayat, tidak terdapat kepala, kaki patah, serta mata kakinya hilang.
Namun demikian, pihaknya menolak untuk dilakukan otopsi dan akan langsung melakukan proses pemakaman.
"Malam ini kita makamkan, kita tidak lakukan otopsi karena mayat ini sudah terlalu lama di luar," imbuhnya.
Tangis sejumlah wanita berkerundung dan mata sebab ketika melihat jenazah Ahmad Yusuf Ghozali yang telah terbungkus kain kafas berselimut kain jarik dan sajadah.
• Orangtua Pensiunan Pertamina, Terungkap Kebiasaan Eks Dirut Garuda Ari Askhara & Keluarga di Kampung
Melisari (30) ibu dari Ahmad Ghozali terlihat setia berada disisi jenazah anaknya itu.
Doa terus dipanjatkan olehnya untuk anak bungsunya itu. Sesekali dirinya menyapa siapa saja yang datang menghampirinya, nyaris suaranya tidak terdengar lagi akibat kesedihan yang dirasakannya.
Hilang Lebih dari 2 Pekan
Lebih dua pekan berlalu, balita laki-laki yang baru berusia 4 tahun bernama Yusuf Ahmad Gazali, dinyatakan hilang di PAUD di Samarinda.
Seperti diketahui, balita bernama Ahmad Yusuf Ghazali (4) dinyatakan hilang, setelah dititipkan ke sekolah Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD oleh kedua orang tuanya Bambang Sulistiyo (34) dan Melisari (30), warga Perum Ratindo 7, di Jalan AW Syachranie di Samarinda, Kalimantan Timur.
Pasangan Bambang Sulistiyo (34) dan Melisari (30) warga Perum Ratindo 7, Jalan P Suryanata, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, mempercayakan anak mereka untuk dapat diurus di tempat penitipan anak, atau daycare ketika sibuk bekerja.
• Harga Garam di Cirebon Anjlok Rp100/Kg, Fahri Hamzah: Masak Negara Bikin Garam Buat Kapal Induk Dong
Namun saat pasutri itu mendapat kabar, Ahmad Yusuf Ghazali, anak bungsu dari 3 bersaudara yang masih berumur 4 tahun, hilang di tempat penitipan anak Jannatul Athfal tak jauh dari kediamannya, di Jalan AW Sjahranie, Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Ulu, pada Jumat (22/11/2019) lalu.
Hilangnya Yusuf menimbulkan berbagai dugaan, salah satunya diculik oleh seseorang yang mengendarai kendaraan roda dua.
Selain itu ada pula yang menduga jika Yusuf terseret banjir saat balita itu keluar dari lingkungan PAUD hingga ke tepi jalan.
Muncul juga dugaan Yusuf tercebur ke parit sekitar PAUD dan hanyut terbawa arus.
Namun, relawan membantah balita itu tercebur ke parit usai melakukan pencarian sejauh 1,5 Km.
Di hari hilangnya Yusuf, saat dihubungi oleh Tribunkaltim.co, orangtua Yusuf menuturkan, sebelum hilang anaknya mengenakan kaos merah dan celana biru.
Hilangnya Yusuf diketahuinya setelah menerima telepon dari pihak PAUD.
• Lihat Mikhayla Zalindra Berjoget di Pesta Ultah, Suami Nia Ramadhani Ngaku Mulai Khawatir
Saat datang dan mendengarkan penjelasan ada hal janggal yang diperolehnya.
“Anak saya ini autis, pendiam dan kurang bisa berbicara. Kemarin kami dapat kabar dari PAUD, mereka menjelaskan kalau ada kemungkinan, anak saya keluar pagar karena memang kondisi pagar terbuka, tapi kok saya kurang yakin.
Sebab anak saya itu pendiam mas. Misalkan saya minta dia duduk di satu tempat gitu, dia sudah tidak bakal ke mana-mana, apalagi anak saya itu takut air mas,” ungkap Bambang, Senin (25/11/2019).
Di saat kebingungan dan berusaha mencari keberadaan putranya, Bambang sempat mendengar kabar dari salah seorang warga, yang mengaku sempat melihat jika putranya dibawa seseorang menggunakan motor dan terjadi di saat hujan reda.
“Hari itu juga saya langsung ke PAUD, saya coba telusuri lokasi anak saya itu hilang. Nah pas juga waktu itu saya ketemu nenek-nenek yang ngaku, kalau dia sempat melihat Yusuf, diceritakan kalau anak saya dinaikkan ke atas motor sama orang.
• 5 Fakta Ibu Muda Ditinggalkan Suami yang Malu Punya Bayi Tak Sempurna, Sempat 2 Kali Digigit Tikus
Tapi saya tidak langsung percaya, soalnya kalau diperhatikan penglihatan orangtua kan berbeda, bisa jadi salah," ungkap Bambang.
Bambang menambahkan, putranya itu memang mengidap autis sejak lahir, dengan karakter kurang aktif, yang membuat anaknya akan selalu bersama orang yang disenanginya saja.
“Jika sudah senang dengan satu orang, maka Yusuf hanya akan senang dengan orang itu saja,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah PAUD Jannatul Athfal, Mardiana menjelaskan, Yusuf memang dititipkan kedua orangtuanya, di saat keduanya harus bekerja.
Diakui Mardiana, sebelum hilang, 7 balita yang dititipkan kepada mereka termasuk Yusuf, tengah asyik bermain di ruang tengah, dan ketujuh balita ini telah dijaga oleh 2 orang pengasuh, Marlina (28) dan Yanti (28).
“Ada 7 balita yang dititipkan ke kami, dan saat itu ada 2 petugas yang mengawasi langsung ketujuh balita tersebut, saya juga kebetulan ada di situ juga. Nah tidak lama, setelah itu tiba-tiba ada balita yang menangis, jadi saya inisiatif langsung pergi ke dapur untuk buat susu.
Pas saya balik, saya kaget kenapa Yusuf sudah tidak ada, dan disitu juga 2 pengasuhnya langsung kebingungan mencari,” ulas Mardiana.
Dalam perkara ini, pihak PAUD mengakui telah melakukan beberapa usaha pencarian, dari melakukan pengajian, berdo'a bersama anak yatim piatu, hingga orang pintar.
• Suami Bantah Terlantarkan Anak yang Cacat, Dina Oktavia Beri Pengakuan Lain: Saya Pontang-panting
"Selama beberapa hari setelah Yusuf hilang itu, kami mencoba melaksanakan pengajian, kami juga undang anak yatim piatu untuk membantu mendo'akan agar Yusuf segera ditemukan,
dan sempet juga kemarin kami berpikiran untuk memanggil orang pintar, tidak ada niatan buat musrik ya, tapi kami mencoba alternatif lain," papar Mardiana.
• Cerita Dibalik Foto Mesra Rezky Aditya di Resepsi, Citra Kirana Tersipu Disinggung Malam Pertama
Hilangnya Yusuf tak lepas dari lengahnya pengawasan, yang ternyata diakui bahwa salah satu pengasuh saat itu tengah buang air kecil, dan membuat pengasuh lainnya sibuk mengurusi ketujuh balita tersebut.
Mardiana juga mengatakan, bahwa dia dan 2 petugas pendidik, sudah mencari ke setiap ruangan di dalam PAUD, hingga keluar pagar, hingga menyatakan Yusuf hilang.
“Saya langsung periksa kondisi pagar PAUD, dan ternyata tidak tertutup, tapi memang saya yang lupa menutup pagar. Nah setelah lama mencari, dan tidak ketemu juga, baru saya menghubungi orang tuanya memberikan kabar ini,” ungkapnya.
Tak hanya Mardiana, pengasuh Yusuf yakni Marlina ikut kebingungan dan syok dengan hilangnya Yusuf dari asuhannya.
“Saya kebetulan buang air kecil, saya balik tidak sampai 5 menit, Yusuf sudah tidak ada di tempatnya,” ucap Marlina.
Serta dari pengakuan ibu pendamping lainnya menyampaikan, kalau ia sempat heran saat tidak melihat Yusuf bersama anak lainnya.
"Saya sudah minta ke teman saya, yang pendamping satunya, agar Yusuf diperhatikan. Waktu kejadian, memang kondisi pagar terbuka," ujar Yanti menambahkan.
Kejanggalan Kondisi Jasad
Unit Siaga SAR Samarinda (Basarnas) buka suara mengenai penemuan jasad balita tanpa kepala di sungai sekitar Jalan P Antasari, Kecematan Samarinda Ulu pada Minggu (8/12/2019) pagi.
Sesuai dengan kasus yang pernah ditangani SAR mengenai pencarian korban di perairan, maka organ tubuh korban besar kemungkinan tak akan lepas dari tubuh jika hanya terendam air.
"Walaupun sudah berhari-hari di air, tetap saja bagian tubuh tidak akan terlepas. Biasanya memang akan terjadi kerusakan di kulit maupun bagian yang mudah rusak, tapi kalau sampai terlepas, besar kemungkinan tidak terjadi," ucap Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Dede Hariana, Minggu (8/122/2019).
• Ramalan Zodiak Cinta Senin 9 Desember 2019, Cancer Jatuh Cinta, Libra Alami Cekcok
Kendati demikian, organ tubuh bisa saja lepas dari tubuh saat berada di air, namun karena ada faktor lain, seperti karena diserang hewan buas, tindakan kriminalitas, serta karena salah satu organ tubuh tersangkut ketika arus air sangat deras.
"Kalau tidak karena faktor-faktor tersebut, bagian tubuh harusnya tetap utuh dan terhubung dengan kerangka," tegasnya.
Ditanya apakah bakal melakukan pencarian terhadap sisa tubuh korban, Dede menegaskan hal itu tidak dapat dilakukan oleh pihaknya.
Hal itu dikarenakan jasad korban sudah ditemukan, serta tidak ada kejelasan mengenai penyebab korban bisa sampai berada di sungai.
"Basarnas hanya lakukan pencarian terhadap orang hilang, kalau kasus seperti ini tidak bisa kita lakukan. Terlebih kita belum ketahui secara pasti penyebab awalnya, untuk sementara ini kita monitor saja," pungkasnya.
• Gara-gara Lamaran Ditolak, Keluarga Mantan Calon Dikirimi Potongan Video Panas
(TRIBUNJAKARTA/TRIBUNKALTIM)