Baru Sekolah 2 Minggu Siswa SMA di Jambi Tewas Gantung Diri, Kepsek Beberkan Perilaku Korban

RR, Siswa SMA Negeri 9 di Jambi yang ditemukan tewas gantung diri ternyata baru dua minggu masuk sekolah.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Muji Lestari
Tangkapan Layar TribunJambi
Rabu pagi warga Teluk Majelis, Tanjabtim, digegerkan dengan penemuan remaja yang gantung diri di depan teras rumahnya pada Rabu (11/12/2019) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAMBI - RR, Siswa SMA Negeri 9 di Jambi yang ditemukan tewas gantung diri ternyata baru dua minggu masuk sekolah.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala SMA Negeri 9, Lubis.

Menanggapi kabar tersebut, Lubis menuturkan dirinya turut berduka cita atas meninggalnya salah satu siswanya tersebut.

Lubis mengatakan, RR merupakan siswa pindahan yang kurang lebih baru menjalani masa sekolah sekitar dua minggu.

"Ia, RR sendiri merupakan siswa baru di SMA 9 ini, lebih kurang baru berjalan dua minggu," kata Lubis dikutip TribunJakarta dari TribunJambi (12/12/2019).

Kerap Murung & Susah Tidur, Siswa SMA di Jambi Nekat Bunuh Diri: Tak Kuat Pelajaran Terlalu Berat

Lubis mengatakan dalam dua minggu tersebut, RR hanya aktif bersekolah pada minggu pertama saja.

Sementara ketika memasuki minggu kedua, RR diketahui kerap absen atau tidak masuk sekolah.

"Tapi memang selama dua minggu tersebut hanya pada minggu pertama dirinya aktif sekolah jelang minggu kedua dirinya kerap absen," ujar Kepsek.

Lanjutnya, pihak sekolah tidak tinggal diam terkait hal tersebut dan sudah menanyakan langsung kepada pihak keluarga (orangtua) korban.

Mengingat sebentar lagi akan dilaksanakan ujian, pihak sekolah juga tidak mungkin membiarkan hal tersebut berlarut.

Dari penjelasan orang tua korban terakhir, si anak memang tidak mampu mengikuti pelajaran di tempat sekolahnya yang baru.

Sebelumnya korban memang bersekolah di pesantren dan madrasah aliah.

Setelah itu korban pindah sekolah ke SMA.

"Memang sebelumnya dirinya itu pindahan dari beberapa sekolah, pesantren, dan Aliah baru ke SMA. Memang untuk dapat beradaptasi dengan pelajaran sedikit berbeda dari sekolah sebelumnya," ujarnya.

Mendapat laporan dari orangtua siswa bahwa korban kesulitan dalam adaptasi pembelajaran, pihak sekolah pun tidak tinggal diam.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved