Pilkada Kota Tangerang Selatan
Siti Nur Azizah Klaim Bacalon Walkot Tangsel Didukung Hanura Pusat, Calon Lain Minta Hormati Proses
Bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dari Partai Hanura menanggapi klaim Siti Nur Azizah yang dapat dukungan dari Oesman Sapta Odang.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Sejumlah bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang mengikuti penjaringan di Partai Hanura menanggapi klaim Siti Nur Azizah yang mengaku sudah didukung Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO) dan jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Hanura, melalaui dewan pimpinan cabang (DPC) Tangsel, baru saja merampungkan tahapan pendaftaran penjaringan calon wali kota untuk Pilkada Tangsel 2020 mendatang pada Sabtu (7/12/2019).
Dari penjaringan itu, 11 orang mendaftar sebagai calon wali kota, termasuk Azizah.
Klaim Azizah didukung Hanura pusat seolah-olah memotong jalur mekanisme yang masih dalam tahapan verifikasi berkas para pendaftar.
Tommy Patria Edwardy, salah satu pendaftar penjaringan tersebut, mengatakan, Hanura harus tetap menjalankan mekanisme penjaringannya.
Hal itu juga berarti membuka seluas-luasnya kesempatan kepada setiap pendaftar.
"Ya sikap saya pertama Partai Hanura harus bijaksana dalam menyikapi perkembangan Pilkada Tangsel. Partai Hanura juga harus bisa menciptakan kepemimpinan yang baik. Dengan memberikan contoh bahwa proses seleksi harus melalui mekanisme yang baik dan memberikan ruang dan kesempatan buat kader terbaik Tangsel," ujar Tommy saat dihubungi TribunJakarta.com, Selasa (17/12/2019).
Menurut Tommy, klaim Azizah tidak bisa lantas begitu saja memutuskan rangkaian tahapan penjaringan.
Lurah Cipayung itu siap beradu gagasan dan konsep untuk menunjukkan siapa yang pantas diusung Hanura.
"Berikan kami kesempatan untuk diuji publik. Meski kami bukan siapa siapa tapi kami siap untuk diuji. Biar masyarakat yang menilai. Jangan dibiasakan namanya proses main potong ini," tegas Tommy.
Sedangkan, bakal calon wali kota lain yang mendaftar di Hanura, Beben Nurfadilah, mengatakan, komunikasi politik dengan elit-elit partai di pusat adalah hal yang sah.
Namun, Beben juga menegaskan agar para calon tetap beretika dengan mengikuti setiap tahapan penjaringan.
"Sudah ngeklaim ya, kalau menurut saya ta memang semua pada prinsipnya nanti semua penentuan di DPP. Ya tapi kan tahapan-tahapannya lah, kalau kita sebagai orang yang beretikalah ya, ikutin dulu tahapan-tahapannya lah ya. Ini kan seolah-olah DPC merasa terlewati," ujar Beben melalui sambungan telepon.
