Persija Jakarta

Bukan Striker, Ini Posisi Pertama Bambang Pamungkas Sebelum Gabung Persija dan Sejumlah Fakta Unik

Striker Persija Jakarta dan juga Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas memiliki sejumlah fakta unik termasuk ditolak Diklat Salatiga.

Penulis: Suharno | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Instagram/bepe20
Bambang Pamungkas memutuskan pensiun dari dunia sepak bola, Selasa (17/12/2019) malam, setelah Persija Jakarta kalah 1-2 dari Persebaya Surabaya di SUGBK. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Striker Persija Jakarta dan juga Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas memutuskan gantung sepatu atau pensiun dari lapangan hijau.

Pengumuman pensiun Bambang Pamungkas ini diumumkannya usai laga pekan ke-33 Liga 1 2019 antara Persija Jakarta Vs Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (17/12/2019).

Sayangnya pada laga pamungkas, pemain yang kerap disapa Bepe ini Persija Jakarta takluk 1-2 dari Persebaya Surabaya.

Selama 20 tahun berkarier di dunia sepak bola profesional Indonesia, Bambang Pamungkas memiliki sejumlah fakta unik yang jarang terungkap oleh masyarakat.

Berikut TribunJakarta.com merangkum sejumlah fakta unik Bambang Pamungkas di dunia sepak bola.

1. Bukan Seorang Striker

Bambang Pamungkas terkenal dengan ketajamannya lantaran menjadi seorang striker, baik di klub hingga Timnas Indonesia.

Ketajamannya menjadi seorang striker kerap ditakuti lawan-lawannya, bahkan para pemain belakang negara-negara di Asia Tenggara.

Namun, siapa sangka, posisi pertama Bambang Pamungkas bukanlah seorang striker.

Posisi pertama Bepe semasa di SSB Ungaran yakni seorang sayap kiri.

Namun karena memiliki naluri mencetak gol yang tinggi, membuat pelatih akhirnya mempercayakannya menjadi seorang striker.

2. Ditolak Diklat Salatiga

Perjuangan Bambang Pamungkas untuk menjadi pemain sepak bola andalan Persija Jakarta dan Timnas Indonesia ternyata tidak mudah.

Dia harus menempuh jarak 17 kilometer dari rumahnya menuju ke tempat latihan SSB Ungaran, tiga kali dalam seminggu.

Setelah dari SSB Ungaran, Bepe berusaha masuk ke Diklat Salatiga yang merupakan tempat pemusatan latihan yang memunculkan nama-nama pesepakbola luar biasa tanah air seperti Kurniawan Dwi Julianto.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved