Bertahun-Tahun Jadi Bos Siomai, Engkong Atmaja Mampu Miliki Kebun dan Sawah Ribuan Meter di Kampung
Hasil jerih payahnya selama bertahun-tahun menjadi bos siomai ia sisihkan untuk membeli kebun dan sawah untuk masa depannya.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
Terhitung sejak tahun 2009 lalu, Engkong memilih tak lagi menjadi bos siomai.
Ia memilih untuk menjual siomai yang dibuat oleh anaknya dengan alasan usia yang menua.
"Ya kalau sudah tua kan memang tenaganya enggak banyak. Makanya sekarang jualin punya anak aja," ungkap Engkong Atmaja
"Nanti dari pendapatan harian 20 persen buat saya. Tapi ya itu kalau Engkong mau jajan pakai uang dia aja."
"Jadi pendapatan sama jajan beda. Enaknya di situ selain enggak ke pasar," jelasnya.
Tak banyak orang yang tahu jika Engkong sudah memiliki kehidupan yang mapan di kampungnya.
Hasil jerih payahnya selama bertahun-tahun menjadi bos siomai ia sisihkan untuk membeli kebun dan sawah untuk masa depannya.
"Kalau rumah kan warisan karena kebetulan istri Engkong anak bontot."
"Tapi Engkong juga belikan kebun dan sawah di kampung dari penghasilan dulu," ungkapnya.
Tercatat, Engkong memiliki sawah 2.800 meter persegi dan kebun 7.000 meter persegi.
"Ya itu juga kalau enggak dibeliin emak dulu Engkong enggak mungkin punya sawah sama kebun."
"Jadi asal ada uang beli emas, pas ada yang jual sawah dan kebun baru emasnya di jual."
"Alhamdulillah makanya sekarang punya sawah sama kebun," katanya.
Sediakan sambal cabai
Selain tak banyak yang tahu soal sawah dan kebun yang ia punya, menurut Engkong banyak juga yang tak tahu perihal bumbu pada siomainya.