Hindari Istrinya yang Sering Kasar, Waryoto Merantau ke Jakarta dan Puluhan Tahun Jualan Getuk
Hindari istrinya yang selalu bersikap kasar, Waryoto merantau dari Banjarnegara ke Jakarta dan puluhan tahun berjualan getuk.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
Keinginannya pun semakin menjadi-jadi ketika Sarumi mulai berlaku kasar dan dapat melukai Waryoto.
"Akhirnya saya mintakan surat cerai sama penghulu karena dulu belum seperti sekarang."
"Saya serahkan ke kakak lelakinya. Lalu saya langsung tinggal ke Jakarta."
"Karena memang kalau saya masih di kampung dia tak mau diceraikan," katanya.
"Jadi saya ke Jakarta buat hindari dia juga," tambahnya.
Selama di Jakarta, Waryoto bekerja sebagai pencari rumput untuk pakan ternak mengikuti adik lelakinya yang lebih dulu merantau.
Selama tiga tahun ia menetap di daerah Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan sebelum memutuskan kembali ke kampungnya.
"Itu juga saya dapat 3 tahun doang di Jakarta karena memang niatnya menghindari Sarumi."
"Pas adik saya ke Kalimantan saya ke kampung lagi kerja serabutan."
"Alhamdulillahnya Sarumi sudah menikah lagi dan dia sudah berubah," katanya.
Tak memiliki sawah ataupun kebun, membuat Waryoto hidup kesulitan di kampung.
Akhirnya ia pun ikut bekerja di sebuah toko besi dibagian pengiriman.
Sehingga waktunya lebih jarang di rumah dan justru sering kembali ke Ibu Kota.
Akibatnya, tepat di tahun 2014 lalu, Waryoto memutuskan kembali menetap di Ibu Kota.
"Pokoknya setelah balik ke kampung saya ikut kerja bagian pengiriman dan akhirnya menikah untuk kedua kalinya,"