7 Orang Tertabrak Kereta di Cibitung
15 Menit Setelah Dijenguk 3 Kakak Kandung, Pria Ini Lihat Kabar Kematian Saudaranya di Facebook
Seorang pria berusia 49 tahun bernama Firmansyah harus menerima nasib ditinggal 3 orang kakak kandung dan 4 saudaranya untuk selamanya.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Seorang pria berusia 49 tahun bernama Firmansyah harus menerima nasib ditinggal 3 orang kakak kandung dan 4 saudaranya untuk selamanya.
Firman ditinggal mati 7 orang yang ia sayangi seusai mereka menjenguk dirinya.
15 menit sebelumnya, tiga kakak kandungnya, Bahrudin (51), Syarifudin (49), dan Martinah (50) menengok Firman di kediamannya.
Tak hanya tiga kakak kandungnya, Firman yang saat itu tengah menjalani masa pemulihan usai terjatuh dijenguk 4 saudara lainnya.
Tiga kakak kandungnya dan 4 saudaranya mengunjungi Firman dengan mengendarai satu mobil.
Seusai menengok Firman, 7 saudaranya itu pamit pulang dari kediamannya sekira pukul 22:00 WIB.
Siapa sangka, momen tersebut menjadi pertemuan terakhir Firman dengan 3 kakak kandung dan 4 saudaranya.
Karena tak lama setelah itu, mobil yang dikendarai saudara-saudara Firman mengalami kecelakaan dihantam kereta api Argo Parahyangan.
• 9 Hari di Kediaman Tya Ariestya, Nenek Iro Kebingungan Hal Ini Hilang di Rumah Baim Wong
"Habis dari rumah saya, nengokin saya. Bulan lalu juga mereka datang jenguk saya. Sekalian silaturahmi, mendoakan biar saya cepat sembuh," kata Firman di Matraman, Jakarta Timur, saat dikunjungi TribunJakarta.com, Minggu (22/12/2019).
4 saudara beserta 3 kakak kandungnya meregang nyawa usai dihantam kereta di perlintasan kereta Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Firman terpaksa harus merelakan 7 orang yang ia sayangi meninggal akibat kecelakaan.
Firman menjelaskan, ia sempat menahan para korban untuk tak langsung pulang di hari kejadian, Sabtu (21/12/2019).
Karena menurutnya, malam Minggu pasti jalanan sedang ramai.
• Paula Verhoeven Tetiba Kram Perut dan Alami Sesak Nafas, Baim Wong Panik Sampai Teriak-teriak
"Sudah saya tahan, enggak boleh pulang karena di sana (jalan) ramai kalau malam Minggu. Cuman ya memang ingin pulang, enggak bisa ditahan," kata Firman.
Sesaat sebelum pulang, Firman menjelaskan ada gelagat berbeda di kedua kakaknya.