2 Kali Jadi Wali Kota Surabaya, Terkuak Rahasia Keberanian Tri Rismaharini, Tina Toon: Luar Biasa!
2 kali menjadi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini rupanya memiliki rahasia mengapa dirinya kerap berani dalam mengambil keputusan.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
"Jadi intinya untuk masyarakat dan rakyat ya. Luar biasa! Sukses terus bu," ungkap Tina Toon.
• 5 Fakta Kakek Sutarma Tewas Disengat Tawon Vespa di Bekasi, Sampaikan Pesan Wasiat Mengharukan
INI VIDEONYA:
Tri Rismaharini Akui Merasa Rugi Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menolak tawaran untuk menjadi menteri Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Jokowi.
Secara pribadi, Risma tak memungkiri bahwa sebenarnya ia rugi melewatkan tawaran untuk menjadi menteri Jokowi selama lima tahun mendatang.
Meski demikian, ia mengaku ingin menyelesaikan beberapa program yang belum dituntaskan.
Risma memiliki banyak mimpi yang ingin ia selesaikan sampai tahun depan.
"Sebetulnya ada mimpi yang ingin saya buat di Surabaya. Akhir-akhir ini saya ingin selesaikan yang pokok dulu. Kemudian pokok kebutuhan masyarakat seperti makan, saya jamin lah meski tidak 100 persen, ya 99 persen lah harus bisa makan. Makanya ada Permakanan. Selain kita beri makan anak yatim, kita sudah beri beras untuk yatim," ujar Risma di kediamannya, di Jalan Sedap Malam, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (23/10/2019).
Jika menggunakan hitungan untung rugi, ia mengakui punya keinginan menjadi menteri.
Namun, hal itu akan bertabrakan dengan komitmennya membangun dan memajukan Kota Surabaya.
"Kalau saya ngomong pribadi, pasti saya ingin pergi (ke Jakarta). Maksudnya siapa yang ndak mau (jadi menteri). Kalau hitung untung rugi, saya tinggal satu tahun, sementara kalau jabatan itu baik, saya bisa lima tahun," tutur Risma.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengakui bahwa dirinya memang mendapat tawaran untuk menjadi menteri di kabinet yang dibentuk Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri dan Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDI-P Puan Maharini mengajukan nama Risma sebagai salah satu menteri dari PDI-P.
Namun, Risma menolaknya dan ingin fokus menyelesaikan tugas sebagai kepala daerah.
Penolakan itu juga pernah disampaikan Risma kepada Presiden Jokowi saat bertemu di Jakarta.