Teror Ular Kobra

Wali Kota Depok Terbitkan Edaran Antisipasi Ular Kobra hingga Sembunyi di Wastafel Rumah Ustaz

"Kalau masyarakat Depok melihat ular agar segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Depok bisa langsung menghubungi 112," kata Idris

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
ISTIMEWA
Mukrij berhasil menangkap ular yang bersembunyi di wastafel rumahnya di Perumahan Sawangan Permai Blok A, Depok, Senin (23/12/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada seluruh warganya terkait teror ular kobra yang tak kunjung berhenti.

Dalam surat tersebut, Idris mengatakan fenomena kemunculan ular di sekitar pemukiman masyarakat, harus turut diantisipasi para warga dengan beragam kegiatan.

Seperti senantiasa menjaga kebersihan rumah, menggunakan pembersih lantai dengan aroma menyengat, dan tidak meninggalkan sampah makanan di rumah.

Tak hanya itu, Idris jiga menginstruksikan pengurus RT dan RW serta seluruh masyarakat Depok untuk menggiatkan kembali kerja bakti untuk kebersihan lingkungan.

"Untuk perangkat daerah seperti Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan siap siaga untuk melakukan ekstensifikasi pelayanan penanganan hewan liar secara tanggap," kata Idris secara tertulis yang diterima Warta Kota, Selasa (24/12/2019).

Sebagai bentuk penanggulangan terhadap adanya kemungkinan warga yang terpatuk ular, pihak RSUD Kota Depok bekerjasama dengan rumah sakit swasta di Depok terkait penyediaan Serum Anti Bisa Ular (SABU).

Di mana di Depok ini ada sembilan rumah sakit yang menyediakan SABU.

"Kalau masyarakat Depok melihat ular agar segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Depok bisa dilayani atau bisa langsung menghubungi 112," tulis Idris dalam suratnya.

Dalam edaran tersebut juga, Idris mencantumkan nomor-nomor instansi terkait guna penanganan cepat bagi masyarakat yang melihat kemunculan ular.

Yakni dengan menghubungi Mako Damkar dengan nomor telepon 02177827280 , UPT Cimanggis 02187745313, UPT Tapos 0218752113, UPT Cipayung 02177888580, UPT Cinere 0217543025, dan UPT Bojongsari 021 28917777.

Teror Ular Kobra

Seperti diketahui, teror ular kobra masih terus menghantui warga Depok.

Kali ini, ular kobra sepanjang 50 sentimeter bersarang di wastafel kediaman Ustaz Mukhrij Sidqy di Perumahan Sawangan Permai Blok A, Senin (23/12/2019).

"Ular tersebut bersembunyi di sekitaran wastafel. Saya juga bingung, kok bisa ular jenis kobra itu berada di wastafel," ujar Mukhrij dikediamannya.

Mukhrij mengatakan, dirinya merasa kaget ketika ingin mencuci tangan melihat ada ular sedang bersembunyi di sekitaran wastafelnya.

Ular tersebut pun kemudian jatuh dari wastafel ke lantai yang kemudian dikatakan Mukrij ditangkap olehnya.

"Dengan beranikan diri saya menangkap sendiri anak ular kobra tersebut dan saya serahkan kepada keamanan komplek perumahan," paparnya.

Dirinya menambahkan, kejadian ini bukan yang pertama kalinya di Perumahan Sawangan Permai Blok A.

Selama musim hujan ini, Mukrij mengaku sudah ada enam rumah di komplek tempatnya tinggal itu didatangi ular yang semuanya berjenis Kobra.

Diantara yang mendapat giliran 'teror ular kobra' di Perum Sawangan Permai adalah rumah Hendri Nugraha pada hari Minggu (22/12/2019) kemarin.

Bahkan rumah Ketua RT setempat Edi setempat (03/09/2019) juga sempat didatangi ular walau tidak sampai masuk ke dalam rumah.

Induk kobra 1,5 meter diamankan petugas

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok kembali mengamankan seekor induk ular kobra, kali ini ukuran kobra betina yang diamankan tersebut memiliki panjang kurang lebih 1,5 meter.

Petugas UPT Damkar Bojongsari Hermawan mengatakan, induk kobra tersebut bersembunyi di lubang tikus dalam rumah warga di Kelurahan Pasir Putih RT 03/04, Sawangan, Kota Depok.

"Ular tersebut berada di lubang tikus dekat pembuangan air di ruangan dapur, pemilik rumah atas nama bapak Matalih," kata Hermawan dikonfirmasi wartawan, Minggu (22/12/2019).

Petugas Damkar Kota Depok mengevakuasi induk ular kobra sepanjang 1,5 meter dari dalam rumah warga di kawasan Pasir Putih, Sawangan.
Petugas Damkar Kota Depok mengevakuasi induk ular kobra sepanjang 1,5 meter dari dalam rumah warga di kawasan Pasir Putih, Sawangan. (Damkar Kota Depok)

Untuk memancing indukan kobra tersebut keluar, Hermawan mengatakan pihaknya menggunakan air karbit yang disiramkan ke dalam lubang persembunyianya.

Setelalah 15 menit berselang, indukan kobra tersebut pun keluar dari sarangnya dan segera dievakuasi oleh pihaknya.

"Kurang lebih 15 menit akhirnya ular kobra tersebut keluar dari dalam lubang tikus yang berada di tanah, kami langsung tangkap udan amankan," ujarnya.

Terakhir, Hermawan mengatakan pihaknya membongkar lubang tersebut mengantisipasi adanya anakan atau pun telur ular kobra dari sarangnya.

"Tempat yang ditemukannya ular tersebut kemudian digali takut menjadi sarang ular tapi setelah digali tidak ditemukan telur atau anakannya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, hampir dua minggu sudah Kota Depok ramai dengan kabar kemunculan ular Kobra yang merasuk ke daerah pemukiman warga.

Dari data yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, tercatat empat warga Depok yang terpatuk ular berbisa tersebut.

"Salah seorang diantaranya adalah anak kecil berumur delapan tahun," kata Komandan Pleton Operasional Pemadaman dan Penyelamatan DPKP Depok, Merdy Setiawan saat dihubungi wartawan, Rabu (18/12/2019).

Merdy mengatakan, dari awal Desember 2019 sampai hari ini ada sekitar 15 laporan warga yang diteror ular kobra, di mana 12 ular kobra lainnya berhasil ditangkap oleh anggota DPKP Depok.

Meski hanya dapat 12 ekor ular kobra yang ditangkap, tapi banyak juga ular yang ditangkap warga lalu dimatikan.

Dari 15 laporan tersebut, tak semuanya membuahkan hasil.

Sebab, begitu petugas sampai di lokasi, ular tersebut sudah tak ada di lokasi meski keberadaannya telah disisir petugas.

"Kemungkinan, ularnya sudah menjauh jadi lokasi yang kita sisir hanya perlintasan saja.

Karena ular kobra bukan jenis ular yang lama berdiam di satu tempat. Kalaupun terlihat paling untuk cari makan atau hanya melintas saja," papar Merdy.

Ular kobra yang berhasil ditangkap sambung Merdi, ada yang dipelihara anggota dan ada juga yang diserahkan ke komunitas reptil.

Namun, yang paling banyak adalah ular yang kemudian diserahkan ke komunitas reptil .

"Sebenarnya banyak ular yang ditemukan. Tapi sudah dimatikan oleh warga, karena panik dan takut," kata Merdi. (WARTAKOTA)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved