Sisi Lain Metropolitan
Kisah Aceng, Tetap Berjualan Serbet di Kala Menderita Penyakit Jantung dan Paru-paru
Sambil menahan tangis, Aceng menuturkan sudah 3 bulan belakangan menderita penyakit paru-paru dan juga jantung
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
Sambil menahan tangis, Aceng menuturkan sudah 3 bulan belakangan menderita penyakit paru-paru dan juga jantung.
Bukan hanya Aceng, sang istri juga memiliki penyakit paru-paru dan tak bisa terlalu lelah ketika bekerja.
"Saya sudah 3 bulan ini enggak jualan. Habis minum obat tuh rasanya mual dan kepala pusing, gak kuat bangun. Jadi tiap pagi saya nyuci baju gantiin istri pakai mesin cuci. Pas mau keliling selalu enggak kuat karena pusing itu," sambungnya.
Akhirnya sejak beberapa hari terakhir ini, Aceng mengatakan tak meminum obat paru-parunya demi bisa berkeliling menjual serbetnya.
"Cara satu-satunya cuma enggak minum obat itu aja. Efek minum obat paru-paru kan seperti itu ke saya, makanya saya ini gak minum. Soalnya dari anak aja kan enggak cukup. Saya masih tulang punggung. Jadi harus kerja," ungkapnya sambil menahan tangis.
Demi melakukan 22 lusin serbet dalam 2 hari, Aceng terlihat rela menerobos hujan seperti hari ini agar dirinya bisa pulang lebih cepat.
"Sudah lama enggak jualan dan ini serbet dagangan lama. Makanya saya mau habiskan. Nanti saya berhenti sebentar kalau hujannya deras. Kalau gerimis ya jalan aja enggak apa-apa kan pakai topi," katanya.
Meskipun ditawari payung oleh sejumlah warga, Aceng tetap menolak karena menurutnya ribet lantaran kedua tangannya terus memegang tumpukan serbet agar tak jatuh ketika ia sedang berjalan.
Belanja di kota
Bagi sebagian orang, uang Rp 1-2 ribu merupakan hal yang sangat berharga.
Oleh sebab itu, Aceng menuturkan memilih berbelanja di daerah kota untuk mendapatkan serbet yang murah.
"Belanjanya di kota. Saya dari rumah jalan kaki dulu sampai ketemu TransJakarta. Habis situ naik aja," katanya.
Setiap berbelanja, Aceng selalu membeli 44 lusin serbet dengan harga sekiranya Rp 2 juta.
Selanjutnya, serbet tersebut ia panggul dan ia bersihkan di rumah.
Ya, tak banyak yang tahu jika sebelum dijual keliling, serbet yang dijajakan Aceng harus ia bersihkan selama berhari-hari.