Kabar Artis

Soroti Isu Sampah Luar Negeri Masuk Indonesia, Hotman Paris Singgung Pemerintah: Siapa Importirnya?

Pengacara kondang Hotman Paris soroti kabar mengenani masuknya kontainer berisi sampah ke Indonesia.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Wahyu Aji
Tangkapan Layar Instagram/@hotmanparisofficial
Soroti sikap politisi di tayangan Mata Najwa, Hotman Paris ajukan protes ke KPI. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pengacara kondang Hotman Paris soroti kabar mengenani masuknya kontainer berisi sampah ke Indonesia.

Hal itu diketahui dari unggahan video pendek di akun Instagram pribadi Hotman Paris (25/12/2019).

Hotman Paris memang kerap menanggapai isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat, salah satunya berita sampah luar negeri yang masuk ke Indonesia ini.

Soroti Oknum Pramugari Garuda Pamer Kemewahan, Hotman Paris Nasihati Pejabat: Pertimbangkan Kontrak

Diketahui baru-baru ini muncul pemberitaan mengenai tertangkapnya sejumlah kontainer berisi sampah dari luar negeri ke Indonesia.

Mendengar berita tersebut, Hotman Paris pun tampak ikut menanggapi terkait berita sampah yang banyak dikirim ke Indonesia melalui kontainer.

Melansir akun Instagram @hotmanparisofficial, Hotman Paris menyinggung pemerintah mengenai lambatnya penanganan dalam kejadian tersesbut.

Dapat Pesan WhatsApp dari Pramugari Garuda, Hotman Paris: Terima Kasih Erick Thohir

Bahkan Hotman Paris menyebut Negara Indonesia sedang dalam kondisi gawat.

"Amangoi aduhhh baru ketangkap 2000 lebih kontainer sampah dari negara asing di pelabuhan Indonesia oleh pihak bea cukai," ujar Hotman Paris mengawali videonya.

Hotman Paris mengatakan, itu hanya sebagian kecil yang terbukti.

Belum termasuk yang lain, yang belum terlacak atau di waktu-waktu sebelumnya.

"Itu baru yang ketangkap baru-baru ini, selama ini gimana?" kata Hotman Paris.

Hotman Paris tampak miris, ketika mengetahui Indonesia menjadi tempat pembuangan sampah oleh negara asing.

"Ternyata negara-negara asing yang tidak bisa mengatasi sampah, plastik dan lain-lain menjadikan negara Indonesia sebagai tempat pembuangan sampah," beber Hotman Paris.

"Beribu-ribu kontainer dikirim ke Indonesia untuk dibuang di daerah Indonesia. Entah di mana itu dibuang," lanjutnya.

Usut Tuntas Kasus Garuda, Erick Thohir WhatsApp Hotman Paris: Minta Nama Pramugari yang Jadi Korban

Hotman Paris pun mempertanyakan siapa oknum yang terlibat di balik kejadian tersebut.

Ia bahkan menyinggung pihak Kementrian Lingkungan Hidup terkait kasus sampah impor tersebut.

"Ini gimana ini, siapa importirnya ini?" ujar Hotman Paris geram.

"Masih perlu nggak Kementrian Lingkungan Hidup?" sambungnya.

Tak hanya Kementrian Lingkungan Hidup, Hotman Paris juga menyentil pihak Bea Cukai.

Hotman Paris heran mengapa kasus segenting ini baru terkuak sekarang.

Ia meyakini bahwa kegiatan impor sampah itu pasti sudah terjadi sejak lama.

"Haloo bagaimana dengan Bea Cukai juga? ini sudah berapa lama terjadi ini sampah import ini kenapa baru sekarang ketahuan?" ujar Hotman Paris.

Atas kejadian tersebut, Hotman Paris lantas menyebut negara Indonesia tengah dalam kondisi yang gawat.

"Gawat negaraku ini gawat!" kata Hotman Paris.

Hotman Paris Terima Pesan WhatsApp dari Erick Thohir

Kasus Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia memasuki babak baru.

Baru-baru ini diketahui Menteri BUMN Erick Thohir, diduga sedang mencari nama pramugari yang menjadi korban penyalahgunaan kekuasaan pimpinan Garuda.

Bahkan Erick Thohir diketahui sampai mengirim pesan melalui WhatsApp kepada Hotman Paris untuk mencari tahu siapa pramugari yang telah menjadi korban tersebut.

Ngaku Habiskan Rp 10 Juta Sekali Makan, Boy William Sontak Disemprot Sang Nenek: Makan Berlian Lu!

Sebab beberapa waktu lalu, muncul kabar ada seorang pramugari yang di-grounded (skorsing) tidak boleh terbang selama satu bulan, lantaran membagikan foto wanita yang diduga dekat dengan pimpinan Garuda.

Kabar Erick Thohir mengirim pesan WhatsApp kepada Hotman Paris, dibeberkan sendiri oleh pengacara kondang tersebut.

Hotman Paris mengaku bahwa Menteri BUMN itu telah mengiriminya pesan melalui WhatsApp untuk meminta nama pramugari yang mendapat skorsing tersebut.

Melalui video singkat di akun Instaramnya, Hotman Paris membeberkan chat WhatsApp Erick Thohir yang ia terima.

"Tadi malam, menteri BUMN sahabat gue, Erick Thohir WA gua," kata Hotman Paris dalam video unggahanya (21/12/2019).

Hotman Paris mengungkapkan bahwa isi pesan Erick Thohir yakni, meminta nama pramugari yang mendapat hukuman hanya karena membagikan foto seorang wanita yang diduga dekat dengan oknum pimpinan Garuda.

"Minta nama pramugari Garuda yang di grounded satu bulan, hanya gara-gara men-share foto cewek yang katanya dekat sama oknum pimpinan Garuda," terang Hotman Paris, membeberkan isi chat Erick Thohir kepadanya.

Ia pun meminta kepada rekan-rekan pramugari untuk menunjukan solidaritasnya dalam hal tersebut.

Pramugari Senior Blak-blakan Bongkar Kenakalan Eks Dirut Garuda: Ternyata Direksi Kita Seperti Ini

Hotman Paris meminta kepada pramugari Garuda untuk memberikan nama pramugari yang dimaksud kepada Erick Thohir.

Hal tersebut dilakukan agar kasus yang menimpa pramugari tersebut segera ditindak lanjuti oleh Menteri BUMN.

"Hey teman-teman pramugari Garuda, kalau memang anda solider sama teman, kirim nama pramugari itu kepada Erick Thohir Menteri BUMN," ucap Hotman Paris.

"Agar ditindak lanjuti," tambahnya.

Hotman Paris pun memberkan informasi, bahwa oknum pimpinan Garuda yang memberikan skorsing kepada pramugari tersebut dikabarkan masih menjabat.

Tak hanya itu, oknum pimpinan tersebut dikabarkan merupakan salah seorang pimpinan senior di maskapai Garuda.

"Katanya oknum pimpinan Garuda yang meng-grounded pramugari itu masih menjabat," ujar Hotman Paris.

"Masih menjabat jadi salah satu senior di Garuda," terangnya.

Terakhir, Hotman Paris pun meminta supaya Erick Thohir bersabar dalam mengusut kasus di Garuda Indonesia.

"Halo sahabat saya Erick Thohir, sabar ya,"

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved