Sisi Lain Metropolitan
Melihat Megahnya Mausoleum di TPU Petamburan: Makam Bangsawan OG Khouw Pada Zaman Kolonial
makam Oen Giok (OG) Khouw beserta istri. Seorang konglomerat di masa Hindia Belanda.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Mengutip artikel Kompasiana yang berjudul Mausoleum OG Khouw di Petamburan, Termegah tapi Terlantar dari Djulianto Susantio mengatakan OG Khouw merupakan bangsawan di masa Hindia Belanda.
Di dalam artikel itu, penulis mengutip pernyataan Adjie Hadipriawan dari Komunitas Love Our Heritage (LOV), Khouw diketahui adalah tuan tanah dari Tambun.
Ia tak hanya menjadi pengusaha perkebunan tebu, akan tetapi juga pemilik bank bernama Than Kie Bank di Jalan Pintu Besi.
Dana Besar
Adjie juga menjelaskan bahwa dana yang digelontorkan pun tak main-main saat membangun Mauloseum.
Adjie menyebut dana awal untuk pembuatannya sebesar 200.000 gulden.
Pada kenyataannya, Mausoleum itu menghabiskan dana 500.000 gulden yang rampung pada tahun 1932.
Bahkan, lanjut Adjie, menurut Koran Sin Po, biaya pembangunan Mausoleum OG Khouw mengalahkan makam miliarder AS, John D Rockefeller.
Bisa dibilang juga, Mausoleum milik OG Khouw itu terbesar di Asia Tenggara.