Pengendara Motor Tewas Tertimpa Reklame
Polisi Cari Pemilik Reklame Roboh yang Tewaskan Pengemudi Ojek Online di Cengkareng
“Masih ditelusuri. Kami fokus cari pemiliknya dulu,” kata Kanit Krimsus Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Rensa Aktadivia
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
Diketahui, satu reklame yang ada di dekat lampu merah Cengkareng dari arah Kalideres roboh siang tadi saat hujan deras.
Akibat kejadian itu, seorang pengendara ojek online yang sedang melintas bernama Ruslianto (49) tewas tertimpa reklame.
"Pertama yang dari catatan bahwa reklame itu punya kewenangan UPPRD Kecamatan setempat dalam hal ini Cengkareng," kata Hendarto saat dikonfirmasi, Sabtu (28/12/2019).
"Kedua reklame itu sudah lama sekali kosong. Ketiga UPPRD sudah buat surat ke Satpol dan Citata untuk menertibkan reklame yang ada disekitar itu termasuk reklame yang (tadi) roboh," sambungnya.
Hendarto menyebut surat rekomendasi untuk menertibkan reklame tersebut telah dikirimkan sejak dua tahun lalu.
"Sudah lama sekali. Sudah dari tahun 2017 atau 2018. Ada (suratnya) sudah diusulkan untuk dibongkar," kata Hendarto.
Hendarto menjelaskan berdasarkan regulasi baru maka yang berwenang untuk menertibkan reklame yakni Satpol PP dan Sudin Citata. Adapun BPRD sebatas memberikan rekomendasi.
"Kita enggak boleh menertibkan reklame sesuai dengan Pergub yang baru kewenangannya ada di Citata dan Satpol," ujarnya.
Kendati tak menyebut angka pasti, Hendarto tak menampik masih ada puluhan reklame bermasalah di Jakarta Barat yang belum ditertibkan.
Ia menyebut salah satu kendalanya yakni terkait masalah anggaran.
"Mungkin Satpol juga kendalanya terkendala dengan anggaran salah satunya," katanya.
5. Korban Sedang Antar Barang
Ruslianto (47) tewas tertimpa baliho di Jalan Daan Mogot, Cengkareng saat hendak menjemput keponakannya pulang kerja di wilayah Kalideres, Jakarta Barat.
Drisma Yanti (50), kakak kandung Ruslianto mengatakan keponakan perempuan yang hendak dijemputnya itu sudah dianggap layaknya anak kandung.
"Pas kejadian lagi mau antar barang pesanan dan mau jemput anak angkatnya. Dia (Ruslianto) memang belum punya anak, jadi sudah dianggap anak angkat," kata Yanti di Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (28/12/2019).
Keponakan yang sejak kecil sudah tinggal bersama Ruslianto dan istrinya di kawasan Kranggan, Bekasi merupakan anak dari satu kerabat.
Yanti menuturkan Ruslianto dan istrinya memiliki dua anak angkat, satu sudah bekerja dan satu lagi masih duduk di bangku SMA.
Sebelum baliho menimpa Ruslianto, pria yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online itu sempat berkomunikasi dengan anak angkatnya.
"Dia sempat bilang ke anak angkatnya kalau mungkin jemputnya agak telat karena harus antar barang pesanan dan kondisi sedang hujan. Tapi sudah janji jemput," ujarnya.
Nahas janji pria yang baru sekitar lima bulan berprofesi sebagai ojek online kandas saat baliho di Jalan Daan Mogot yang sudah kropos roboh.
Ruslianto tewas akibat pendarahan di bagian kepala dan sempat dibawa ke RSUD Cengkareng lalu dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk divisum.
"Semoga amal ibadah almarhum diterima, dia adik paling kecil dari empat bersaudara. Orangnya baik, dekat sama orang tua," tuturnya. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra/Bima Putra)