Pengendara Motor Tewas Tertimpa Reklame

Polisi Cari Pemilik Reklame Roboh yang Tewaskan Pengemudi Ojek Online di Cengkareng

“Masih ditelusuri. Kami fokus cari pemiliknya dulu,” kata Kanit Krimsus Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Rensa Aktadivia

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
Dok. Gulkarmat Jakarta Barat
Reklame roboh di Cengkareng, Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Polisi tengah mencari pemilik reklame roboh yang menewaskan pengendara ojek online di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat.

“Masih ditelusuri. Kami fokus cari pemiliknya dulu,” kata Kanit Krimsus Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Rensa Aktadivia di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (30/12/2019).

Rensa mengatakan pihaknya berencana melakukan olah TKP ulang bersama Puslabfor Mabes Polri untuk mengetahui penyebab pasti dari robohnya reklame.

Selain itu, pihaknya juga akan menyambangi sejumlah instansi mulai dari Satpol PP, Dispenda, hingga, Sudin Cipta Karya dan Tata Ruang (Citata) untuk mengetahui siapa pemilik reklame tersebut.

"Kami dapat info katanya pemilik reklame itu sudah bangkrut, tapi kami sedang pastikan lagi," ujarnya.

Menurut Rensa, sekali pun perusahaan reklame tersebut sudah bangkrut proses penyidikan masih bisa tetap berlanjut. 

Kendati demikian, Rensa enggan gegabah. Pihaknya bakal meminta keterangan saksi ahli menyelidiki kasus itu.

“Jadi nanti akan kami komunikasikan dengan saksi ahli, letak salahnya dimana,” kata Rensa.

Diketahui, reklame roboh  di Jalan Daan Mogot KM 13 pada Sabtu (28/12/2019) saat hujan deras dan angin kencang mengguyur wilayah Cengkareng.

Akibat kejadian itu, seorang pengendara ojek online yang sedang melintas bernama Ruslianto (49) tewas tertimpa reklame.

Korban merupakan warga Jati Sampurna RT 02 RW 07 Kelurahan Jati Raden, Kecamatan Jati Sampurna, Kota Bekasi yang saat kejadian mengendarai Honda Beat  bernomor polisi B 4548 KHJ.

Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri menyebut kondisi reklame tersebut memang sudah keropos dan sudah pernah melaporkan hal tersebut ke pihak terkait namun tak digubris.

TribunJakarta mengumuplkan sejumlah fakta terkait papan reklame roboh di Jakarta Barat yang menewaskan driver ojol.

1. Kondisi Tiang Penyangga Kropos

Polisi menyebut dugaan robohnya papan reklame di Jalan Daan Mogot KM 13, Cengkareng, Jakarta Barat karena kondisi rangka yang sudah keropos.

Hal tersebut setelah polisi lakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Sesuai dengan fakta yang ada besinya keropos," kata Kapolsek Cengkareng, Kompol Khoiri di lokasi, Sabtu (28/12/2019).

Sisa reklame yang roboh di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat.
Sisa reklame yang roboh di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA)

Khoiri mengatakan, berdasarkan laporan warga di sekitar lokasi, sebelum roboh pada siang tadi reklame tersebut memang kondisinya sudah memprihatinkan.

Bahkan, hal tersebut sudah dilaporkan ke pihak terkait namun tak ada tindak lanjut hingga reklame tersebut roboh pada hari ini dan menimbulkan korban jiwa.

Pantauan TribunJakarta.com, sisa rangka reklame yang masih berada di lokasi kondisinya memang sudah keropos dan berkarat.

"Hasil keterangan saksi dan olah TKP ini mohon maaf sangat kami sayangkan bahwa dua atau tiga bulan lalu ini sudah ada laporan, baik dari tukang ojek yang sering mangkal disini suka goyang dan ada tanda keropos reklamenya dan sudah dilaporkan tapi tidak ada tindak lanjutnya," kata Khoiri.

Diberitakan sebelumnya, hujan deras dan angin kencang yang turun sejak pagi tadi mengakibatkan papan reklame roboh di Jalan Daan Mogot Raya KM 13 Cengkareng, Jakarta Barat.

"Kejadian sekitar jam 11 saat hujan deras," kata Kasie Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Cengkareng, Eko Sumarno saat dikonfirmasi, Sabtu (28/12/2019).

Eko mengatakan, akibat robohnya reklame tersebut seorang pengendara ojek online tewas karena tertimpa reklame.

"Ada yang meninggal korban satu orang pengendara sepeda motor atas nama Ruslianto usia 49 tahun," kata Eko.

Eko mengatakan, saat ini jenazah Ruslianto yang merupakan warga Jati Sampurna RT 02 RW 07 Kelurahan Jati Raden, Kecamatan Jati Sampurna, Kota Bekasi telah berada di RSUD Cengkareng.

Reklame roboh di Cengkareng, Jakarta Barat.
Reklame roboh di Cengkareng, Jakarta Barat. (Dok. Gulkarmat Jakarta Barat)

Sedangkan sepeda motor Honda Beat miliknya bernomor polisi B 4548 KHJ ringsek akibat tertimpa reklame berukuran cukup besar.

"Saat ini proses evakuasi reklame masih terus dilakukan," kata Eko.

2. Warga Sudah Melapor Tidak Layaknya Papan Reklame

Menurut penuturan warga dan pedagang di sekitar lokasi, sebelum roboh pada hari ini, kondisi reklame tersebut memang sudah memprihatinkan dan rapuh.

Samsul (40), pedagang di bawah Flyover Cengkareng mengatakan, rapuhnya reklame tersebut sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu.

"Udah parah emang kondisinya. Besinya pada keropos dan karatan. Kalau kena angin suka goyang dan kejadian pas tadi siang lagi hujan dia roboh nimpa ojek online yang lagi berhenti di lampu merah," kata Samsul, Sabtu (28/12/2019).

Bahkan, kata Samsul, para tukang ojek yang kerap mangkal di bawah reklame tersebut sudah melaporkan kondisi reklame ke pihak terkait.

Namun, hingga kini ia menyebut belum juga ada pihak yang menindaklanjuti.

"Sudah lapor karena kan kondisinya bahayain. Tapi enggak pernah diperbaiki sampai akhirnya ada kejadian begini. Kalau udah ada korban baru dah pada rame," ujarnya.

3. Satpol PP: Tak Ada Rekomendasi Bongkar

Kasatpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat mengaku tak pernah mendapatkan rekomendasi untuk merobohkan papan reklame di Jalan Daan Mogot KM 13, tepatnya di Perempatan Cengkareng, Jakarta Barat yang kondisinya sudah tak layak.

Diketahui, siang tadi, satu reklame di kawasan tersebut ambruk saat hujan deras lantaran kondisinya yang sudah keropos.

"Saya belum pernah terima surat itu. kan kita enggak tahu tertulis, kalau itu kan katanya (sudah melapor)," kata Tamo ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (28/12/2019).

 

Tamo menjelaskan yang berwenang mengeluarkan rekomendasi terkait reklame yakni di Sudin Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) Jakarta Barat.

Karenanya, Tamo mengaku pihaknya tak bisa membongkar reklame tanpa adanya rekomendasi dari Sudin Citata.

"Ya kita tunggu rekomendasi. Kalau masalah kekuatan tiang ada di Citata izinnya. Kalau kita kepada perizinannya," kata Tamo. 

4. BPRD: Sudah Ada Rekomendasi Bongkar Reklame

 Kepala Suku Dinas Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) Jakarta Barat, Hendarto mengklaim pihaknya telah meminta Satpol PP dan Sudin Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) Jakarta Barat untuk membongkar reklame keropos yang ada di lampu merah Cengkareng, Jakarta Barat.

Diketahui, satu reklame yang ada di dekat lampu merah Cengkareng dari arah Kalideres roboh siang tadi saat hujan deras.

Akibat kejadian itu, seorang pengendara ojek online yang sedang melintas bernama Ruslianto (49) tewas tertimpa reklame.

"Pertama yang dari catatan bahwa reklame itu punya kewenangan UPPRD Kecamatan setempat dalam hal ini Cengkareng," kata Hendarto saat dikonfirmasi, Sabtu (28/12/2019).

"Kedua reklame itu sudah lama sekali kosong. Ketiga UPPRD sudah buat surat ke Satpol dan Citata untuk menertibkan reklame yang ada disekitar itu termasuk reklame yang (tadi) roboh," sambungnya.

Hendarto menyebut surat rekomendasi untuk menertibkan reklame tersebut telah dikirimkan sejak dua tahun lalu.

"Sudah lama sekali. Sudah dari tahun 2017 atau 2018. Ada (suratnya) sudah diusulkan untuk dibongkar," kata Hendarto.

Hendarto menjelaskan berdasarkan regulasi baru maka yang berwenang untuk menertibkan reklame yakni Satpol PP dan Sudin Citata. Adapun BPRD sebatas memberikan rekomendasi.

"Kita enggak boleh menertibkan reklame sesuai dengan Pergub yang baru kewenangannya ada di Citata dan Satpol," ujarnya.

Kendati tak menyebut angka pasti, Hendarto tak menampik masih ada puluhan reklame bermasalah di Jakarta Barat yang belum ditertibkan.

Ia menyebut salah satu kendalanya yakni terkait masalah anggaran.

"Mungkin Satpol juga kendalanya terkendala dengan anggaran salah satunya," katanya.

5. Korban Sedang Antar Barang

Ruslianto (47) tewas tertimpa baliho di Jalan Daan Mogot, Cengkareng saat hendak menjemput keponakannya pulang kerja di wilayah Kalideres, Jakarta Barat.

Drisma Yanti (50), kakak kandung Ruslianto mengatakan keponakan perempuan yang hendak dijemputnya itu sudah dianggap layaknya anak kandung.

"Pas kejadian lagi mau antar barang pesanan dan mau jemput anak angkatnya. Dia (Ruslianto) memang belum punya anak, jadi sudah dianggap anak angkat," kata Yanti di Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (28/12/2019).

Keponakan yang sejak kecil sudah tinggal bersama Ruslianto dan istrinya di kawasan Kranggan, Bekasi merupakan anak dari satu kerabat.

Yanti menuturkan Ruslianto dan istrinya memiliki dua anak angkat, satu sudah bekerja dan satu lagi masih duduk di bangku SMA.

Sebelum baliho menimpa Ruslianto, pria yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online itu sempat berkomunikasi dengan anak angkatnya.

"Dia sempat bilang ke anak angkatnya kalau mungkin jemputnya agak telat karena harus antar barang pesanan dan kondisi sedang hujan. Tapi sudah janji jemput," ujarnya.

Nahas janji pria yang baru sekitar lima bulan berprofesi sebagai ojek online kandas saat baliho di Jalan Daan Mogot yang sudah kropos roboh.

Ruslianto tewas akibat pendarahan di bagian kepala dan sempat dibawa ke RSUD Cengkareng lalu dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk divisum.

"Semoga amal ibadah almarhum diterima, dia adik paling kecil dari empat bersaudara. Orangnya baik, dekat sama orang tua," tuturnya. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra/Bima Putra)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved