Kisah Ibu Hamil Korban Longsor Pendarahan 3 Hari Kurang Makan, Ditandu ke Puskesmas Berjarak 22 Km
Kisah sedih ibu hamil korban longsor di Desa Pasir Madang alami pendarahan usai tiga hari kurang makan diungkap sang suami, Rozak.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah sedih ibu hamil korban longsor di Desa Pasir Madang alami pendarahan usai tiga hari kurang makan diungkap sang suami, Rozak.
Desa Pasar Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor menjadi satu diantara kawasan yang terisolir setelah longsor di awal tahun baru 2020.
Longsor terjadi akibat hujan deras pada Rabu (1/1/2020) lalu.
TONTON JUGA:
Ribuan warga korban longsor harus bertahan tanpa air bersih dan listrik.
Akibatnya, kehidupan warga cukup berat karena minimnya bantuan yang datang usai akses jalan lumpur karena tertutup longsor.
• Nekat Terobos Jalan Berlumpur, Dahi Angkie Yudistia Berkerut Lihat Kondisi Pilu Korban Longsor Bogor
Duloh (60), satu diantara warga setempat menuturkan, sekitar 1.500 warga mengungsi ke lokasi berbeda.
"Ada sekitar 30 rumah yang kena longsor. Pokoknya 450 KK ngungsi semua, kampung ini aja, Ciputih Tonggoh," ucap Duloh.
Dikatakannya, warga kebanyakkan mengungsi ke rumah tetangga dan kerabat yang agak jauh dari kawasan longsor itu.
Saat ditemui pada Jumat (3/1/2020), Duloh saat itu mengaku belum ada bantuan datang.
"Bantuan belum ada, belum ada satu pun bantuan. Tiga hari ini juga saya belum ganti baju, belum mandi, air gak ada," ujar Duloh.
• Daftar Pameran Seni Tahun 2020 di Museum Macan, Tertarik Melihatnya?
Beruntung dalam kejadian longsor di kampung ini, sambung Duloh, tidak ditemukan adanya korban jiwa.
Kendati demikian, Duloh berharap segera mendapat bantuan dari pemerintah, terlebih kawasan kampung ini juga terisolir karena akses jalan yang tertutup longsor.