Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir
Warga Kampung Pulo Keluhkan Pembongkaran Tenda Logistik, Wakil Wali Kota: Warganya Enggak Mengert
Uus mengatakan tenda pengganti untuk menyimpan bantuan logistik belum dibangun
Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Warga RW 03 Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu menyesalkan pembongkaran tenda bantuan yang mengakibatkan sejumlah logistik rusak diguyur hujan.
Ketua RT 01/RW 03 Budi mengatakan warga tak menolak pembongkaran bila saja tempat tenda penampungan logistik yang baru sudah disediakan.
Namun saat pembongkaran tenda yang menurut Budi berdasarkan instruksi Lurah Kampung tadi pagi, tenda pengganti belum disediakan.
Menanggapi keluhan warga, Wakil Wali Kota Jakarta Timur Uus Kuswanto mengatakan adanya kesalahpahaman saat kerja bakti gabungan yang dipimpinnya.
"Itu warganya yang enggak mengerti, itu tend bukan punya warga. Tenda punya Marinir, sekarang digeser ke depan. Karena apa? Kalau tenda di jalan terus siapa yang mengangkat puing, lumpur?" kata Uus di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020).
Beda dengan keterangan Budi dan warga Kampung Pulo lain, menurutnya pembongkaran tenda logistik bukan atas instruksi Setiyawan.
Uus menuturkan pembongkaran tenda dekat Sekretariat RW 03 atas instruksi pimpinan TNI AL yang personelnya ikut membantu kerja bakti.
"Intinya warga itu lihat asal iseng saja, yang mindahkan itu bukan pak Lurah. Itu pasukan, karena yang bikin tenda pasukan. Karena tadi ada pasukan, Koarmabar," ujarnya.
Perihal adanya logistik bagi warga RW 03 yang rusak karena diguyur hujan, Uus menyebut sejak awal logistik sudah basah karena hujan.
Menurutnya warga yang mengeluhkan pembongkaran tenda justru tak berada di lokasi dan tak memahami alasan tenda dibongkar.
"Terus pas mindahin juga memang hujan. Kerja bakti kalau enggak lewat pakai apa? Yang ngomong siapa, dia ngomong doang. Tapi enggak lihat kondisi di lapangan," tuturnya.
Namun dia membenarkan bila saat pembongkaran, tenda pengganti untuk menyimpan bantuan belum didirikan sehingga logistik sempat diguyur hujan.
Uus mengatakan tenda pengganti untuk menyimpan bantuan logistik belum dibangun karena kerja bakti gabungan bersifat mendadak.
"Karena buru-buru, jadi yang mau bongkar bukan kita, anggota juga. Yang bongkar dari Marinir juga. Tapi enggak apa, mungkin warga juga lagi pusing, kita maklumi," lanjut Uus.