Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir
Jalan Jatinegara Barat Dibuka, Warga Kampung Pulo Bingung Cari Lokasi Penyimpanan Bantuan Logistik
Warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara korban banjir luapan Kali Ciliwung bingung memindahkan bantuan logistik.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara korban banjir luapan Kali Ciliwung bingung memindahkan bantuan logistik.
Pasalnya hingga Minggu (5/1/2020) tengah malam, bantuan logistik masih berada tenda penyimpanan yang berada di jalur lambat Jalan Jatinegara Barat.
Ketua RW 03 Kelurahan Kampung Melayu Aga Endarga mengatakan warga bingung karena pada Senin (6/1/2020) Jalan Jatinegara Barat diharuskan berfungsi normal.
"Kalau jalur kiri saya dengar berita desas-desus dari pak Lurah dan dari tingkat Pemda rencananya akan dibuka. Dibuka karena anak sekolah, pegawai masuk," kata Ega di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020).
Sementara kondisi permukiman warga yang belum bebas dari sampah dan lumpur seluruhnya tak memungkinkan menyimpan logistik.
Ega menuturkan warga Kampung Pulo berharap Pemkot Jakarta Timur mencarikan tempat penyimpanan logistik baru sebelum tenda dibongkar.
"Saya juga bingung besok tenda disuruh buka. Sembako untuk warga saya juga bingung nih. Sampah sisa banjir juga masih banyak menumpuk," ujarnya.
Kekhawatiran akan cuaca ekstrem yang masih menghantui kawasan Jakarta juga membuat warga berpikir dua kali membawa logistik ke rumah.
Hingga Minggu pukul 23.43 WIB, warga belum mendapat informasi pasti terkait dibukanya Jalan Jatinegara Barat tempat tenda logistik berada.
"Dari polisi belum ada kabar, baru dari pak Lurah, baru dikasih tahu tadi siang. Kalau batas waktu enggak ada, cuman kalau bisa enggak tenda lagi," tuturnya.
Warga Kampung Pulo Keluhkan Pembongkaran Tenda Logistik

Warga RW 03 Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu menyesalkan pembongkaran tenda bantuan yang mengakibatkan sejumlah logistik rusak diguyur hujan.
Ketua RT 01/RW 03 Budi mengatakan warga tak menolak pembongkaran bila saja tempat tenda penampungan logistik yang baru sudah disediakan.
Namun saat pembongkaran tenda yang menurut Budi berdasarkan instruksi Lurah Kampung tadi pagi, tenda pengganti belum disediakan.
Menanggapi keluhan warga, Wakil Wali Kota Jakarta Timur Uus Kuswanto mengatakan adanya kesalahpahaman saat kerja bakti gabungan yang dipimpinnya.
"Itu warganya yang enggak mengerti, itu tend bukan punya warga. Tenda punya Marinir, sekarang digeser ke depan. Karena apa? Kalau tenda di jalan terus siapa yang mengangkat puing, lumpur?" kata Uus di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020).
Beda dengan keterangan Budi dan warga Kampung Pulo lain, menurutnya pembongkaran tenda logistik bukan atas instruksi Setiyawan.
Uus menuturkan pembongkaran tenda dekat Sekretariat RW 03 atas instruksi pimpinan TNI AL yang personelnya ikut membantu kerja bakti.
"Intinya warga itu lihat asal iseng saja, yang mindahkan itu bukan pak Lurah. Itu pasukan, karena yang bikin tenda pasukan. Karena tadi ada pasukan, Koarmabar," ujarnya.
Perihal adanya logistik bagi warga RW 03 yang rusak karena diguyur hujan, Uus menyebut sejak awal logistik sudah basah karena hujan.

Menurutnya warga yang mengeluhkan pembongkaran tenda justru tak berada di lokasi dan tak memahami alasan tenda dibongkar.
"Terus pas mindahin juga memang hujan. Kerja bakti kalau enggak lewat pakai apa? Yang ngomong siapa, dia ngomong doang. Tapi enggak lihat kondisi di lapangan," tuturnya.
Namun dia membenarkan bila saat pembongkaran, tenda pengganti untuk menyimpan bantuan belum didirikan sehingga logistik sempat diguyur hujan.
Uus mengatakan tenda pengganti untuk menyimpan bantuan logistik belum dibangun karena kerja bakti gabungan bersifat mendadak.
"Karena buru-buru, jadi yang mau bongkar bukan kita, anggota juga. Yang bongkar dari Marinir juga. Tapi enggak apa, mungkin warga juga lagi pusing, kita maklumi," lanjut Uus.
Keterangan yang disampaikan Uus berbeda dengan pernyataan Budi yang saat kejadian mengaku berada di lokasi bersama Setiyawan.
Budi membenarkan bila tenda memang dibongkar petugas, namun dia membantah bila hal tersebut bukan atas instruksi Setiyawan.
"Kita enggak menyalahkan anggota, karena yang nyuruh bongkar pak Lurah. Kita juga enggak menolak dibongkar kok, asal tempat pengganti sudah siap," kata Budi.
Menurutnya tenda penyimpanan logistik di Jalan Jatinegara Barat merupakan bantuan setelah warga menyampaikan keluhannya ke pimpinan TNI AL.
Budi menuturkan seorang pimpinan TNI AL memerintahkan sejumlah personel membangun tenda pengganti bagi warga RW 03 menyimpan logistik.
"Kita ditolong Marinir, karena yang bangun tenda ini Marinir. Kalau enggak ya logistik pada basah kehujanan. Bantuan makanan kita pindah ke plastik karena kardusnya basah," lanjut dia.
Lurah Kampung Melayu Bongkar Tenda, Bantuan Logistik di Kampung Pulo Rusak

Warga RW 03 Kampung Pulo, Kampung Melayu mempertanyakan pembongkaran tenda bantuan logistik yang berada dekat Sekretariat RW.
Ketua RT 01/RW 03 Budi mengatakan pembongkaran tenda mengakibatkan berbagai bantuan logistik yang belum dibagikan ke warga rusak diguyur hujan.
"Baru banget tadi dibongkar, karena disuruh pak Lurah. Katanya tenda mengganggu kerja bakti, padahal posisinya itu lagi hujan," kata Budi di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020).
Warga sebenarnya tak masalah dengan intruksi Setiyawan membongkar tenda bila disediakan tempat penampungan logistik baru.
Namun Setiyawan meminta tenda dibongkar tanpa menyediakan tempat baru untuk menampung logistik bantuan yang ada.
"Kalau mau nyuruh bongkar ya kasih solusi, jangan bantuan belum disalurkan tapi tenda disuruh bongkar. Kita juga ngerti mau kerja bakti," ujarnya.
• 294 Titik Banjir di Tangerang Surut, Muncul 2.600 Ton Sampah
• Tinjau Posko Banjir di Teluk Naga, Menteri BUMN Pastikan Dapur Umum Sediakan 2 Ribu Makanan
Pembongkaran tenda bantuan logistik bagi warga RW 03 itu mengakibatkan bantuan mie instan, popok, selimut, dan air mineral rusak.
Beruntung saat kejadian personel TNI Angkatan Laut menyediakan tenda khusus untuk menampung bantuan logistik.
"Bantuan logistik yang rusak kita pindahin ke plastik, jadi enggak di kardus lagi karena rusak. Kita pindahin ke tenda baru dari Marinir," tutur Budi.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, logistik bantuan untuk warga RW 03 yang terdampak banjir luapan Kali Ciliwung kini berada di tenda baru.
Bantuan logistik dari tenda yang baru dibongkar itu tampak berbeda karena dikemas plastik warna hitam dan merah, bukan kardus.
TribunJakarta.com telah berupaya mengonfirmasi kebenaran pernyataan Budi ke Setiyawan, namun hingga berita ditulis upaya konfirmasi yang dilakukan urung membuahkan hasil.