Pemilik Salon Mobil di Pondok Pinang Kebanjiran Order Kendaraan Berkarat dan Berjamur Pascabanjir
Salon DSG melayani pembersihan mobil bagian interior maupun eksterior untuk menghindari tumbuhnya karat dan jamur.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Selepas banjir melanda Ibu Kota dan sekitarnya, mobil-mobil milik warga turut terkena imbasnya.
Dalam hitungan hari, jamur dan karat mulai menyergap bagian luar dan dalam bodi mobil.
Bak sebuah ruang unit gawat darurat, warga harus segera membawa mobil mereka ke bengkel dan salon untuk dibetulkan begitu air surut.
Detailing, Shop, Garage (DSG) di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, menjadi salah satu tempat yang dibanjiri pelanggan selepas terendam "air jahat" alias banjir berhari-hari.
Dari depan bengkel salon mobil DSG, deretan mobil terparkir sampai ke belakang.
Sejumlah karyawan tengah sibuk membersihkan bagian dasar di dalam mobil.
Sebagian karyawan tengah menyedot jok mobil dengan alat vacuum ekstraktor agar mengering.
Saat TribunJakarta.com menyambangi salon itu, hujan mengguyur deras.
Namun, sejumlah karyawan tetap bekerja mengenakan jas hujan.
Mereka menyemprot dan menyikat beberapa karpet bagian bawah mobil.
Mereka tengah dikejar target untuk membersihkan mobil sebab antrean konsumen lainnya telah menunggu.
Manajer Operasional DSG, Hendra, mengatakan, selepas awal pergantian tahun 2020, banyak orang yang menghubungi DSG.
Bahkan, saat itu para karyawan belum terkumpul semua. Sebagian masih ada yang libur.
"Sehabis tahun baru yang seharusnya kita libur, malah masuk. Sekira hari Jumat mulai banyak," ungkapnya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Selasa (7/1/2020).
Hendra mengatakan saat ini DSG tengah melayani sekira 22 mobil yang terendam banjir.
Semua mobil itu masih dalam proses pembersihan. Belum ada satu mobil yang keluar.
Padahal, lanjut Hendra, sudah banyak pelanggan lainnya yang mengantre untuk segera dilayani.
"Total mobil dari yang terkena banjir ada 22 mobil dan masih banyak lagi yang belum karena waiting list," jelasnya.
Rencananya, satu mobil yang sudah dibersihkan bakal dikeluarkan hari ini.
Co Founder DSG, Muhammad Lutfi (36) menambahkan banjir pesanan itu datang dari calon pelanggan yang menghubunginya via media sosial.
Lutfi pun sampai meminta maaf kepada para calon pelanggan lantaran tak semua pesan dibalas.
"Ada sekira 160-an whatsapp yang belum dibalas. Makanya kemaren saya sempat mengeluarkan statement, kami mohon maaf banget untuk orang-orang yang contact kita atau whatsapp dan lain-lain enggak bisa kita balasin semua karena keterbatasan tempat dan tenaga kerja," tuturnya.

Terhindar dari Jamur dan Karat
Salon DSG melayani pembersihan mobil bagian interior maupun eksterior untuk menghindari tumbuhnya karat dan jamur.
Sebagian mobil yang datang sudah terkena jamur dan karat lantaran terendam air banjir dalam hitungan hari.
Lutfi menunjukkan kepada TribunJakarta.com sebuah jok mobil Honda Civic yang dipenuhi jamur.
"Contohnya kulit jok aja, kena jamur kena air banjir sampai begini. Ini hanya dalam waktu 4 hari," ujar Lutfi seraya menunjukkan jok yang tergeletak di bawah.
Lutfi mengatakan air banjir merupakan musuh mobil.
Karpet maupun jok yang terendam air banjir dapat menyebabkan bau tak sedap lantaran dipenuhi bakteri.
Air "jahat" itu, lanjut Lutfi, juga bisa menyebabkan berkarat hingga merusak mesin mobil.
"Karena kalau bekas banjir, pemilik bersihin sendiri misalnya. Kalau enggak bersih, dalam waktu sebentar jok akan bau lagi karena masih ada bakteri," terangnya.

• Korban Banjir Jakarta Timur Sibuk Bersih-bersih, Dapur Umum Disiagakan Hingga 15 Januari
• KKP Bandara Soekarno-Hatta Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Penumpang Asal Cina
• Eks Bek Persib Bandung Resmi Jadi Asisten Pelatih Shin Tae-yong
Kisaran Rp 2 Juta hingga Rp 6 Juta
Lutfi memasang harga untuk membersihkan interior mobil dari air banjir dari harga Rp 2 juta ke atas.
Ia beralasan harga yang relatif mahal sepadan dengan hasil kerja DSG.
Alat dan bahan yang digunakan untuk membersihkan mobil juga memakai kualitas yang bagus.
"Bukan harganya mahal, obatnya susah dan mahal. Obat anti bakteri itu impor ada yang dari US, UK, Jerman, Korea dan Malaysia," katanya.
Lutfi menerangkan biaya membersihkannya sesuai dengan tingkat kesulitan.
Semakin tinggi banjir yang merendam mobil, akan semakin mahal.
"Saat ini yang paling mahal di Rp 6 juta," tambahnya.
Lutfi berani menggaransi bahwa mobil yang dibersihkan oleh DSG akan seperti sediakala.
Bila ada pelanggan yang tak puas lantaran mobil kembali bau bisa datang dengan biaya gratis.
"Kita bukan sekadar bongkar cuci. Tapi sesuai dengan yang aslinya. Kita kasih garansi kalau mobilnya masih bau lagi, balik lagi gratis," tambahnya.