Tak Segan Lukai Korbannya dalam Beraksi, Penjahat Jalanan di Jakarta Barat Ditembak Mati Polisi
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan pelaku terpaksa harus ditindak tegas lantaran melawan petugas dengan senjata tajam
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Telah beraksi berulang kali di kawasan Jakarta Barat, penjahat jalanan berinisial MI (20) ditembak mati polisi.
MI diburu polisi atas laporan kedua pemuda korban yang ditodong dan ditusuknya di Jalan Semeru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan pelaku terpaksa harus ditindak tegas lantaran melawan petugas dengan senjata tajam saat hendak diamankan di Jalan Latumenten, Grogol Petamburan, Selasa (7/1/2020) dini hari.
"Tersangka terkena tembakan dan sempat dilarikan ke RS Kramajati tersangka meninggal dunia," kata Yusri saat merilis kasus tersebut di Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (7/1/2020).
Yusri mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, MI sedikitnya telah tujuh kali lakukan begal sejak Juli 2019 di sepanjang Jalan Semeru hingga Jalan Latumenten, Grogol Petamburan.
"Sasarannya pelaku ini todong korban yang sedang melintas menggunakan sajam," kata Yusri.
• Ada Dugaan Pompa Mati Hingga Sebabkan Banjir, Polisi Panggil Kepala Sudin SDA Jakarta Barat
• Polisi Selidiki Asal-usul Senjata Tajam dan Stik Golf yang Dibawa Pelaku Pengeroyokan di Mampang
Gunakan Tramadol
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, saat menggeledah tubuh pelaku, polisi menemukan senjata tajam jenis celurit dan lima strip obat Tramadol HCL.
“Kami kemudian menyisir rumah pelaku kami temukan sejumlah obat penenang," ucap Arsya.
Ia menjabarkan, total barang buktiobat penenang yang diamankan dari MI yakni 15 strip obat jenis tramadol, 5 strip obat tramadol jenis HCL, 42 butir pil Eximer warna kuning dan 25 butir pil eximer warna putih.
"Pelaku setiap beraksi selalu bawa sajam untuk takuti korban dan konsumsi obat terlarang agar berani lukai orang," kata Arsya.
Saat ini, polisi pun tengah memburu rekan MI yang diduga kuat terlibat dalam kasus ini.