Dibantu Selingkuhan, Istri Hakim PN Medan Bunuh Jamaluddin di Samping Anak yang Sempat Terbangun
Menangis saat jenazah suami ditemukan tak bernyawa, siapa sangka Zuraida Hanum (41) adalah otak dari pembunuhan Hakim PN Medan, Jamaluddin (55).
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Kurniawati Hasjanah
Pada akhir tahun 2018, Zuraidah Hanum menjalin hubungan asmara dengan Jefri tanpa sepengetahuan Jamaluddin.
Rencana pembunuhan Hakim PN Medan itu berawal karena sang istri cemburu dengan Jamaluddin.
Zuraida Hanum mengaku, cemburu karena suami pernah medua.

Saat bertemu di Coffe Town di Ringroad Medan pada 25 November 2019, mereka berdua kemudian berencana membunuh Hakim Jamaludin.
Di pertemuan itu mereka mengajak seseorang bernama Reza untuk melancarkan rencana tersebut.
Zuraida Hanum lantas memberikan Rp 2 juta kepada Reza untuk membeli ponsel, 2 sepatu, 2 kaus dan 1 sarung tangan.
Lalu, 28 November 2019 Zuraida Hanum menjemput kekasih gelapnya dan Reza di Pasar Johor, Medan sekitar pukul 19.00 WIB.
Satu jam kemudian sekitar pukul 20.00 WIB, mereka tiba di rumah Zuraida Hanum dan langsung menuju lantai 3.
Saat itu, Zuraida Hanum sempat membawakan air mineral untuk pelaku.
• Perubahan Drastis Sikap Lina Setelah Dinikahi Teddy, Sang Adik Beri Kesaksian Begini
29 November 2019 sekitar pukul 01.00 WIB, Zuraida Hanum kembali ke lantai tiga dan memberi petunjuk agar Jefri dan Reza turun lalu menuntun mereka menuju kamar korban.
Saat masuk ke dalam kamar pribadi, pelaku melihat Jamaludin tidur. Sementara Zuraida Hanum berada di kasur di tengah di antara suami dan anaknya.
Tanpa banyak bicara, Reza kemudian membekap Hakim Jamaluddin menggunakan seprei tempat tidurnya.
Sementara Jefri langsung naik ke atas kasur dan berdiri di atas tubuh Hakim Jamaluddin. Ia memegang kedua tangan korban agar tidak berontak.
Zuraida Hanum berbaring di samping kiri menindih kaki suami dengan kakinya agar tak bergerak.
• Suami Jadi Dalang Kasus Mutilasi Istri Karena Motif Ini, Jasad Korban Disimpan di 2 Tempat
Hakim Jamaludin tewas ditangan mereka bertiga. Ia kehabisan nafas karena dibekap.