Kenapa Cina Nekat Bertahan Meski Jokowi Sudah Kunjungi Natuna? Ini Penjelasan Bakamla

Sebagai bagian dari Bakamla, Achmad mengaku akan bertindak tegas namun sesuai dengan aturan pelibatan.

Editor: Kurniawati Hasjanah
ISTIMEWA/PRESIDENTIAL PALACE/Agus Suparto
Presiden Joko Widodo meninjau kawasan perairan Natuna dari atas KRI Imam Bonjol, Kamis (23/6/2016). 

"Tindakan terukur kita harus lihat di lapangan. Nah di lapangan ini kenapa Cina seperti itu? Kita harus tahu perilaku Cina."

"Yang pertama ini terkait dengan sumber daya. Semua negara sekarang turun ke laut untuk sumber daya alam," jelasnya.

Yang kedua, Cina ingin membangun semacam pagar di laut.

"Yang kedua terkait dengan keamanan, semua mempunyai parameter untuk daratannya aman."

"Kita punya rumah pasti buat pager dulu Cina membangun tembok Cina yang besar, sekarang temboknya modern dengan kapal-kapal ini," ungkap Taufik.

"Tapi tembok dia masuk ke kita pak," balas Najwa Shihab.

"Ya nanti kita selesaikan," jawab Achmad.

Lantas, Achmad menjelaskan bahwa ada faktor konflik dengan Taiwan sehingga Cina ingin menguasai wilayah Natuna.

"Kemudian itu jalan pendekat ke Samudra Hindia, dia ingin menguasai dan ingin mematikan Taiwan dengan menguasai itu," kata Achmad.

"Kemudian itu jalan pendekat ke Samudra Hindia, dia ingin menguasai dan ingin mematikan Taiwan dengan menguasai itu," kata Achmad.

Lalu faktor terbesar mengapa kapal Cina masih bertahan di Natuna akibat Nine Dash Line.

"Tapi ada yang perlu kita pahami di sini kenapa mereka masih berada di situ, yaitu Nine Dash Line."

"Nine Dash Line itu dikumandangkan tahun 1947," jelasnya. (TRIBUNWOW)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved