Prabowo Dianggap Tak Tegas Atasi Natuna, Eks Anggota Tim Mawar: Kita Gunakan Filosofi Ular Derik

Menanggapi hal tersebut, mantan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Fauka Noor Farid menilai sikap yang diambil Prabowo sudah tepat.

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Mantan anggota Kopassus Fauka Noor Farid saat memberi keterangan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (18/12/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dianggap tak tegas menangani pencurian ikan oleh kapal nelayan China di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Sejumlah pihak mempertanyakan langkah Prabowo dalam memastikan kedaulatan Indonesia di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Menanggapi hal tersebut, mantan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Fauka Noor Farid menilai sikap yang diambil Prabowo sudah tepat.

"Pemimpin yang benar harus seperti itu, tidak bisa gegabah dan emosional dalam menghadapi sebuah masalah. Tapi bukan berarti lemah," kata Fauka di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (9/1/2020).

Menurutnya pengiriman sejumlah kapal perang ke wilayah ZEE dan pemantauan udara yang dilakukan TNI AU justru menunujukkan kesiapan.

Dia mengibaratkan pengerahan kapal perang dan pesawat tempur F-16 meniru gerakan Ular Derik saat berhadapan dengan predator lain.

"Gunakan filosofi Ular Derik. Kepala tenang, tapi siap siaga ekor berbunyi. Berarti kita juga menyusun strategi kekuatan dan siap menyerang kalau memang harus menyerang," ujarnya.

Mantan anggota Tim Mawar Kopassus itu menilai China bukan negara yang dapat dianggap remeh karena kekuatan militernya nomor tiga di dunia.

Terlebih China memiliki basis investasi ekonomi besar di Indonesia sehingga permasalahan dapat mempengaruhi ekonomi bila ditangani gegabah.

"Kasihan rakyat nantinya kalau salah langkah. China lagi mengukur dan menguji Menhan dalam bersikap dan bertindak, kita tidak boleh gegabah," tuturnya.

Penderita Diabetes Ternyata Boleh Olahraga Lari, Simak Aturannya

Pemilik Mobil di Depok yang Tak Punya Garasi Bakal Didenda Rp 20 Juta

Fauka menuturkan sikap Prabowo baru bisa dianggap salah bila China sudah menguasai sepenuhnya wilayah ZEE namun pemerintah masih diam.

Hukum internasional yang mengatur ZEE pun disebutnya membuat pemerintah Indonesia tak bisa gegabah dalam menangani masalah.

"Kita jangan terpancing untuk melakukan serangan. Karena itu memang diharapkan China supaya kita melanggar hukum internasional," lanjut Fauka.

Sikap China yang mengirim kapal coast guard dan bukan kapal perang ke ZEE dinilai Fauka sebagai bentuk kewaspadaan terhadap Indonesia.

Hal ini yang harus diperhatikan dan disikapi sejumlah pihak yang mempertanyakan ketegasan Prabowo menjaga kedaulatan Indonesia.

"Sudah benar kita bertahan dan menjaga wilayah teritori dengan mengirim kapal perang. Karena menunjukan bahwa kita tidak lemah dan siap menghadapi risiko terburuk," sambung dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved