Putra Hakim PN Medan Tak Akrab dengan Zuraida Hanum, Ungkap Sikap Ayah Saat Mengetahui: Masa Gitu?
Meski sama-sama membawa anak, Rajif mengaku, sang ayah tak pernah membeda-bedakan anak tiri Zuraida Hanum dengan anak kandungnya.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Putra hakim PN Medan Jamaluddin mengaku memiliki hubungan yang kurang akrab dengan ibu sambung sekaligus otak pembunuhan sang ayah, Zuraida Hanum.
Selain kurang akrab, Rajif Fandi Jamal (18) juga menuturkan sifat asli Zuraida Hanum.
Dilansir dari TribunMedan, anak kedua Hakim PN Medan itu tak menyangka jika ibu sambungnya tega membunuh sang ayah.
Seperti diketahui, Zuraida Hanum bersama dua eksekutor nekat membunuh Hakim PN Medan Jamaluddin beberapa waktu lalu.
TONTON JUGA:
Rajif Fandi Jamal menceritakan, Zuraida Hanum dan sang ayah sama-sama membawa anak ketika mereka menikah.
Meski sama-sama membawa anak, Rajif mengaku, sang ayah tak pernah membeda-bedakan anak tiri Zuraida Hanum dengan anak kandungnya.
Rajif menegaskan, selama ini sang ayah bersikap adil dengan seluruh anak-anaknya tanpa mebeda-bedakan.
• Daftar Menu Sarapan yang Bisa Turunkan Berat Badan, Yuk Dicoba!
"Terus dia kan ada anak bawaan dari suami pertamanya itu almarhum ayah yang rawat. Enggak dibeda-bedakan anak tiri mana anak kandung mana ngerawatnya, adillah gitu dibuat ayah. Tapi dia gitu kelakukannya kan enggak nyangka," ucap Rajif Fandi Jamal.
Lebih lanjut, pria yang kuliah di Universitas Pertamina Jakarta ini juga mengaku terkejut setelah tahu ibu sambungnya
"Terkejut sih memang enggak nyangka karena dia orangnya lembut gitu kalau ngomong, terus sama ayah dikasih semua," imbuh Rajif Fandi Jamal.
Rajif mengaku, suasana hatinya saat ini sedang campur aduk saat mengetahui pembunuh ayahnya adalah ibundanya sendiri.
"Sedih kesal semua campur aduk," tegas Rajif Fandi Jamal.
• Komentar Menohok Gibran Rakabuming & Kaesang ke Peserta MasterChef, Chef Renatta Bereaksi Begini
Bahkan, Rajif Fandi Jamal memaparkan hubungannya dengan Zuraida Hanum kurang akrab.
Putra Hakim PN Medan itu menilai, sifat Zuraida Hanum selama ini kepada anak tirinya cenderung tertutup dan menjaga jarak.
"Kami memang kurang berinteraksi dengan bunda karena dia tidak mau mengajak kami berbaur dengan dia, dia lain kami lain, ada jarak," aku Rajif Fandi Jamal.
Meski demikian, Rajif menyatakan, sang ayah kerap kali mengingatkan Zuraida Hanum agar bisa dekat dengan anak-anak dari istri pertamanya.
"Tapi ayah sering bilang ke dia ayolah dekat sama anak masa kamu gitu tapi dia cuma diam aja," aku Rajif Fandi Jamal.
• Panglima Langit Terawang Ada Benih Penyakit Nonmedis di Tubuh Lina, Ini Pengakuannya
Masih kata Rajif, dia meminta agar minimal para pelaku dihukum penjara seumur hidup.

"Mudah mudahan dikasih hukuman yang setimpal, bikin dia jera, minimal penjara seumur hidup," ucap Rajif Fandi Jamal.
• Kronologi Lengkap Lina Meninggal Diungkap Polisi, Mantan Istri Sule Jatuh Tengkurap Lepas Mukena
Tewas Dibekap
Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin tewas setelah dibekap menggunakan bedcover yang diduga telah disiapkan oleh para pelaku.
Hal tersebut diungkapkan Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin Siregar saat menyampaikan pengungkapan kasus.
"Peristiwa ini sangat tegas sebagai pembunuhan berencana. Untuk rilis ini, mohon dukungan untuk mendalami motif yang nantinya akan kita ungkapkan," ujarnya dikutip dari Tribun Medan.com
Sementara adapun kronologi pembunuhan terhadap Jamaluddin, Irjen Martuani Sormin mengatakan bahwa pelaku melakukan pembunuhan dengan alat bukti badcover.
"Pembunuhan tanpa alat bukti karena dengan cara dibekap. Korban meninggal karena lemas. Tanda-tanda kekerasan tidak ada, sehingga korban hanya kehilangan oksigen," ungkapnya
Tidak hanya itu, Kapolda Sumut Juga mengatakan bahwa para pelaku juga mencoba menghilangkan barang bukti usai melakukan pembunuhan berencana.
"Para pelaku berusaha menghilangkan barang bukti. Ada juga yang dibakar yakni sepatu milik tersangka," katanya.
Untuk alat bukti, masih dikatakan Martuani, yang dihadirkan pada saat pengungkapan kasus ini yakni, milik korban dan pakaian para pelaku.
"Seluruhnya yang diangkat dari TKP dan mobil. Sementara ini alat-alat bukti milik pelaku mulai dari bedcover, sarung bantal kemudian sepatu pakaian tersangka, kita bawa. Jamaluddin sendiri di eksekusi di rumahnya lalu dibawa ke Desa Kutalimbaru," pungkasnya.
Sulit Terlacak
Kepolisian Daerah Sumatera Utara dan Polrestabes Medan berhasil mengungkap para pelaku pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin.
Pengungkapan kasus tersebut dipimpin langsung Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin Siregar.
Dalam keterangannya, Irjen Martuani Sormin Siregar mengungkapkan bahwa pembunuhan berencana terhadap Jamaluddin terbilang rapi.
Menurutnya, para pelaku dikabarkan menggunakan alat komunikasi yang canggih dan menghilangkan barang bukti. Namun, Kapolda
"Para pelaku tidak menggunakan alat-alat komunikasi yang biasa (canggih) sehingga kami mendapat kesulitan. Kami meminta bantuan dari Mabes Polri untuk membantu mengungkap kasus ini. Sehingga ini dapat terungkap," ujarnya, Rabu (8/1/2020).
Lanjut Kapolda, pengungkapan berhasil selesaikan dalam kurun waktu 40 hari.
"Hari ini tepat 40 hari kematian Jamaluddin. Untuk kasus ini, saya sebagai penanggungjawab, dan kenapa kasus ini sedikit lama terungkap, karena penyidik kami melakukan on the track untuk melakukan pengumpulan barang bukti dan menetapkan siapa tersangka," katanya.
Terkait barang bukti untuk menetapkan para pelaku sebagai eksekutor, pihak kepolisian menemukan alat bukti dari hasil lab forensik yang mana pelaku ada komunikasi dengan istri korban.
"Ada kami menemukan komunikasi pelaku dan istri korban. Yang mana untuk saat ini, kami menetapkan bahwa istri Jamaluddin diduga sebagai otak pelaku pembunuhan," jelasnya. (TRIBUNJAKARTA/TRIBUNMEDAN)