Teror Ulat Bulut
Perumahan di Ciputat Diteror Ulat Bulu: Warga Gatal Usai Pakai Handuk, Sudah Dibakar Tetap Muncul
Ratusan ulat bulu menyerang warga Perumahan Hakiki, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) selama sepekan terakhir. Warga gatal-gatal.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
Ulat bulu di perumahan itu sudah meresahkan, lantaran serangga yang akan bermetamorfosis menjadi kupu-kupu itu sudah membuat sejumlah warga gatal-gatal.
Hal itu diungkapkan Sahroni, Komandan Pleton (Danton) Grup Charlie Damkar Tangsel, saat dihunungi TribunJakarta.com, Rabu (15/1/2020).
"Kita selama ini belum pernah melakukan itu, pembasmian ulat bulu. Pas tahun dulu belum pernah lah," ujar Sahroni.
Sekuriti Perumahan Hakiki, Nadi (38), juga mengakui hal yang sama.
Nadi mengatakan, meningkatnya populasi ulat bulu yang sampai meresahkan warga di perumahan itu baru kali ini terjadi.
Jumlahnya tidak sedikit, bahkan sampai masuk ke rumah, melata di pakaian warga.
"Baru kali ini, sebelumnya ada cuma enggak banyak. Sampai masuk ke rumah warga, ada di pakaian. Makanya kalau mau pakai baji digebahin dulu," ujar Nadi di lokasi.
Kejadian Serupa di Bali

Hama ulat bulu menyerang rumah warga di Banjar Taman Desa Batuagung Kecamatan Jembrana, Jembrana, Bali.
Serang hama ini sudah berlangsung hampir sepekan.
Namun, serangan ulat yang paling besar terjadi dua hari lalu sampai-sampai masuk ke kamar rumah warga.
Pemilik rumah yang terkena serangan ulat bulu,
Dewa Ketut Minata (43) Banjar Taman Desa Batuagung Kecamatan Jembrana mengatakan, bahwa sejak lima hari lalu sudah muncul ulat bulu berwarna hitam ini.
Ulat itu berasal dari pohon jati yang berada di belakang rumahnya.
"Dan sejak dua hari lalu sudah masuk ke kamar. Sudah penuh sejak dua hari yang lalu," ucapnya, Rabu (15/1/2019).
• DPRP Tuding Mendagri Hambat Pembangunan, Pengamat Nilai Tidak Mendasar
• Dua Kelompok Terlibat Tawuran di Grogol Petamburan Jakarta Barat, Petasan Jadi Pertanda Dimulainya
Dewa Minata mengaku, bahwa sejak lima hari lalu sejak serangan ulat, ia dan keluarga sudah membersihkan ulat dengan semprotan nyamuk.
Kemudian, membersihkan dan membakar ulat. Saat ini, sudah jauh berkurang dari serangan sebelumnya.
"Sudah hilang, disemprot dengan semprotan nyamuk," bebernya.
Dalam serangan ulat bulu ini, pihak Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana langsung melakukan pengecekan terhadap pohon jati.
Dan saat ini, memang serangan ulat bulu ini tidak hanya terjadi di Banjar Taman namun di beberapa Banjar lain.
Tapi paling parah ialah serangan di Banjar Taman, karena sampai masuk ke rumah warga. (TribunJakarta.com/ Jaisy Rahman Tohir/TribunBali)