Geger Predator Seks Sejenis di Tulungagung: 21 Pelajar Jadi Korban, Kamarnya Ada Daftar Tarif Kencan
Warga Tulungagung geger adanya garis polisi di sebuah rumah di RT 2 RW 4 nomor 40 Kelurahan Sembung, Kecamatan Tulungagung.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Dalam waktu dekat, ungkap Trunoyudo, kasus tersebut akan dirilis oleh Polda Jatim.
"Sedang ditangani. Dan penyidikan masih berlangsung," pungkasnya.
Hasan pun diketahui mempunyai usaha warung kopi di Pasar Burung, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu.
Di rumahnya, ia juga membuka warung kopi meski tidak terlalu laku.
Pelaku Biasa Dipanggil Siti
Sekitar dua minggu, warung kopi (Warkop) Hasan di tengah Pasar Burung, Desa Beji Kecamatan Boyolangu tutup.
Warkop ini adalah milik Hasan, warga Kelurahan Sembung, Kecamatan Tulungagung.
Namun para pedagang di Pasar Burung biasa memanggilnya dengan sebutan Siti.
Para pedagang di sekitarnya kaget, setelah mendengar kabar Hasan ditangkap personel Polda Jawa Timur pada Rabu (15/1/2020).
Seorang pedagang di Pasar Burung mengungkapkan, sebenarnya Hasan sudah dicari polisi dua minggu sebelumnya.
"Saya sempat dimintai tolong untuk ikut mencarinya," ujar sumber yang menolak disebut namanya.
Menurut sumber ini, Hasan selalu berpindah-pindah sehingga sulit dilacak.
• Ini Kriteria PKL Yang Bakal Diizinkan Gubernur Anies Dagang di Trotoar
• Nonton Organ Tunggal Nyawa Pria di Palembang Malah Melayang, Korban Ditusuk Gara-gara Lakukan Ini
Namun saat dimintai tolong oleh polisi, dirinya tahu Hasan sedang ada di Desa Mojoarum, Kecamatan Gondang.
Saat itu Hasan sudah menginap sehari semalam di rumah seorang penjual hamster dan tikus putih di Pasar Burung.
"Waktu itu ada polisi dari Tulungagung juga yang membantu. Dia juga sempat melawan, mungkin sudah paham kalau kasusnya berat," sambung sumber ini.
Hasan sempat dibawa personel Polda Jatim ke hotel untuk dimintai keterangan.
Hingga para Rabu (15/1/2020) malam, polisi membawa Hasan ke rumahnya untuk melakukan penggeledahan.
Setelah itu Hasan langsung dibawa ke Mapolda Jawa Timur.
"Katanya, saya hanya dengar sekilas, korbannya ada 21 anak," pungkasnya. (TribunJatim.com)