Viral SDN Samudrajaya 04 Bekasi

Bangunan SDN Samudrajaya 04 Rusak Sejak 2014: Siswa Takut Tertimpa Atap dan Sering Ajukan Perbaikan

Sebuah video memperlihatkan sekelompok siswa mengaku dari SDN Samudrajaya 04 Bekasi, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi viral di media sosial

TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Kondisi bangunan SDN Samudrajaya 04 Bekasi rusak parah. 

Kemudian, kerusakan juga terlihat pada jendela dan daun pintu yang hampir seluruhnya tak memiliki kunci.

Ditambah dengan dinding dan lantai tiap ruangan yang terlihat gompal dan pecah, beberapa bahkan sampai terlihat lapisan tanah akibat ubin yang mengelupas.

Chelsea Al-Fahriyadi, siswa kelas 6, mengatakan, musim hujan bisa jadi merupakan momok yang cukup menyiksa bagi siswa ketika menjalani proses belajar mengajar.

Menurut dia, atap bangunan yang telah rusak membuat air mudah bocor hingga masuk ke dalam ruang kelas.

"Kalau hujan bocor, masuk ke dalam kelas kebasahan pasti kalau pas lagi belajar hujan," kata Chelsea.

Tampak luar SDN Samudrajaya 04 Bekasi.
Tampak luar SDN Samudrajaya 04 Bekasi. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Chelsea dan teman-temanya bahkan mengaku harus dirundung kecemasan ketika pada saat proses belajar mengajar, sewaktu-waktu genting atau langit-langit kelas runtuh menimpa siswa.

"Takut ketiban, kalau hujan sama angin, makanya biasa kalau hujan dipulangin atau pindah kelas," jelas dia.

Chelsea yang saat ini telah duduk dibangku kelas 6 sudah merasakan nasib memiliki sekolah rusak sejak pertama masuk di SDN Samudrajaya 04 Bekasi.

"Udah dari pertama sekolah di sini, dari kelas 1 udah rusak," ujarnya.

Hal yang sama dirasakan Alvin, siswa kelas 5 SDN Samudrajaya 04 Bekasi, menurut dia, kondisi sekolah yang rusak sangat membuatnya dan teman-teman tidak nyaman untuk belajar.

"Enggak nyaman, mau cepet-cepet diperbaikin aja, kalau hujan bocor, jendelanya juga rusak kalau angin hujan masuk air dari samping sama atas," ungkapnya.

Sekolah Beberapa Kali Ajukan Perbaikan

Guru SDN Samudrajaya 04 Bekasi, Sayyidina Ali, mengatakan, perbaikan sempat dilakukan ketika pihaknya mendapat bantuan corporate social responsibility (CSR) dari Pertamina.

"Kalau bantuan kita waktu itu mengajukan dari CSR Pertamina, cuman di rehab ringan sampai sekarang belum ada sejak itu," kata Ali saat dijumpai di sekolah, Senin (20/1/2020).

"Kalau kondisi hancur seperti ini sudah sekitar dari 2014, untuk atapnya seperti yang bisa dilihat kalau penyangganya ini bukan besi ini sudah hancur," tambahnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved