Cium Bau Busuk di Indekos saat Ambil Sandal, Pria Ini Temukan Rekannya Dalam Keadaan Mengenaskan

M Angga Nurmawan ditemukan salah satu penghuni indekosnya di Jalan Tidar Lingkungan Pelindu Barat, Senin (20/1/2020).

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
(KOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI)
Cium Bau Busuk di Indekos saat Ambil Sandal, Pria Ini Temukan Rekannya Dalam Keadaan Mengenaskan 

TRIBUNJAKARTA - M Angga Nurmawan ditemukan salah satu penghuni indekosnya di Jalan Tidar Lingkungan Pelindu Barat, Kelurahan Karanghejo, Kecamatan Sumbersari, Jawa Timur, Senin (20/1/2020).

Dikatakan salah satu penghuni kosnya, Bagus Dwi sempat mencium bau yang menyengat.

“Saya pertama datang dari Kecamatan Tanggul, saya ke kamar lalu balik ke parkiran ambil sandal, kok ada bau menyengat,” kata Bagus Dwi, salah satu teman penghuni indekos korban kepada Kompas.com, di lokasi kejadian, Senin (20/1/2020).

Selain itu ia melihat kabar Angga di nomor 07 tersebut sudah banyak lalatnya.

Follow juga:

Awalnya Bagus Dwi mengaku tak berani mengintip kamar korban.

Namun pada akhirnya ia mengecek dari jendela sebelah kanan karena penasaran.

“Dari sebelah kiri kelihatan, kakinya sudah banyak lalatnya, perutnya besar dan juga banyak lalat,” tambah dia.

Bukannya Diantar ke Sekolah Malah ke Penginapan, Bocah Ini Kaget Tetiba Dipeluk Ayah Tiri

Hingga akhirnya beberapa saat kemudian, anak indekos lain datang.

Akhirnya kasus tersebut dilaporkan ke pemilik kos lalu ke pihak polisian.

Hilang 3 Hari & Dicari Keluarga, Bocah 14 Tahun Ditemukan di Cafe, Pengakuannya Bikin Syok

Mendapat laporan itu, Kapolsek Sumbersari Kompol Faruk Mustafa Kamal langsung memerintahkan anggotanya untuk melakukan pemeriksaan TKP.

Saat diperiksa polisi, korban sudah dalam kondisi meninggal.

Kemudian, petugas langsung mengevakuasi jenazah korban ke RSUD dr Soebandi Jember untuk dilakukan visum.

Saat disinggung terkait dugaan penyebab kematian korban, Faruk belum bisa mengetahui, karena masih harus dilakukan penyelidikan dan menunggu hasil pemeriksaan visum rumah sakit.

“Nanti kami sampaikan kalau sudah ada pemeriksaan,” ujarnya.

Perkosa 11 Bocah Laki-laki, Terkuak Hasan alias Siti Pernah Jadi Pegiat Anti Aids di Tulungagung

Sempat telepon ibu

Sebelum ditemukan meninggal dunia, Senin (20/1/2020) dalam keadaan membusuk di kamar indekosnya, M Angga Nurmawan sempat menelpon orangtuanya.

Sekira seminggu sebelumnya, Angga sempat mengaku sakit kepada sang bunda.

Hal itu dikatakan Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Jember Wahyu Kurnia Dewanto dikutip TribunJakarta di Kompas.com, Selasa (21/1/2020).

Proses Pemilihan Wagub DKI Jakarta Lamban, Ahmad Syaikhu: Kasian Pak Anies

"Kami menghubungi orangtuanya, ternyata ibunya ditelpon seminggu lalu, bilangnya sakit," katanya.

M Angga Nurmawan adalah mahasiswa Politeknik Negeri Jember jurusan Teknik Komputer angkatan 2016.

Ia juga menjadi penerima beasiswa Bidik Misi dan sedang mengerjakan tugas akhir.

Saat tahu Angga telah meninggal dunia, pihak kampus langsung menghubungi orangtua melalui telepon.

Namun pihak kampus sempat tak mengatakan keadaan sebenarnya yang terjadi kepada Angga.

“Orangtua kaget, pertama kami bilang 'kritis', namun setelah diskusi dengan kepolisian, diminta disampaikan apa adanya," ujar Wahyu.

Akhirnya, pihak kampus setuju untuk menyampaikan bahwa korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

“Pihak orangtua agak tidak percaya, dipikir penipuan, namun kami memastikan,” ucap Wahyu.

Ketika berbicara dengan sang ibu, terungkaplah bahwa korban sempat menelepon orangtuanya.

Tertutup

M Angga Nurmawan dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Ia tak pernah berbaur dengan teman indekos lainnya dan lebih suka menyendiri di kamar.

“Sama anak-anak yang sudah lama di sini memang kurang akrab,” kata Bagus Dwi.

Bagus Dwi mengaku jarang ada komunikasi dengan korban.

Rumah kos korban yang ditemukan meninggal dunia dipasang police line oleh Polsek Sumbersari Jember.
Rumah kos korban yang ditemukan meninggal dunia dipasang police line oleh Polsek Sumbersari Jember. ((KOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI))

“Dia jarang berbaur dengan mahasiswa lain, padahal lebih lama dari saya tinggal di sini,” tambahnya.

Sosok pribadi korban yang tertutup itu juga diakui oleh Aan, penghuni indekos tepat di sebelah korban, yakni nomor 8.

“Anaknya introvert, jarang berbaur,” ucap dia.

Berdasarkan olah KTP yang ditemukan, korban berasal dari Dusun Ploso, RT 003 RW 002, Desa Ploso Lor, Kecamatan Plosi, Klaten, Kabupaten Kediri.

Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian Angga. (*)

(TribunJakarta/Kompas)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved