PKS Dukung Razia LGBT di Depok, Singgung Kasus Reynhard Sinaga
Ketua Fraksi PKS DPRD Depok, Sri Utami menyatakan dukungan penuhnya terhadap razia LGBT di Kota Depok yang punya tagline Unggul, Nyaman dan Religius
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Persoalan razia Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) di Kota Depok masih terus berlanjut.
Meski beberapa waktu lalu Wali Kota Depok Mohammad Idris membantah sudah mengeluarkan kebijakan terjait razia tersebut.
Kali ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok turut menanggapi ramainya pemberitaan razia LGBT.
Ketua Fraksi PKS DPRD Depok, Sri Utami menyatakan dukungan penuhnya terhadap razia LGBT di Kota Depok yang punya tagline Unggul, Nyaman dan Religius ini.
Sri menilai, pernyataan Idris terkait razia LGBT merupakan bagian dari upayanya melindungi warga Depok.
"Terutama dari bahaya penyebaran dan penyimpangan seksual. Tidak hanya LGBT," ujar Sri Utami saat dihubungi wartawan, Senin (20/1/2020).
Sri mengatakan, rencana pengawasan tempat-tempat yang diduga menjadi sarang LGBT, sudah tepat.
"Kami lihat sudah benar. Baik secara preventif, kuratif maupun rehabilitatif. SE dan Inwal terkait hal ini kan sudah terbit tahun 2018 dan 2019 lalu dan karena ada kasus baru terkait LGBT maka jadi mencuat lagi," paparnya.
Sri menegaskan jika beleid atau langkah di atas spiritnya adalah untuk melindungi masyarakat, dari perluasan maupun penyimpangan seksual.
Baik seks bebas maupun LGBT yang makin marak dan meresahkan warga.
"Coba bayangkan satu orang Reynhard korbannya mencapai ratusan orang. Dan menurut riset, korban jika tidak diterapi, potensial akan menjadi gay dan akan melakukan revenge dikemudian hari," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Sri juga mengungkapkan kalau tak sedikit ibu-ibu yang khawatir terkait LGBT.
"Katanya sekarang mereka lebih sulit menjaga anak laki-laki daripada anak perempuan. Aspirasi ini kan harus ditangkap ya," tuturnya.
Sri Utami menilai seharusnya sebagai bangsa Indonesia, publik tak terbelah menyikapi LGBT ini.
"Karena kita kan punya konsensus berbangsa yaitu Pancasila. Sila pertama Ketuhanan YME itu menjiwai sila-sila dibawahnya. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab itu dijiwai dengan ketuhanan YME," katanya.