Babak Baru Cawagub DKI Jakarta
PSI Desak DPRD Lakukan Uji Kelayakan dan Kepatutan Secara Terbuka Bagi Cawagub DKI Jakarta
Polemik posisi Wakil Gubernur (Wagub) DKI yang hingga kini masih lowong memasuki babak baru. Ini desakan PSI.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Polemik posisi Wakil Gubernur (Wagub) DKI yang hingga kini masih lowong memasuki babak baru.
Partai Gerindra dan PKS sebagai dua partai pengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semasa kampanye dulu telah sepakat mengusung Nurmansyah Lubis dan Ahmad Riza Patria.
Mereka pun sepakat untuk langsung memilih dua kandidat itu melalui sistem voting dalam rapat paripurna.
Namun, keinginan dua partai tersebut mendapat tentangan dari Fraksi Partai Soldiritas Indonesia (PSI) DPRD DKI.
Pasalnya, PSI mendesak adanya uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan secara terbuka terlebih dahulu sebelum keduan kandidat itu di bawa dalam rapat paripurna.
"Memang adalah hak Gerindra dan PKS untuk mengusulkan nama Cawagub DKI, namin seharusnya prosesnya juga terbuka," ucap Ketua Fraksi PSI Idrid Ahmad, Selasa (21/1/2020).
"Posisi Wagub sudah berapa lama kosong, Fraksi PSI DKI mendesak DPRD untuk melakukan uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka untuk dua nama yang diusulkan," tambahnya.
Idris mengatakan, siapapun yang terpilih menjadi Wagub DKI, itu berarti bekerja untuk masyarakat Jakarta.
Untuk itu warga ibu kota berhak tahu kualitas sepasang kandidat yang bakal mendampingi Anies Baswedan memimpin Jakarta.
"Demi kualitas proses pemilihan Wagub, kami usulkan ada semacam public hearing secara live, dimana para kandidat menjelaskan latar belakang, visinya, dan juga menjawab pertanyaan dari masyarakat," ujarnya.
Tak hanya itu, politisi 29 tahun ini pun mengusulkan agar masyarakat diberi kesempatan untuk mengkritisi dua kandidat yang diusung Gerindra dan PKS ini.
"PSI mendorong agar publik dilibatkan dalam mengkritisi latar belakang para calon," kata Idris.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Gerindra Mohamad Taufik mengatakan, dua nama yang masuk dalam bursa Cawagub ini tidak harus akan mengikuti tahapan uji kelayakan dan kepatutan.
"Enggak (melewati fit and proper test), ini sudah jago semua," ucapnya sambil tertawa, Senin (20/1/2020).