Kisah Doni Yulianto, Pengidap Polio yang Jadi Atlet Balap Kursi Roda 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Keterbatasan yang dimiliki, bukan menjadi halangan bagi Doni Yulianto (30) untuk berprestasi.

Doni adalah penyandang disabilitas yang kini berstatus atlet balap kursi roda.

Berbagai kejuaraan, baik di tingkat nasional maupun internasional sudah pernah diikuti pria kelahiran Solo, Jawa Tengah ini.

Sebut saja mulai dari Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) atau setingkat Pekan Olahraga Nasional (PON), ASEAN Para Games hingga Asian Para Games yang dihelat di tanah air pernah diikutinya.

"Mulai Tahun 2011 saya rutin ikut kejuaraan, baik nasional maupun di luar negeri. Kadang dapat perunggu, kadang dapat perak dan emas juga," kata Doni usai mengikuti ajang Jayakarta Loe Gue Run 2020 (JLGR) di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (26/1/2020).

Pengidap Polio

Doni bercerita, dirinya alami lumpuh sejak berusia lima tahun akibat virus polio yang menyerangnya.

"Dulu saya sempat bisa jalan tapi karena kena virus folio pas umur lima tahun kaki saya akhirnya lemas dan enggak kuat berjalan," kata Doni.

Akibat mengidap polio, Doni pun harus menggunakan kursi roda untuk membantunya beraktifitas.

Namun, hal tersebut tak mengentikan langkahnya untuk berjuang hidup. 

Berawal dari kerap melihat pada atlet disabilitas berlatih di sebuah GOR di Solo, Jawa Tengah pada Tahun 2010, muncul keinginan Doni untuk menjadi atlet. 

Gayung bersambut, ia pun diajak oleh pelatih di komunitas disabilitas itu untuk ikut berlatih.

"Saya kan asal dari Solo kebetulan disana saya suka lihat atlet disabilitas latihan. Akhirnya saya ditawarin pelatihnya untuk latihan, makanya saya ikut latihan," kata Doni.

Saat ini, Doni tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti ASEAN Para Games 2020 yang dihelat di Filipina pada Maret mendatang.