Camat Pamulang Minta Tandon BPI Dikeruk, Sebut Lumpurnya Sudah Menumpuk
Camat pamulamg, Deden Juardi, mengatakan, kondisi tandon BPI sudah banyak sedimentasi sehingga tak kuat menampung banyak air.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Tandon Bukit Pamulang Indah (BPI) menjadi sorotan, lantaran keberadaanya tidak menghilangkan banjir di Perumahan BPI.
TribunJakarta.com sebelumnya memberitakan seorang warga BPI menyebut tandon tidak dibangun dengan baik.
Sejak dibangun pada 2012, banjir tetap terjadi di perumahan BPI hingga terakhir, banjir mencapai lebih dari 50 centimeter pada Minggu (26/1/2020).
Camat pamulamg, Deden Juardi, mengatakan, kondisi tandon BPI sudah banyak sedimentasi sehingga tak kuat menampung banyak air.
Deden meminta agar Dinas Pekerjaan Umum (PU) mengeruk sedimentasi lumpur itu.
"Itu pun tadi kita sampaikan ke PU, kalaupun sudah lumpur-lumpurnya banyak ya mohon dikeruk lagi, jadi masalahnya sedimentasi," ujar Deden di saat meninjau kali di Perumahan Sinar Pamulang Permai, Pamulang, Tangsel, Senin (27/1/2020).
• Ketua DPRD Heran Tersangka Kasus Penipuan Diangkat Jadi Dirut TransJakarta, Prasetyo: Kok Bisa Ya?
• Bajing Loncat yang Ditangkap Polres Jakarta Utara Biasa Beroperasi saat Jalanan Macet
Deden mengaku hanya sebagai petugas kewilayahan yang menyampaikan aspirasi warganya.
"Kalau kali kan kewilayahan sifatnya mengesulkan, hak eksekusi adanya di OPD terkait, kami sangat berterima kasih kalau dilakukan pengerukan lagi," ujarnya.
Selain karena tandon yang dangkal akibat lumpur, Deden mengatakan banjirnya BPI disebabkan posisinya yang rendah.
Deden bahkan mengungkapakan, sejak dulu, BPI merupakan blok banjir atau lokasi penampungan air wilayah Pamulang.
"Jadi memang dari dulu, BPI ini kawasannya, balong. Tempat pembuangan air, blok banjir," ujarnya.